Serba Serbi
Apakah Roh Bisa Tersesat? Begini Penjelasan Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda
“Ada pengaruh psikis saat dia masih menjadi manusia yang melekat. Unsur lain seperti karma yang dia buat semasa hidup. Tentu semuanya mempengaruhi
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Berbicara ihwal roh atau makhluk tak kasat mata, memang bukan perkara mudah.
Namun apakah sejatinya roh seseorang yang telah meninggal itu, memang bisa tersesat di dunia. Atau belum kembali ke alam arwah?
Berdasarkan penjelasan sulinggih, Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda, kepada Tribun Bali, Minggu 9 Desember 2022, disebutkan bahwa roh manusia yang telah meninggal itu, memang tidak serta merta bersih dan bisa naik menuju cahaya atau kelepasan bahkan hingga menuju Tuhan.
“Ada pengaruh psikis saat dia masih menjadi manusia yang melekat. Unsur lain seperti karma yang dia buat semasa hidup. Tentu semuanya mempengaruhi,” tegas beliau.
Baca juga: Spirit Dolls, Cara Queen Athena Bantu Roh Anak-Anak
Karma ini bisa datang dari pikiran, perkataan, hingga perbuatan seseorang yang dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja.
Untuk itulah, di dalam Hindu dikenal adanya ajaran Tri Kaya Parisudha, yaitu menjaga pikiran tetap suci, menjaga perkataan agar tetap suci, dan menjaga perbuatan agar tetap suci. Sehingga mampu menjaga karma baik.
“Sehingga terkadang karma semasa hidup ini, yang membuat memorinya tetap melekat di roh itu,” kata beliau.
Untuk itu, jelas beliau, dalam upacara yadnya Hindu di Bali ada banyak rentetannya.
Tujuannya adalah membantu roh-roh atau arwah yang telah meninggal, bisa kembali ke alam yang seharusnya atau menuju cahaya ilahi.
“Makanya kalau ada yang meninggal, apalagi salah pati dan ulah pati, ada upacara penebusan di tempat kejadian. Lalu perempatan agung, di setra dan sebagainya,” jelas mantan akademisi ini.
Apalagi jika kasus kematian karena ulah pati, seperti bunuh diri dimana yang seharusnya belum meninggal namun telah membunuh dirinya. Sehingga rohnya belum bisa diterima, karena waktunya memang belum untuk meninggal.
“Makanya ritual penebusan itu ada,” imbuh beliau.
Bahkan dalam upacara yang lebih besar, ada disebut nilapati.
“Sebab apabila meninggal tidak wajar, atau tidak patut, maka masuk ke dalam katagori mati ternoda.
Baca juga: Roh Tersesat Dipakai Sarana Santet, Queen Athena Ingatkan Karma