Berita Badung
Sukseskan KTT G20, Proyek Jalan Lingkar Selatan untuk Segmen 1 akan Dikebut
Dengan adanya Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 proyek Jalan Lingkar Selatan (JLS) serasa diuntungkan. Pasalnya berkat adanya kegiatan t
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dengan adanya Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 proyek Jalan Lingkar Selatan (JLS) serasa diuntungkan. Pasalnya berkat adanya kegiatan tersebut, proyek Jalan Lingkar Selatan mulai dikebut pada Segmen I.
Pada segmen I itu dilakukan pelebaran jalan untuk Jalan Siligita-Sawangan–Ungasan. Bahkan semua itu mendapat bantuan dari pusat.
Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, Ida Bagus Surya Suamba mengakui jika proyek tersebut mulai dikebut dari pelebaran beautifikasi hingga penanaman utilitas kabel sepanjang 200 meter. Kendati demikian Badung hanya diminta melakukan pembebasan lahan untuk pelebaran jalan tersebut.
"Atas perintah Presiden, tahun ini sudah mulai dikerjakan oleh Kementerian. Tahun berikutnya Segmen 1 final dari Siligita-Sawangan dan Ungasan," ujarnya saat dikonfirmasi Rabu 19 Januari 2022.
Pihaknya mengatakan, untuk akhir tahun ini akses dari Siligita atau Hotel Mulia ke Pandawa dan Ungasan jalannya sudah tersambung. Hanya saja untuk semua proyek Jalan Lingkar Selatan pihaknya mengakui belum bisa dirampungkan secepatnya.
"Mengingat proyek tersebut belum bisa dipastikan kapan akan rampung, kami sudah diperintahkan oleh Bupati untuk mengkaji pembuatan semacam Perumda Infrastruktur," katanya.
Birokrat asal Tabanan itu mengatakan, untuk kajian pembuatan Perumda Infrastruktur ini sudah dianggarkan tahun 2021. Bahkan sampai saat ini masih dalam proses.
"Nanti, Perumda ini yang akan menangani kelanjutan Jalan Lingkar Selatan ini," ungkapnya.
Namun demikian Suryasuamba mengakui, Pemkab Badung menghadapi kendala berat, yaitu berupa pembebasan lahan. Dimana untuk pembebasan lahan Pemkab Badung butuh dana hampir Rp 800 miliar.
"Untuk pembebasan lahan pasti investor tidak mau, biasanya jika lahan sudah tersedia baru para investor mau ikut membangun jalan, itupun ada hitung-hitungannya dengan memakai skema proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)," jelasnya.
Dijelaskan, sesuai masterplan Jalan Lingkar Selatan ini akan dibagi menjadi beberapa segmen. Meliputi Segmen 1 (Jalan Siligita-Sawangan–Ungasan). Segmen II (dari Ungasan-Pecatu), Segmen III sepenuhnya memakai Jalan Nasional, Segmen IV dari Labuan Sait-Jimbaran.
"Dari jalur yang akan dilintasi tersebut, terdapat beberapa lahan belum dibebaskan. Yakni, di Segmen II dengan anggaran sekitar Rp 500 miliar dan Segmen IV seharga Rp 300 miliar. Sehingga total anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan sebesar Rp 800 miliar," ungkapnya. (*)
Baca juga: Sinergi Pembangunan Proyek Strategis Nasional, PLN Lakukan Audiensi bersama Bupati Karangasem
Baca juga: Masyarakat Keluhkan Drainase Jebol, Dinas PU Sebut Usianya Lebih 20 Tahun, Segera akan Diperbaiki
Baca juga: Masyarakat Keluhkan Drainase Jebol, Dinas PU Sebut Usianya Lebih 20 Tahun, Segera akan Diperbaiki