Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

UPDATE TERBARU Kasus Subang: Saksi Kasus Subang Ini Jarang Dapat Sorotan, Ada yang Sulit Ditemui?

UPDATE TERBARU Kasus Subang: Saksi Kasus Subang Ini Jarang Dapat Sorotan, Ada yang Sulit Ditemui?

Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Jabar / Dwiky Maulana
TKP kasus Subang yang kotor horor dan gelap tanpa penerangan saat dilihat pada Rabu (1/12/2021). 

TRIBUN-BALI.COM - Menjelang lima bulan bergulir, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tak kunjung menemukan titik terang.

Kepolisian hingga kini belum juga berhasil menngungkap dalang dibalik pembunuhan yang terjadi pada 18 Agustus 2021 silam.

Publik pun masih menunggu perkembangan kasus terbunuhnya Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Saking lamanya proses pengungkapan pelaku, berbagai spekulasi dan opini publik muncul bak bola liar.

Ada yang mengaitkan motif asmara, tahta, yayasan hingga saksi yang saling tuduh menuduh.

Setidaknya ada sejumlah 55 saksi yang telah diperiksa kepolisian, termasuk saksi dari keluarga korban, Tuti dan Amalia.

Saksi dari pihak keluarga korban antara lain Yosef (suami), Yoris, (anak tertua), Danu (keponakan) dan kerabat lainnya.

Tak hanya itu, istri muda Yosef beserta dua anaknya pun turut terseret menjadi saksi dalam kasus Subang tersebut.

Selain saksi dari keluarga, saksi lain yang jarang disorot kini mencuat adalah staf yayasan, yakni Wahyu.

Nama Wahyu mendadak mencuat belakangan disebut-sebut saksi yang sulit ditemui.

Sejak kasus Subang diselidiki Polres Subang nama Wahyu sudah terdaftar dalam 25 saksi yang dimintai keterangan.

Bahkan hingga kasus Subang ditangani Polda Jabar, Wahyu konsisten menjalani pemeriksaan.

Lalu, siapakah sosok Wahyu dan perannya dalam kasus Subang tersebut ?

Selama penyidikan dilakukan Wahyu merupakan saksi yang tak tampil ke publik.

Wahyu sendiri merupakan Kepala Sekolah SMK Bina Prestasi Nasional milik Yosef.

Diketahui, SMK Bina Prestasi Nasional merupakan sekolah dari yayasan yang juga dikelola Yoris.

Sebagai bagian dari yayasan, nama Wahyu pun pernah disinggung Yoris.

Saat itu Yoris dituding lalai tak menjalankan yayasan oleh pihak Yosef.

Yoris pun membeberkan alasan pihaknya belum kembali aktif menjalankan yayasan.

Lewat kuasa hukum Yoris, Ariel, dijelaskan klarifikasi mengungkap kondisi Yoris yang belum akan menjalankan sepenuhnya yayasan.

Ariel menegaskan, kondisi Yoris yang kini tak menjalankan sementara yayasan karena masih berduka.

Adapun kegiatan belajar mengajar sekolah di yayasan tersebut, Yoris tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

Baca juga: TERKINI KASUS SUBANG: Beredar Rumor Dua Saksi Istimewa yang Tak Bisa Ditemui, Terlibat Pembunuhan?

Yoris pun menyebut dirinya sudah melakukan tersebut kepada Wahyu kepala sekolah SMK Bina Prestasi Nasional, Wahyu. Hanya saja, Yoris mendapati Wahyu mengalami sakit.

Hal itu kemudian membuat Yoris sempat kesulitan untuk kembali mengoperasikan sekolah yang dikelolanya.

Selain itu, dikarenakan kepala sekolah sebelumnya sakit, Yoris segera menunjuk PLT (pelaksana tugas) kepala sekolah tersebut.

Diketahui dari perannya sebagai kepala sekolah di SMK Bina Prestasi Nasional, sementara itu belum diketahui pasti keterangan apa yang diminta penyidik kepada Wahyu.

Mengingat ia seorang kepala sekolah, tak sedikit opini publik menduga keterangan Wahyu terkait yayasan.

Namun, ada juga dugaan publik yang menyebut kesaksian Wahyu terkait kesaksian Danu.

Terakhir, Wahyu kembali diperiksa pada (30/11/2021) di Polres Subang bersama dengan dua saksi lainnya.

Wahyu saat itu diperiksa bersama Opik dan Kosasih.

Opik merupakan saksi yang melihat saksi yakni Danu yang menerobos garis polisi di TKP yang diduga disuruh oleh oknum banpol pada tanggal 19 Agustus 2021.

Dua saksi lain adalah Kosasih dan Wahyu yang merupakan orang dekat keluarga Yosef.

Kosasih merupakan pegawai yayasan dari SMK Bina Prestasi Nasional yang dimiliki Yosef (55) dan dikelola Yoris.

Kosasih dalam agenda pemanggilan pemeriksaan tambahan tersebut ditanyai perihal aktivitas dari SMK Bina Prestasi Nasional.

Sementara Wahyu diketahui merupakan kepala sekolah SMP maupun SMK dari Bina Prestasi Nasional.

Setelah pemeriksaan, awak media tak melihat Wahyu selesai menjalani pemeriksaan.

Isu 2 Saksi yang Sulit Ditemui

Di tengah proses yang masih berjalan, mencuat isu adanya dua saksi kasus Subang yang mendadak sulit ditemui.

Hal ini diungkap oleh seorang Youtuber Anjas yang mengikuti proses perkembangan kasus Subang.

Dalam video terbarunya, ia mengaku mendapatkan informasi dua saksi kasus Subang yang sulit ditemui itu dari sumber istimewa.

Anjas, akrab sapaanya menjelaskan isu terebut pun masih dugaan.

Ia menduga dua saksi tersebut sulit dihubungi kemungkinan karena ketakutan atau pun ada alasan lainnya.

“Meski pun sumber istimewa ini bilang ke aku bahwa mereka ini dugaannya menghilang, karena mungkin ketakutan,” ujar Anjas, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (23/12/2021).

Di sisi lain atas azas praduga tak bersalah, Anjas pun menduga kemungkinan kedua saksi tersebut dihilangkan.

Ia menduga dua saksi tersebut tak tampil ke publik karena dikhawatirkan membongkar beberapa pihak yang tengah dilindungi menjadi tersangkut menjadi bagian dari tersangka, paparnya.

Lalu siapa sosok dua saksi sulit ditemui yang dimaksud tersebut?

Setelah ditelusuri, dua saksi tersebut saksi yang menjalani pemeriksaan di Polres Subang, Selasa (30/11/2021).

Kedua saksi tersebut yakni Kosasih dan Wahyu.

Kosasih diketahui adalah staf yayasan atau pegawai SMK Bina Prestasi Nasional yang dimiliki Yosef (55) suami sekaligus ayah korban.

Setelah menjalani pemeriksaan, kedua saksi tersebut cenderung menghindari awak media.

Kosasih setelah selesai diperiksa ia bergegas untuk pulang.

Kosasih salah satu saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang diperiksa di Satreskrim Polres Subang, Selasa (30/11/2021).
Kosasih salah satu saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang diperiksa di Satreskrim Polres Subang, Selasa (30/11/2021). ((dwiky maulana/tribun jabar))

Meski menjawab beberapa pertanyaan awak media, ia tak mengungkap lebih detail terkait pemeriksaan yang dijalaninya saat itu.

Ia hanya mengaku dirinya dimintai keterangan terkait aktivitas di SMK Bina Prestasi Nasional.

Selain Kosasih, sosok saksi yang sulit ditemui itu menurut Anjas adalah Wahyu.

Wahyu pun merupakan saksi yang masih berkaitan dengan yayasan.

Ia sendiri adalah kepala sekolah kepercayaan di SMK Bina Prestasi Nasional milik Yosef.

Diketahui Kosasih dan Wahyu ternyata kakak beradik.

Meski tak terkait dengan keluarga korban Tuti dan Amalia, keduanya disinyalir sebagai saksi yang konsisten dimintai keterangan.

Bahkan Wahyu, termasuk saksi yang sejak awal kasus dimintai keterangannya dari mulai diperiksa Polres Subang hingga kini ditangani Polda Jabar.

Tak sampai di sana, dugaan kemudian muncul lantaran keduanya merupakan dua staf yayasan.

Menurutnya tak mengherankan staf yayasan sering datang ke TKP karena keperluan. Sementara diketahui temuan polisi bahwa ada banyak jejak di rumah TKP.

Demikian, dari dugaan tersebut, Anjas menduga kini tak heran penyidik harus banyak melakukan pemeriksaan dan berhati-hati dalam mengungkap kasus Subang tersebut.

(TribunJabar.id/Hilda Rubiah)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Wahyu, Kepala Sekolah Saksi Kasus Subang yang Jarang Disorot, Pernah Disinggung oleh Yoris

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved