Berita Denpasar

Lautan Manusia Mengiringi, Ida Cokorda Pemecutan XI Sosok yang Mengayomi

Sosok almarhum Ida Cokorda Pemecutan XI begitu melekat dan menjadi suri tauladan bagi keempat anaknya dan khalayak luas

Tribun-Bali.com / Adrian Amurwonegoro
Kondisi terkini Pelebon Ida Cokorada Pemecutan XI - Lautan Manusia Mengiringi, Ida Cokorda Pemecutan XI Sosok yang Mengayomi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sosok almarhum Ida Cokorda Pemecutan XI begitu melekat dan menjadi suri tauladan bagi keempat anaknya dan khalayak luas.

Ida Cokorda Pemecutan XI berpulang di usia 76 tahun karena sakit.

Puncak pelebonnya digelar, Jumat 21 Januari 2022, melalui berbagai rangkaian prosesi dari Ngenjing, Melaspas Bade, Pengabenan hingga Penganyudan abu ke pantai.

Lautan manusia pun mengiringi prosesi pelebon mulai dari Puri Pemecutan di Jalan Thamrin Denpasar, saat bergerak ke Setra Agung Badung, dan bahkan saat nganyud ke Pantai Kuta Badung.

Baca juga: Diringi Lautan Manusia, Anak Kedua Sang Raja Sebut Ida Cokorda Pemecutan XI Sosok yang Mengayomi

Dijumpai Tribun Bali di sela-sela kegiatan pelebon, anak kedua Raja Pemecutan XI Anak Agung Ngurah Damar Negara, mengatakan, sosok sang ayah adalah pribadi yang optimistis dan bersahaja.

"Beliau sosok yang optimistis. Dalam segala situasi pun beliau optimistis bisa berhasil apa pun keadaannya. Tidak mudah putus asa dan selalu memberikan semangat kepada anak, keluarga, sangat bersahaja banyak dikenal," kata Ngurah Damar.

Menurut anak kedua dari empat bersaudara itu, semasa hidup, sosok sang ayah banyak mengayomi keluarga, tokoh dan masyarakat lingkungan sekitar.

Raja Pemecutan XI merupakan sosok yang merakyat dan memiliki ikatan erat dengan umat lintas agama di Bali.

"Beliau merakyat, orang bersosialisasi suka menyapa orang yang ada di jalan. Orang merasa sangat kehilangan. Jadi orang-orang, teman teman melihat pelaksanaan prosesi pelebon ini sangatlah tinggi, karena beliau sendiri yang membuat hal itu di masyarakat," ujarnya.

Puncak pelaksanaan pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI dilaksanakan, Jumat kemarin.

Palebon tersebut bernama Pratiwa Nyawa Ngasti Wedana.

Prosesi ini dipuput oleh 11 sulinggih.

Ketua Umum Warga Ageng Pemecutan, AA Ngurah Rai Sudarma mengatakan, rangkaian pelebon dimulai pukul 03.00 Wita.

Pada pukul 03.00 Wita ini dimulai dengan ngenjing, ngutang pering, baleman, teteh tabuh.

Dilanjutkan dengan mabumi sudha, melaspas pamereman atau bade, lembu, dan panca rengga.

Pukul 12.05 Wita, layon atau jenazah Ida Cokorda dinaikkan ke bade. Selanjutnya bade berjalan menuju ke Setra Agung Badung.

Prosesi ini dipuput dua sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Karang dari Griya Tampakgansul, dan Ida Pedanda Gede Arimbawa dari Griya Sari Tegal.

Setelah bade sampai di setra Badung, juga dilangsungkan beberapa upakara di pabasmian, seperti agni panyomian, pukul 15.00 Wita.

Di lokasi ini, juga dipuput dua sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Telaga dari Griya Telaga, Tegal dan Ida Pedanda Oka Keniten dari Griya Beraban.

Waktu pelaksanaan prosesi ini diperkirakan memakan waktu selama dua jam.

Selanjutnya pukul 18.00 Wita dilaksanakan prosesi melarung atau nganyud abu ke Pantai Kuta, Badung, Bali.

“Untuk nganyud ke Segara Kuta, tepatnya di barat Hotel Melasti. Nanti menggunakan mobil, termasuk pamuspaan naik ke mobil,” katanya.

Selama pelaksanaan pelebon ini ada penutupan total di kawasan Jalan Thamrin dan Jalan Hasanuddin.

Selian itu, saat bade bergerak ke setra juga ada penutupan di Jalan Imam Bonjol bagian utara dekat setra.

Rai Sudarma mengatakan, Ida Tjokorda Pemecutan XI mabiseka sebagai Raja Pemecutan pada 1989.

Beliau menggantikan ayahnya Ida Tjokorda Pemecutan X yang lebar tahun 1986.

"Terhitung Ida Tjokorda Pemecutan XI sudah mabiseka Tjokorda selama 32 tahun dan berpulang pada usia 76 tahun," kata Rai Sudarma.

Bade yang digunakan untuk pelebon ini yakni tumpang sebelas atau tumpang solas.

Pembuatan bade ini dimulai sejak Rabu 5 Januari 2022.

Salah seorang undagi bade dari Griya Meranggi, Kesiman, Nyoman Widana mengatakan bade ini memiliki tinggi total kurang lebih 18 meter.

Tinggi badan bade yakni 9,70 meter dan tinggi tumpang sekitar 7,5 meter.

Adapun lebar dasar bade yakni 365 cm dengan panjang 380 cm.

Kayu yang digunakan yakni kayu jenis bali seperti albesia, sukun, dan beberapa kayu lainnya.

Untuk banyak kayu balok ukuran 4x6 cm dan panjang 4 meter yang digunakan dalam pembuatan bade ini sebanyak 1 kubik dan triplek sebanyak 40 lembar.

“Bade dengan hiasannya diperkirakan beratna kurang lebih 2 ton,” katanya, beberapa waktu lalu.

Adapun aksesoris yang digunakan dalam bade ini yakni sayap dengan tinggi 5 meter, karang boma, karang sae, paksi, macan, kekendon yang berbentuk seperti gelungan barong.

Sementara sanan bade dengan ukuran 8x6 meter dan dibantu dengan roda.

“Sanan dengan ukuran 8x6 meter karena menggunakan roda, kalau tidak pakai roda ukuran sanan 10x12 meter,” katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jenazah Ida Cokorda Pemecutan XI Dibakar di Setra Agung Badung

Pecalang Bantu Rekayasa Lalu Lintas

SEJUMLAH pecalang turut membantu rekayasa lalu lintas pihak kepolisian dalam rangka mendukung prosesi Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI di Simpang Buagan, Jumat 21 Januari 2022.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Bali, AKBP Bima Aria Viyasa menuturkan, rekayasa lalu lintas diterapkan di beberapa persimpangan kawasan arah Puri Pemecutan.

"Rekayasa lalu lintas dilakukan Simpang Suci yang akan menuju ke barat dialihkan ke timur. Simpang Buagan yang ke utara dialihkan ke Barat/Timur. Simpang Batu Karu yang menuju ke utara dialihkan ke barat. Simpang Hasanudin-Gunung Kawi ditutup ke barat dialihkan ke selatan dan Simpang Sulawesi-Kalimantan ditutup ke Selatan dialihkan ke timur," paparnya kepada Tribun Bali.

Penutupan total juga telah dilakukan di Jalan Imam Bonjol depan Setra Agung Badung dalam rangka pengabenan Raja Pemecutan XI. Water Barrier tampak terpasang dan dijaga oleh pihak Dinas Perhubungan.

Lautan manusia pun membanjiri kawasan jalanan seputar Puri Pemecutan untuk menyaksikan Pengabenan Raja Pemecutan XI yang puncaknya berlangsung siang itu.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan mengatakan saat pelaksanaan pelebon pihaknya menutup sejumlah ruas jalan sehingga warga yang tidak berkepentingan tidak lewat di Jalan Thamrin.

Untuk kendaraan dari arah Jalan Hasanuddin diarahkan ke Jalan Gunung Kawi menuju Jalan Gajah Mada.

Selain itu juga diarahkan ke Jalan Bukit Tunggal.

Sementara itu jalan dari arah Jalan Gajah Mada menuju ke Jalan Hasanuddin akan ditutup.

“Semua kendaraan diminta lurus menuju ke kawasan Catur Muka, tidak ada yang ke Jalan Hasanuddin lagi,” katanya.

Untuk kendaraan dari arah Jalan Imam Bonjol diseleksi di simpang Teuku Umar Buagan.

Kendaraan ini diarahkan ke Jalan Teuku Umar Barat maupun Jalan Teuku Umar Timur. (ian/sup/can/jun)

(*)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved