Berita Denpasar
Pengertian Yadnya dan Panca Yadnya Dalam Hindu di Bali
Yadnya adalah salah satu bagian penting dari agama Hindu, khususnya yang bagi umat Hindu di Bali.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Karsiani Putri
Pengorbanan ini yang kemudian dibalas dengan yadnya agar hutang Tri Rna bisa diselesaikan dengan baik sesuai ajaran agama Hindu.
Yadnya sendiri sangat erat berkaitan dengan upacara dan upakara (banten).
Kemudian disesuaikan dengan desa, kala, patra, dari setiap daerah yang ada di Bali.
Bahkan di Nusantara bagi umat penganut Hindu.
Umat Hindu mengenal lima macam yadnya yang disebut dengan Panca Yadnya.
Dewa Yadnya adalah yadnya yang ditujukan kehadapan Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasi beliau.
Pitra Yadnya adalah segala sesuatu pengorbanan yang ditujukan kehadapan para leluhur dan kepada yang telah mendahului.
Rsi Yadnya adalah suatu pengorbanan yang ditujukan kepada orang-orang suci, baik para rsi itu sendiri, para sulinggih, para wiku dan guru serta orang-orang suci lainnya yang telah melalui proses dwijati.
Bhuta Yadnya adalah segala sesuatu pengorbanan yang ditujukan kepada para bhuta dan segala makhluk ciptaan Tuhan, khususnya yang tidak sempurna seperti manusia.
Kemudian Manusa Yadnya adalah segala pengorbanan yang ditujukan untuk pemeliharaan manusia dari dalam kandungan sampai akhir hidup manusia itu sendiri.
Yadnya juga harus disesuaikan dengan susila, tatwa, dan etika, sehingga fungsi dan susunan dari upakara dan upacara yadnya itu sesuai dengan tujuannya.
Dengan beryadnya, manusia membagi dengan ikhlas apa yang telah ia terima dan dikembalikan ke alam semesta yang semuanya bermuara di Tuhan itu sendiri.
Hal ini pula sesuai dengan ajaran Tat Twan Asi, bahwa aku adalah kamu dan kamu adalah aku.
Upakara (banten) yadnya pun dibagi lagi menjadi beberapa bagian, sehingga tidak memberatkan umat saat penyelenggarannya.
Sehingga umat yang tidak memiliki dana berlebih, bisa menghaturkan upakara dalam bentuk nista.