Capai Triliunan Rupiah, Ini Alasan di Balik Mahalnya Harga NFT Foto Selfie Ghozali Everyday
Nama Ghozali Everyday jadi pembicaraan karena sukses menjual foto selfie-nya sebagai aset Non-Fungible Token (NFT), dengan harga mencapai triliunan ru
Menurut Teguh, NFT yang unik dan langka atau memiliki nilai lebih (additional value) biasanya akan mendapatkan harga yang tinggi.
NFT dengan nilai lebih juga dapat ditawarkan kepada kolektor NFT berharga tinggi.
"Selain dua faktor tersebut, faktor komunitas juga turut berpengaruh pada harga NFT karena karya NFT akan sukses jika dibangun atas minat yang sama dari banyak individu, agar memiliki value" ujar Teguh ketika dihubungi KompasTekno, Rabu (19/1/2022).
Selain itu, NFT dari seniman atau konten kreator ternama dan terus melahirkan karya baru juga dinilai dapat meningkatkan harga aset NFT.
Dalam kasus Ghozali, faktor langka dan unik menjadi faktor yang membuat harga NFT-nya meningkat. Hal ini juga diakui oleh CEO DeBio Network, Pandu Satrowardoyo.
Menurut Pandu, ada nilai unik pada foto selfie Ghozali yang dijadikan aset NFT.
Sebab, Ghozali melakukan selfie selama bertahun-tahun dan menjadi pionir yang melakukan hal tersebut. Adakah standar harga NFT?
Secara teknis, sistem blockchain sendiri tidak mengatur standar harga pada NFT, khususnya untuk public blockchain.
Dijelaskan Pandu, transaksi NFT yang dilakukan dalam sistem ini dapat dilakukan siapa pun tanpa perlu izin (permissionless), karena konsep utamanya adalah kepemilikan (sovereignty).
Dengan begitu, pemilik NFT dapat secara bebas menentukan harga NFT yang dimiliki.
Namun demikian, bukan berarti NFT yang dijual mahal akan terjual begitu saja, karena menyesuaikan minat dan permintaan pasar/pembeli.
Seperti dalam kasus Ghozali, NFT foto selfie-nya bisa terjual mahal karena banyak pembeli, sehingga terjadi "konfirmasi harga" dari pasar.
Selain standar harga, sistem blockchain juga tidak mengatur standar produk NFT, sehingga meskipun foto selfie yang bisa dikatakan produk biasa, bisa dijual di marketplace NFT.
"Tidak bisa dibuat standar karena semua NFT itu permissionless, dengan kata lain tidak bisa dibuatkan standar atau aturan harga sama sekali," kata Pandu.
Pakar Budaya dan Komunikasi Digital Universitas Indonesia, Firman Kurniawan juga menyatakan bahwa tidak ada acuan baku untuk harga produk berbasis blockchain seperti NFT.