Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE KASUS SUBANG: Tuti Sampaikan Masih Ada Bercak Darahnya di TKP, Kedua Korban Belum Tenang?
UPDATE KASUS SUBANG: Tuti Sampaikan Masih Ada Bercak Darahnya di TKP, Kedua Korban Belum Tenang?
TRIBUN-BALI.COM, SUBANG - Mungkinkah arwah korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat belum tenang?
Dalam kasus itu ada dua korban yang meninggal yaitu, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Teranyar, Kakak Tuti, Lilis Sulastri mengaku didatangi Tuti lewat mimpi.
Kepada kakaknya, Tuti meminta kematiannya yang tidak wajar, dirampas nyawanya oleh pelaku yang hingga kini belum diketahui, untuk disempurnakan.
Baca juga: TERKINI KASUS SUBANG: Sketsa Pelaku Mirip Danu, Yosef dan Yoris Tak Terlibat dalam Pembunuhan?
Dalam mimpi itu, Tuti menceritakan soal rumah yang semasa hidup ditinggali bersama Amalia, di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, berantakan dan masih ada sisa-sisa darah.
"Saya belum lama ini mimpi, kata adik saya dia minta disempurnakan dan membersihkan rumah yang berantakan," kata Lilis kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).
Apakah pesan dalam mimpi itu bakal dikabulkan Lilis?
Dia belum menjelaskan kapan permintaan adiknya itu akan dilaksanakan, karena rumah itu menjadi bagian dari tempat yang diselidiki polisi untuk mendapatkan bukti-bukti.
Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG: Pelaku Pembunuhan Tuti dan Amalia Mirip Danu, Ini Tanggapan Danu
Dengan datangnya kedalam mimpinya, Lilis tidak henti-hentinya sedih dan terus memikirkan dari sang adik serta keponakannya yang menjadi korban perampasan nyawa.
"Kalo diingat-ingat tuh sedih, dalam mimpi bilang ke saya bilang tolong sempurnakan," katanya.
Tak lama setelah didatangi Tuti lewat mimpi, Polda Jawa Barat merilis skestsa wajah pelaku perampasan nyawan Tuti dan Amalia dalam kasus Subang.
Dalam sketsa itu, pelaku digambarkan berjenis kelamin laki-laki, berambut pendek, masih muda, dan berkulit putih.
Lilis Sulastri pun bergembira ada kemajuan dalam penanganan kasus Subang.
Dia selaku keluarga dari korban berharap agar kasus tersebut cepat terungkap. Terlebih saat ini sudah adanya progress dari pihak kepolisian yang sudah merilis sketsa wajah dari terduga pelaku.
"Mudah-mudahan dengan adanya sketsa wajah ini, cepat-cepatlah itu, kasian yang meninggal kasian ke allmarhumnya terus sama keluarga juga yang masih menunggu," ujar Lilis.
Dapat diketahui, sebelumnya pihak kepolisian dari Ditreskrimum Polda Jabar sudah merilis sketsa wajah yang potensial menjadi pelaku dari kasus yang terjadi di Subang pada 18 Agustus 2021 lalu.
Sementara itu, kasus yang sudah memasuki hari ke-135 ini masih menjadi misteri. Sebelumnya juga, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana menargetkan awal dari tahun 2022 kasus akan segera terungkap.
Sketsa Wajah Pelaku Kasus Subang
Di akhir tahun ini polisi masih melakukan penyelidikan kasus Subang.
Ada perkembangan besar yang didapat polisi.
Yakni mengenai dugaan pelaku perampasan nyawa ibu dan anak di Subang yang terjadi bulan Agustus 2021.
Dalam peristiwa ini Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu menjadi korban.
Mereka ditemukan meninggal dunia di bagasi mobil mewah Toyota Alphard.
Rabu (29/12/2021), Polda Jabar menunjukkan foto sketsa terduga pelaku kasus Subang.
Menrut Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto pihaknya sudah membuat sketsa terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang.
"Kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi potensial dengan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut, sketsa wajah ini hasil dari tim Inafis Bareskrim," ujar Kombes Pol Yani Sudarto, di Polda Jabar Rabu (29/12/2021).
Yani mengatakan, terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak lima kali, kemudian autopsi dua kali.
"Pemeriksaan saksi-saksi total sudah 69 saksi, 15 di antaranya saksi dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas dan 32 saksi untuk menetukan alibi, sedangkan 11 saksi lainnya tidak berhubungan dengan peristiwa, tapi diambil keterangannya," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan saksi ahli sebanyak tujuh orang, termasuk melakukan analisa CCTV.
"Analisa CCTV kurang lebih 40-50 titik yang diambil sepanjang 50 kilometer," katanya.
Dikatakan Yani, kasus Subang ini tingkat kesulitannya sangat tinggi dan hingga saat ini penyidik belum mendapat dua alat bukti untuk perkara ini.
"Kenapa kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti," ucapnya.
Dari foto tersebut ada sejumlah ciri, seperti berambut pendek.
Kapolda Katakan Awal Tahun
Pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang hingga saat ini masih belum terungkap.
Peristiwa yang terjadi pada Agustus 2021 itu, masih dalam penyidikan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana mengatakan, dalam mengungkap satu perkara tidak selalu cepat.
"Memang dalam pengungkapan satu perkara itu tergantung bukti-buktinya, ada yang cepat dan lama, seperti kasus perampokan my bank itu cepat," ujar Suntana, di Polda Jabar, Rabu (29/12/2021).
Sementara untuk peristiwa di Subang, Ia menargetkan secepatnya terungkap di awal tahun 2022.
"Untuk kejadian di Subang mohon doanya target saya awal tahun ini penyidik sedang mengumpulkan fakta-faktanya. Mohon kesabarannya, saya berkomitmen terhadap kasus ini," katanya.
Manuver Yoris
Kejutan terjadi dalam kasus Subang.
Yoris (34) kini tak lagi bersama pengacara yang dulu.
Ia memilih bergabung dengan pihak ayahnya, Yosef (55).
Yoris merupakan anak Tuti Suhartini (55) dan kakak Amalia (23) yang menjadi korban perampasan nyawa ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Sebelumnya, kedua pihak ini sempat 'saling tuduh' terkait dalam kasus Subang yang terjadi tanggal 18 Agustus 2021.
Yoris mengungkapkan, hubungan ia bersama Yosef sudah terlalu jauh dan renggang.
Ia mengaku ada kesalahan semenjak berpisah di awal kasus terjadi.
"Mungkin saya juga merasakan ada yang salah sih, yah, proses ini, makannya saya langsung konsultasi kepada Kades Jalancagak yang masih saudara saya dan langsung menyambungkan sama dengan Papah (Yosef)," ucap Yoris kepada TribunJabar.id, Selasa (28/12/2021).
Menurut ia, dengan bergabungnya Yoris bersama Yosef tidak adanya kesalahan, pasalnya, keduanya pun tetap menginginkan yang terbaik dan tentunya satu misi guna kasus tersebut dapat cepat terungkap.
"Terutama gini, ya, kita semua sama-sama satu misi yang segera ini pelaku ini tertangkap dan tentunya supaya cepat kelar," katanya.
Sementara itu, dengan bergabungnya Yoris bersama dengan Yosef menjadi salah satu polemik di masyarakat.
Terlebih saat ini Yoris sudah meninggalnya saksi kunci sekaligus partner dalam proses penyidikan maupun penyelidikan.
Saksi yang ditinggal tersebut yakni Muhamad Ramdanu alias Danu (21) yang merupakan keponakan korban Tuti Suhartono.
Dapat diketahui, kasus kematian dari Tuti serta Amalia ini selalu menyajikan misteri setiap harinya.
Kasus yang sudah memasuki hari ke-133 ini pun sampai dengan saat ini masih belum bisa terungkap oleh pihak kepolisian.
Artikel terkait telah tayang di Tribun Jabar dengan judul Tuti Korban Kasus Subang ''Pulang'' Temui Kakak, Singgung Darah, Besoknya Polisi Rilis Sketsa Algojo