Berita Nasional

Hadapi Lonjakan Omicron, Luhut Minta Masukan Pakar Lintas Disiplin Ilmu dari Sejumlah Universitas

Tujuan kegiatan yang dilakukan secara virtual pada hari Jumat (14/1/2022) kemarin ini adalah untuk mendapatkan masukan terbaik dalam menghadapi Varian

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, JAKARTA - Bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G. Sadikin, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, dan Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan dialog bersama para epidemiolog, pakar kesehatan, dokter, dan pakar sosial dari berbagai lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia.

Tujuan kegiatan yang dilakukan secara virtual pada hari Jumat (14/1/2022) kemarin ini adalah untuk mendapatkan masukan terbaik dalam menghadapi Varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia.

Fokus dari pembahasannya adalah mengenai penanganan ketika lonjakan dan pasca lonjakan terjadi.

“Dari berbagai penelitian yang diberikan kepada saya oleh para teman-teman epidemiolog dan dokter, kita tahu bahwa varian Omicron ini menular sangat cepat, tetapi less severe atau tidak parah, walaupun terdapat angka kematian di beberapa negara namun jumlahnya cukup rendah dari varian ini. Walau begitu, kita mau agar lonjakan kasus konfirmasi ini bisa kita turunkan dan bagaimana upaya kita pasca lonjakan Omicron ini,” ujar Menko Luhut dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15 Januari 2022).

Baca juga: Varian Omicron Mengancam Indonesia, Menko Luhut: Tahan Diri untuk Tidak ke Luar Negeri

Dalam beberapa minggu terakhir, diketahui bahwa Varian Omicron yang berada di Indonesia berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Hingga sekarang sudah terdeteksi lebih dari 500 kasus konfirmasi positif varian Omicron di Indonesia, terutama di wilayah DKI Jakarta dan telah terjadi transmisi lokal.

Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang pasti terkait hal ini.

“Transmisi lokal sudah terjadi dan DKI Jakarta menjadi klaster penularannya, untuk itu perlu kita lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait pengetatan mobilitas dan juga dibarengi dengan penguatan protokol kesehatan, vaksin booster, dan fasilitas pelayanan kesehatan,” urai Menkes Budi menyarankan.

Menambahkan, Wakil Menkes Dante, mengatakan perlunya kembali pemberian paket obat bagi penderita dengan gejala ringan, sedang, dan berat.

“Paket obat ini akan segera kita siapkan. Adanya paket obat ini ditujukan bagi orang yang tidak bergejala dan bergejala ringan, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi angka hospitalization (rawat inap) di berbagai rumah sakit di Indonesia,” kata Wamenkes Dante.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito juga berkomentar terkait strategi yang akan digunakan.

Fokusnya terkait pengetatan PPLN yang datang ke Indonesia.

“Bagi para PPLN, akan dilakukan karantina selama 7 hari setelah mereka sampai. Selama karantina ini mereka akan dites PCR dan harus betul-betul aman sebelum masuk dalam komunitas,” ujarnya.

Dalam diskusi ini salah satu pakar, yaitu Amin Soebandrio dari Eijkman Institute menyatakan bahwa Indonesia sedang memasuki masa transisi penanganan Covid-19 dari varian Delta menuju Omicron.

Baca juga: Luhut Sebut Ada Satu Pasien Lolos Dari Pengawasan di Wisma Atlet Jakarta

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved