Berita Badung
Menparekraf Rencanakan Sejumlah Side Event G20 Diadakan di Museum Pasifika Badung
Menparekraf Sandiaga mengatakan bahwa ada peluang berbagai karya seni termasuk Non-Fungible Token (NFT) dan Metaverse, Museum Pasifika diharapkan
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Melanjutkan kunjungan kerjanya di Bali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengunjungi Museum Pasifika di kawasan pariwisata The Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Sabtu (15 Januari 2022).
Menparekraf Sandiaga mengatakan bahwa ada peluang berbagai karya seni termasuk Non-Fungible Token (NFT) dan Metaverse, Museum Pasifika diharapkan jadi agen perubahan tersebut.
"Nah di tengah-tengah NFT dan juga bagaimana memonetisasi karya-karya seni di dalam metavers, kita melihat ada peluang.
Museum Pasifika ini mesti menjadi agent of change juga, jadi bukan hanya death monumen tapi juga living monument," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
Baca juga: Menparekraf Apresiasi Gerai UMKM BPD Bali Madolan di Bandara Ngurah Rai
Ia juga menjelaskan, pihaknya kini merangkul Philippe Augier dan berbagai penyelenggara museum.
Nantinya bersama jajaran Kemenparekraf akan melakukan road show ke beberapa museum di Indonesia.
Menurut Menparekraf museum saat ini harus bertransformasi, dari yang sebelumnya berupa museum statis atau death monument menjadi living monument.
“Museum saat ini harus memiki aspek teknologi. Kalau tadinya museum yang statis, kalau kita bilang death monumen, harus menjadi living monument, harus bercerita, harus punya story dan ada juga aspek teknologi yaitu dengan NFT dan beberapa karya-karya yang bisa masuk ke dalam metaverse,” pinta Menparekraf Sandiaga.
Menurut saya, ini adalah membuka peluang lapangan usaha dan juga kesempatan kerja dan akan meningkatkan penghasilan dari para pelaku ekonomi kreatif.
Setelah berkeliling Museum Pasifika, Menparekraf Sandiaga terpikir menjadikan Museum Pasifika ini menjadi salah satu side venue salah satu kegiatan G20.
“Mungkin kita bisa memulai dengan ada lunch atau cocktail atau dinner disini membawa tamu-tamu (delegasi G20) sehingga bisa mengapresiasi karya kita untuk kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ini yang kita harapkan,” ungkapnya.
Museum Pasifika mulai menggarap karya seni NFT dan digarap bekerja sama dengan sebuah perusahaan.
"Tentang NFT, kita juga sudah menandatangani kontrak dengan satu perusahaan untuk bikin beberapa karya seni sebagai NFT," kata Pendiri Museum Pasifika Philippe Augier.
Menurutnya, karya seni NFT dibuat agar bisa dibagikan nantinya kepada generasi baru.