Berita Bali
Calon Putri Indonesia Asal Bali Laksmi Deneefe Suardana Usung Misi Edukasi & Pemberdayaan Perempuan
Calon Putri Indonesia Asal Bali Laksmi Deneefe Suardana Usung Misi Edukasi & Pemberdayaan Perempuan
Penulis: Marianus Seran | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, BALI - Calon Putri Indonesia Asal Bali Laksmi Deneefe Suardana Usung Misi Edukasi & Pemberdayaan Perempuan
Gelaran tahunan Pemilihan Putra Indonesia (PPI) yang diprakarsai Yayasan Putri Indonesia (YPI) sejak tahun 1992 kembali digelar untuk tahun 2021-2022.
Sejumlah daerah di Indonesia telah melahirkan para finalis yang akan mengikuti pemilihan di tingkat nasional pada pertengahan Maret 2022.
Provinsi Bali, PPI 2022 telah memasuki babak penentuan. Terdapat tiga peserta calon Putri Indonesia asal Bali yang telah terpilih.
Baca juga: WIKI BALI - Mix and Match Gaya ke Pantai Ala Putu Ayu Saraswati, Putri Indonesia Bali 2020
Dari tiga peserta ini akan dipilih para juri siapa yang terbaik untuk mewakili Bali di tingkat regional Bali-Nusra dan PPI se-Indonesia pada medio Maret 2022.
Tiga peserta calon Putri Indonesia Bali tersebut, yakni Laksmi Deneefe Suardana, Natasha Valentine Trius, dan Jazmine Rowe.
Para juri akan mengumumkan pada 22 Januari 2022, melalui sistem voting secara daring (dalam jaringan) siapa yang berhak tampil dari tiga peserta ini.
Salah satu peserta calon Putri Indonesia Bali tahun 2022, Laksmi Deneefe Suardana, memiliki misi mulia dalam ajang pertamanya mengikuti PPI 2022 ini.
Laksmi begitu sapaan akrab gadis Ubud ini, termasuk wanita yang memiliki Beauty, Brain, dan Behavior.
Dia tak hanya cantik fisik, melainkan juga memiliki kecerdasan dan tingkah laku (attitude) yang biasa dikenal dengan istilah inner beauty.
Sebagai putri Bali, dia ingin memperjuangkan edukasi bagi anak, pemberdayaan perempuan, dan keluarga berencana, inilah visi misi utamanya mengikuti PPI.
"Bagi saya edukasi adalah nomor satu, karena itu saya berusaha membuat kampanye di media sosial bernama Break Event.
Misi Break Event adalah Breaking in a Qualiti True Education and Empowerman Especialy for Girls," kata Laksmi, Selasa 18 Januari 2022.
Menurut dia, karena hanya dengan edukasi bisa memberikan pemberdayaan, menurut riset yang pernah dilakukan, edukasi untuk perempuan dan keluarga berencana adalah solusi utama melawan perubahan iklim di dunia.
Baca juga: Calon Kuat Pengganti Anies Baswedan, Airin Rachmi Diany, Mantan Putri Indonesia Favorit
Menurut Laksmi, isu utama yang diangkat dalam Pemilihan Putri Indonesia 2022 adalah masalah edukasi. Pandemi Covid-19 sangat merugikan anak sekolah dari sisi edukasi.
"Saya sempat bicara dengan pendiri Bali Children Foundation Margaret Barry tentang ancaman penurunan literasi, terutama di desa terpencil, seperti Desa Songan di Bangli, Bali.
Selain itu saya mengadvokasikan Sastra Indonesia dan budaya, tentunya melalui kerja sama dengan Ubud Writers and Readers Festival," tambahnya.
Laksmi memiliki alasan lain mengapa mengambil bagian dalam konteks PPI 2022. Sebagai putri asli Bali, ia memiliki tanggung Jawa moral untuk berjuang demi Bali di masa pandemi Covid-19 ini.
"Saya memilih maju sebagai calon dari Bali dan hanya dari Bali, karena saya adalah orang Bali, saya dibesarkan di Ubud.
Saya sangat bersyukur dibesarkan di daerah yang budayanya sangat kuat dan alamnya sangat subur, juga memiliki komunitas indah," jelas Laksmi.
Laksmi akan memberikan yang terbaik dalam ajang ini sebagai wujud terima kasih kepada Pulau Dewata dan keluarga besarnya di Ubud.
"Tantangan umum saat covid-19 adalah ketidakpastian, tapi saya selalu mencoba berpikir positif dan memanfaatkan situasi sebaik mungkin.
Contohnya mempersiapkan fisik, jika tidak bisa olahraga di gym, saya akan olahraga di rumah atau outdoor, saya harap semua berjalan lancar sampai final nanti," ujarnya.
Baca juga: BKKBN Ajak Polda Bali Siapkan Pemuda Jadi Generasi Emas di Masa Depan
Digital dan Sosial Media
Laksmi mengapresiasi kinerja Yayasan Putri Indonesia (YPI) dan panitia PPI yang menyelenggarakan ajang ini secara daring di tengah pandemi Covid-19. Penyelenggara menyesuaikan dengan perkembangan digital di dunia saat ini.
"Pandemi ini juga memberikan peluang untuk Yayasan dan PPI menggunakan digital dan sosial media, karena dunia kita sekarang sangat digital," ujarnya.
Ia mengatakan, 3B yaitu Beauty, Brain, dan Behavior adalah kriteria Yayasan dan PPI dalam memilih putri-putri terbaiknya.
Laksmi percaya diri dan optimistis memiliki kriteria tersebut dan beberapa pengalaman unik yang bisa menjadi referensi para juri memilihnya.
"Saya adalah orang yang sangat optimis karena optimisme adalah salah satu nilai hidup yang sangat penting untuk saya jadi, saya harap juri pemilihan juga melihat sesuatu yang spesial dalam diri saya selain 3B tersebut," jelasnya.
Laksmi mengatakan, semua peserta tentunya sangat cantik, pintar, baik, dan pernah saling bertemu beberapa peserta.
"Saya rasa, saya punya beberapa pengalaman hidup yang unik dan berharga yang menurut saya jadi keunggulan saya. Seperti jurusan saya dalam fashion bisnis memberikan ilmu dalam moda bisnis marketing dan lainnya.
Saya juga suka membaca buku, karena menurut saya itu wajib dilakukan untuk memperluas wawasan dan pandangan hidup," jelasnya.
Baca juga: Bakso Mercon Malang di Buana Raya Denpasar, Banyak Varian Pentol Daging, Mulai Rp 15 Ribuan
Keluarga besar Laksmi di Bali sangat mendukung kiprah dan perjuangannya di PPI 2022. Selain voting, mereka selalu memberi dukungan dan saran.
"Terima kasih juga support masyarakat Bali, khususnya Ubud, dan tentunya saya berharap doa dan dukungan semuanya," harapnya.
Voting untuk memilih Putri Indonesia Bali tahun 2022 dari tiga peserta di Bali masih dibuka hingga 21 Januari 2022 pukul 22.00 Wita.
Bagi semeton Bali yang ingin memberikan pilihan bisa vote dan kunjungi https://bali-vote.puteri-indonesia.com/contestant/bali-2.
(*)