Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Sudah Hari ke-140, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Ditarget Terungkap Awal Tahun 2022
Kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang telah memasuki hari ke-140, kasus Subang segera terungkap?
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, SUBANG – Kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang telah memasuki hari ke-140.
Kasus yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (24) hampir memasuki bulan kelima setelah terjadi pada 18 Agustus 2021.
Kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang telah memasuki babak baru.
Hal tersebut lantaran Polda Jabar telah merilis sketsa wajah pelaku pembunuhan Ibu dan Anak di Subang.
Berbagai asumsi pun bertebaran di publik soal siapa pelaku pembunuhan Subang sebenarnya.
Dilansir Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada Selasa, 4 Januari 2022 dalam artikel berjudul HARI KE-140 Kasus Subang, Polisi Diyakini Sudah Mengantongi Nama Pelaku, tapi Masih Terkendala Ini, salah satu warga asal Kabupaten Subang, yakni Fikri Firdaus (33), juga turut mengomentari keluarnya sketsa wajah terduga pelaku.
"Iya, kemarin saya lihatnya di berita. Katanya umurnya masih muda gitu ya, terus mata sipit. Kalo ngeliat gini sih emang beneran sulit diungkapkan sama polisi," ucap Fikri kepada TribunJabar.id di Subang, Selasa, 4 Januari 2022.
Menurut Fikri, pihak kepolisian dari Polres Subang yang sempat menangani kasus tersebut serta Polda Jabar yang saat ini menangani mengalami kesulitan tingkat tinggi.
Kendati demikian, kata dia, pihak kepolisian sudah mengantongi nama pelaku.
Namun, dari segi pembuktian masih belum cukup.
"Kalau menurut saya, polisi udah megang nama tersangkanya, cuman kayak masih ragu sama atau dari alat buktinya sih," katanya.
"Secepatnya dapat terungkap, saya yang hanya melihat dari berita aja pusing. Semangat untuk pihak kepolisian," ujar Fikri.
Baca juga: TERKINI KASUS SUBANG, Malam-malam Danu Telepon Pengacara, Minta Maaf Sambil Nagis, Ada Apa?
Mendengar kata kasus perampasan nyawa di Jalancagak Subang ini terbilang sangat rumit, terbukti kasus yang terjadi pada Rabu, 18 Agustus 2021 itu belum dapat terungkap oleh pihak kepolisian.
Padahal, pihak kepolisian dari Polres Subang dan Polda Jabar yang sempat dibantu oleh Bareskrim Polri ini sudah bekerja semaksimal mungkin agar dapat cepat terungkap.
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana pun belum lama ini menargetkan kasus Subang ini akan terungkap di awal tahun 2022.
Kuasa Hukum Yosef dan Yoris Sebut Saksi Ini Mirip Sketsa Pelaku Subang
Kuasa Hukum Yosef dan Yoris, Rohman Hidayat pun mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengagetkan.
"Saya berpendapat bahwa sketsa wajah terduga pelaku yang dirilis Polda Jabar ada saksi yang cocok dari saksi yang diperiksa berlarut-larut serta yang memberikan keterangan yang berubah-ubah," ucap Rohman kepada TribunJabar.id belum lama ini.
Hal itu pun membuat Muhammad Ramdanu alias Danu keponakan mendiang Tuti merasa tersudutkan.
Di sisi lain, Menurut Rohman, ia berpendapat terkait dengan sketsa wajah terduga pelaku yang masih berada di lingkaran 69 saksi ini sesuai dengan fakta-fakta yang sudah lalui sejauh ini dari kasus tersebut.
"Jadi begini, saya berpendapat berdasarkan fakta-fakta yang ada kemudian saksi-saksi yang berada disekitar saya melihat identifikasi sketsa itu yang disampaikan oleh Polda saya meyakini itu sudah berhubungan dengan saksi-saksi," katanya.
Dilansir Tribun-Bali.com dari Surya.co.id pada Senin, 3 Januari 2021 dalam artikel berjudul 'DEMI ALLAH', Sumpah Danu setelah Disudutkan Pengacara Yosef dan Yoris, Berikut Update Kasus Subang, pernyataan Rohman ini langsung terarah ke Danu, mengingat selama ini Danu lah yang paling sering diperiksa dalam kasus ini.
Danu Bersumpah Bukan Pembunuh Subang
Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Terbaru, Keluarga Tuti Tak Kenal Wajah Sesuai Ciri-ciri di Sketsa
Menanggapi hal tersebut, Danu pun langsung bersumpah tidak terlibat dalam kasus pembunuhan mendiang Tuti dan Amalia.
Lewat Kanal YouTube Freddy Sudaryanto Sport pada Senin, 3 Desember 2021 Danu mengatakan pernyataan yang diungkapkan kuasa hukum Yosef dan Yoris merupakan hal yang menyudutkan dirinya.
"Itu seolah menyudutkan saya. Demi Allah saya tidak melakukannya, demi Allah dan Rasulullah," katanya.
Terkait hal ini, Danu menyerahkan sepenuhnya kepada Allah.
"Saya serahkan saja kepada Allah, biar Allah yang menentukan. Dia berharap tim kuasa hukum yang dikomandoi Achmad Taufan Soedirjo bisa terus mengawalnya karena dia merasa ketakutan setelah disudutkan. Terima kasih mendampingi danu sampai sejauh ini. Terus kawal danu sampai selesai ya pak. Danu juga merasa ketakutan mengenai kasus ini. Tiada pertolongan selain pak Taufan," katanya.
Danu Sempat Merasa Down
Achmad Taufan Soedirjo mengakui, Danu sempat down ketika Yoris mencabut kuasanya.
"Malamnya telepon saya mencurahkan isi hatinya. Dia menangis tersedu-sedu sama saya," katanya.
Menurut Taufan, kejadian Danu terpukul setelah Yoris mencabut kuasa bukan karena dia merasa kesepian, tapi dia merasa tidak enak kepada Taufan dan tim yang telah membantunya cuma-cuma.
"Ternyata Danu punya etika yang luar biasa. Perasaan Danu pada saat kami kuasa hukum merasa dizolimi, hati Danu tergerak. Dia berkali-kali meminta maaf kepada saya. Pada malam itu saya sampaikan ke Danu, ini kejadian biasa, tapi Allah yang mengatur," terang Taufan.
Baca juga: TERBARU KASUS SUBANG: Danu Tak Akan Kembali Bekerja Bersama Yoris, Dituduh Mirip Pelaku Subang
Menurut Taufan, dengan keluarnya Yoris, dia justru semakin bisa lebih konsentrasi mengawal Danu sampai kasusnya selesai.
"Bahkan kami akan mengawal Danu sampai menjadi sukses. Saya kepengen Danu punya kemandirian dan punya kegiatan yang bisa membanggakan orangtua karena tekat hidup Danu luar biasa," ungkap Taufan.
Terkait pernyataan Rohman yang menyudutkan Danu, Taufan menyerukan untuk tidak membuat drama dalam kasus ini.
"Kang Rohman seakan-akan menuduh klien saya. Polda sudah menyampaikan tentang sketsa dan mempunyai ciri-ciri. Kalau Danu dari awal disinyalir melakukan hal ini, sangat mudah polda untuk menetapkan Danu sebagai tersangka, sangat mudah polda untuk segera menangkap Danu," urai Taufan.
Menurut Taufan, statemen Rohman itu bukan pernyataan seseorang yang memiliki kepribadian yang baik.
"Bukan statement seorang pengacara yang bisa menjaga situasi dan profesionalisme sebagai advokat. Karena status danu masih saksi," sindirnya.
Taufan pun mengingatkan kepada Yosef, Yoris dan tim kuasa hukumnya untuk bisa sama-sama kita menahan diri.
"Jangan sampai menyampaikan statement yang menuduh ke orang lain. Saya tidak menuduh pak yosef dan yoris. Kami hanya berpedoman keterangan dan bukti-bukti yang disampaikan ke kepolisian," tegasnya.
(*)