Berita Denpasar
13 Bus Sekolah Beroperasi Lagi, Antar Jemput Siswa Jelang PTM 100% di Denpasar
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar mulai menyiapkan bus sekolah setelah pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diizinkan 100 persen
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar mulai menyiapkan bus sekolah setelah pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diizinkan 100 persen.
Ada 13 armada bus sekolah yang siap mengangkut siswa pulang pergi.
Dinas Perhubungan Denpasar sudah menggelar sosialisasi kepada setiap sekolah yang siswanya ikut dalam antar jemput bus sekolah ini.
“Sosialisasi sudah kami lakukan agar setiap sekolah mendata siswanya yang siap ikut bus sekolah,” kata Kepala UPTD Pelayanan Transportasi Darat Dishub Denpasar, I Dewa Ketut Adi Pradnyana, Selasa 4 Januari 2022.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Bali 4 Januari 2022: Bertambah 8 Kasus Baru, 5 Sembuh dan 1 Meninggal
Setelah ada data yang masuk dari sekolah, Dishub akan melakukan verifikasi dan persiapan rute penjemputan.
Dewa Adi Pradnyana mengatakan saat ini PTM 100 persen juga belum terlaksana di semua sekolah.
Karena hal ini masih dalam tahap sosialisasi ke orangtua siswa sehingga Dishub baru bisa menerima data setelah masa sosialisasi selesai.
Setelah ada data rekapitulasi tersebut Dishub akan mengerahkan sebanyak 13 bus sekolah.
Sebanyak tiga unit merupakan bus sedang dengan kapasitas normal 35 siswa.
Namun, karena masih dalam kondisi Pandemi Covid-19, kapasitas bus sekolah hanya bisa mengangkut maksimal 25 orang.
Sementara untuk bus kecil kapasitas normal sebanyak 20 siswa, kini baru bisa maksimal 15 siswa.
Bus sekolah akan beroperasi setelah data lengkap paling lambat pekan ketiga di bulan Januari 2022.
“Itu juga kalau jalurnya sama. Soalnya setiap sekolah kebijakannya beda-beda ada yang 100 persen bisa jadi ada yang baru setengah. Kendala kita saat ini masalah rute, kalau umpamanya dalam satu arah yang biasanya 6 orang, sekarang hanya 3 orang kita harus mencari lagi 3 siswa di jalur itu untuk memenuhi kapasitas,” katanya.
Terkait rute penjemputan pihaknya mengaku tidak melakukan perubahan rute.
“Rute yang akan dipakai masih rute normal seperti sebelum Pandemi Covid-19. Perubahannya hanya saat PTM terbatas saja setelah itu kembali normal," katanya.