Info Populer

Mengenal Tradisi Memberi Angpau atau Amplop Merah Pada Perayaan Tahun Baru Imlek

Menjelang tahun baru Imlek 2022, banyak hal yang dipersiapkan dan dilakukan guna menyambutnya.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
Tribunnews
angpao atau amplop merah 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tahun baru Imlek 2022 akan dirayakan pada 1 Februari nanti.

Menjelang tahun baru Imlek 2022, banyak hal yang dipersiapkan dan dilakukan guna menyambutnya.

Namun, ternyata ada beberapa kegiatan yang dilakukan orang Tionghoa perihal menyambut tahun baru Imlek 2022 ini.

Baca juga: Diterpa Isu Fatwa Haram, Tak Goyahkan Gairah Publik Terhadap Aset Kripto

Baca juga: 7 Tradisi Tahun Baru Imlek, Ini Cerita Legenda, Takhayul dan Maknanya

Salah satunya adalah memberikan amplop merah atau angpau berisi uang atau hadiah kepada anggota keluarga yang lebih muda.

Tak disangka, rupanya ada legenda di balik kegiatan memberikan angpau ini.

Dilansir Grid.ID dari Chinahighlights.com pada Sabtu (22/1/2022), para saudara yang lebih tua atau sudah menikah biasa memberikan angpau ke anak-anak atau saudara yang belum menikah.

Amplop merah ini rupanya juga disebut dengan nama 'Yasui Qian'.

Baca juga: 7 Tradisi Tahun Baru Imlek, Ini Cerita Legenda, Takhayul dan Maknanya

Baca juga: Kue Kering untuk Hidangan Imlek, Ini Resep dan Cara Membuat Nastar Gulung Keju

Menurut legenda, pada malam tahun baru, selain monster Nian, ada iblis bernama Sui yang keluar untuk menakuti anak-anak saat mereka tertidur.

Legenda menyebut bahwa anak-anak yang disentuh oleh Sui akan ketakutan sampai tak bisa menangis.

Tak jarang juga mengalami demam yang mengerikan, bahkan menjadi tidak stabil secara mental.

Untuk menjaga anak-anak agar tidak dilukai oleh Sui, orang tua akan menyalakan lilin dan mengajak anak mereka begadang sepanjang malam.

Pada suatu malam tahun baru Imlek, di rumah salah satu keluarga pejabat, orang tua di keluarga ini memberi anak mereka delapan koin.

Koin ini pun dimainkan anak-anak mereka sehingga mereka tetap terjaga dan dia tidak disakiti oleh Sui.

Anak di rumah itu membungkus koin-koin itu dengan kertas merah, membuka bungkusan itu, membungkusnya kembali, dan membukanya kembali sampai ia lelah dan tertidur.

Saat tahu anaknya tertidur, orang tua pejabat ini meletakkan amplop dengan delapan koin di bawah bantal anaknya.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved