Berita Denpasar

Bade Tumpang Sebelas Seberat 2 Ton, Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI Gunakan 1 Kubik Kayu

Bade yang akan dipergunakan untuk pelebon Pratiwa Nyawa Ngasti Wedana Ida Cokorda Pemecutan IX sudah hampir rampung.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
Tribun Bali/Putu Supartika
BADE - Proses pembuatan bade di kawasan Setra Badung, Denpasar, Senin (10/3). 

Selanjutnya dilanjutkan dengan mapeed ogoh-ogoh dan pamuspaan, munggah bea, tarpana agung, pamuspan, dan penebus-nebusan.

“Menggunakan ogoh-ogoh yang identik dengan kirab sebagai simbol Bhuta Kala," katanya.

Pada 21 Januari merupakan puncak palebon. Rangkaiannya yakni ngenjing, ngutang pering, baleman, teteh tabuh.

Dilanjutkan dengan mabumi sudha, melaspas pamereman, lembu, dan panca rengga. Setelah itu, barulah tedun layon dan berangkat ke Setra Badung.

Prosesi ini menggunakan bade tumpang 11 dengan tinggi kurang lebih 18 meter.

Selain itu juga menggunakan lembu. Untuk menghindari kerumunan, pihaknya melibatkan peserta yang terbatas yakni 3 banjar di wawidangan Desa Adat Denpasar.

Dengan peserta dari masing-masing banjar 60 orang.

"Kami akan bekerjasama dengan pihak Satgas terkait dengan penerapan protokol kesehatan," katanya.

Pangelingsir Puri Pemecutan, Ida Tjokorda Pemecutan XI lebar atau berpulang pada Rabu (22/12) pukul 05.00 Wita.

Menantu pertama Ida Tjokorda, Ida Bagus Wesnawa (47) mengatakan Ida berpulang dalam usia 76 tahun.

Ida merupakan kelahiran 17 April 1945.

"Saya selaku menantu Ida Tjokorda mewakili, beliau terdiagnosa sakit awal Oktober 2021," katanya.

Saat dilakukan chek up, ternyata ada keluhan komplikasi jantung, asam urat, dan ada kadar gula.

Beliau kemudian dirawat di Wings RSUP Sanglah selama 29 hari.

Kemudian pertengahan November 2021, Ida menjalani home care atau perawatan di rumah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved