Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Subang
KASUS SUBANG: Danu Menangis dan Minta Maaf ke Kedua Orang Tua: Maaf Kalau Ada Salah, Ada Apa?
Inilah update Kasus penemuan mayat ibu dan anak di Subang atau yang biasa dikenal dengan sebutan Kasus Subang, Danu menjadi salah satu saksi kunci
TRIBUN-BALI.COM - Inilah update Kasus penemuan mayat ibu dan anak di Subang atau yang biasa dikenal dengan sebutan Kasus Subang
Hingga kini Polisi belum berhasil mengungkap kasus yang menewaskan pasangan ibu dan anak Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Salah satu saksi kunci dalam kasus ini adalah Muhammad Ramdanu alias Danu.
Danu sudah beberapa kali diperiksa oleh pihak Kepolisian
Danu (21) saksi kasus Subang mendadak mencium kaki kedua orang tuanya.
Tangisan Danu pun pecah saat ia mendadak mengucapkan kata maaf.
Baca juga: 3 Tahanan Polres Jembrana yang Kabur Akhirnya Bisa Dibekuk, Kapolres Jembrana Ungkap Kronologinya
Baca juga: TRAGIS! Satu Orang Tewas Akibat Kecelakaan Adu Jangkrik di Jalan Raya Seririt-Gerokgak Buleleng
Baca juga: Adu Jangkrik, Mat Rasek Pedagang Asal Banyuwangi Tewas di Jalur Seririt-Gerokgak
Baca juga: Tak Boleh Sembarangan Meski Menyehatkan, Perhatikan Hal ini Jika Memberikan Telur untuk Bayi
Ia bersimpuh meminta maaf kepada kedua orang tua. Danu pun menangis sesenggukan.
Danu merupakan saksi kasus Subang yang tak lepas dari sorotan publik.
Ia pernah dituding terlibat dalam kasus perampasan nyawa Tuti Suhartini yang merupakan bibinya sendiri serta anaknya, Amalia Mustika Ratu, 18 Agustus 2021.
Danu dicuriga setelah dituding saksi lainnya yang tak lain suami korban, Yosef.
Danu disebut memiliki akses ke rumah yang jadi tempat kejadian perkara (TKP).
Lebih dari itu, hal yang memberatkan Danu dicurigai karena juga pernah mengungkap beberapa pengakuan kontroversi.
Satu di antaranya pengakuannya soal dirinya yang diminta oknum banpol masuk ke TKP, satu hari setelah mayat Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard.
Meski sudah ditangani berbagai pihak kepolisian, perjalanan kasus Subang sejauh ini masih belum cukup membuahkan hasil.
Sudah lima bulan kasus perampasan nyawa Tuti Suhartini dan Amalia, pihak kepolisian khususnya Polda Jabar masih memburu pelakunya.
Di sisi lain, sejumlah saksi dalam kasus itu pun disoroti, termasuk Danu.
Meski sempat dicurigati, tak sedikit publik yang justru menduga Danu sebagai saksi yang dikambinghitamkan.
Bahkan kini, Danu pun telah mendapat banyak pendukung yang tak meyakini bahwa pemuda 21 terlibat.
Hal ini lantaran pendukungnya itu menilai sosok Danu yang polos untuk terlibat dalam kasus besar.
Sejak itulah keseharian Danu pun kerap diikuti pendukungnya bahkan sampai saat ini.
Kini, kabar terbaru Danu juga jadi sorotan. Dia mendadak menangis di hadapan kedua orang tuanya.
Hal ini seperti yang terlihat dalam video yang diunggah kanal YouTube Herry Susanto, Sabtu (22/1/2022).
Ia bersimpuh meminta maaf atas segala kesalahannya sembari menangis sesenggukan.
Sebelum itu, Danu bahkan sempat mencuci kaki kedua orang tuanya tersebut dan menciumnya.

Entah apa yang dirasakan Danu di hari itu sehingga membuatnya tak kuasa membendung tangisannya.
“Mah, hampura nya mah,” ucap Danu meminta maaf sembari bersimpuh.
Kemudian ibu Danu pun memegangi kepala Danu sembari mendoakannya.
“Cing sabar nya, cing jadi anak soleh, nurut, ulah ngalawan wae,” ucap ibu Danu sembari menangis.
Setelah selesai meminta maaf kepada sang ibu, Danu juga meminta maaf kepada sang ayah.
Tangis Danu pun kembali pecah, saat sang ayah memberikan pesan dan doa untuknya.
“Yah, hampura mun boga salah (Ayah, minta maaf jika saya punya kesalahan),” ucap Danu.
Kemudian ayah Danu langsung memberikan pesan agar putra satu-satunya itu kuat menghadapi cobaan.
“Kamu harus tabah menghadapi cobaan ini ya, Danu harus kuat.”
“Apa pun yang orang lain katakan, serahkan diri kepada Allah SWT.”
“Apa pun itu masalahnya kembalikan kepada Allah,” ujar ayah Danu.
Sontak perkataan sang ayah itu membuat Danu menangis sesenggukan.
Selain kepada kedua orang tuanya, Danu juga meminta maaf kepada uwaknya.
Lantas uwaknya itu juga mendoakan agar Danu ikhlas dan tetap rendah hati.
Usut punya usut, Danu melakukan permintaan maaf tersebut sebagai tanda jasa.
Danu meminta maaf kepada kedua orang tuanya dan orang terdekatnya karena ia sedang berulang tahun.
Diketahui, saksi kasus Subang itu baru menginjak usia ke-22.
Curhatan Danu Jadi Saksi Kasus Subang
Kasus perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) sudah memasuki 5 bulan.
Danu, saksi kasus Subang curhat ungkap perasaannya menjadi sorotan.
Tragedi nahas, Tuti dan Amalia ditemukan tewas dalam bagasi mobil Alphard di samping rumahnya pada 18 Agustus 2021 lalu belum kunjung terungkap.
Sejauh ini, kepolisian pun masih berusaha untuk menguak misteri kematian ibu dan anak di Subang tersebut.
Kini, sudah memasuki pertengahan bulan Januari 2022 ini, kepolsian belum memberikan update terbaru kasus Subang tersebut.
Sembari menanti kasus Subang itu terungkap, keluarga korban tak henti berharap ada kabar gembira dari polisi.
Selain keluarga korban, para saksi pun turut menantikan pengumuman dari Polda Jabar dengan harapan pelaku sudah ditangkap.
Terlebih beberapa waktu lalu Kapolda Jabar, Irjen Suntana menjanjikan akan mengungkap kasus Subang awal bulan tahun 2022.
Lamanya proses pengungkapan kasus Subang, tak ditampik sejumlah saksi yang merasa kena imbas.

Mereka mengaku merasa tertekan hingga trauma karena kasus perampasan ibu dan anak di Subang tersebut belum terungkap.
Seperti halnya yang dirasakan saksi bernama Muhamad Ramdanu (21) alias Danu.
Danu merupakan saksi dari keluarga yang merupakan keponakan dari korban, Tuti Suhartini.
Selain itu Danu juga merupakan staf yayasan yang bekerja dengan dua korban, Tuti dan Amalia tersebut.
Sejak tragedi perampasan nyawa, Danu ikut terseret menjadi saksi dalam kasus Subang tersebut.
Namun, tak sembarang saksi, ia sempat dicurigai terlibat dalam kasus tersebut.
Bukan tanpa sebab, di awal kasus Subang diselidiki, polisi mendapati Danu digonggong anjing pelacak.
Kemudian, ia juga mendapatkan tudingan dari saksi lain yakni Yosef memiliki akses masuk ke rumah TKP.
Tak cukup sampai sana, Danu menjadi sorotan karena pengakuan kontroversi terkait masuk ke TKP karena diminta oknum Banpol.
Terbaru, setelah mendapat pendampingan hukum, Danu juga ditinggalkan oleh Yoris (anak tertua korban).
Yoris yang juga sebagai saksi memilih berkongsi dengan sang ayah, Yosep yang tadinya sempat renggang.
Karena beberapa asumsi publik membentuk, nasib Danu sebagai saksi pun mendapat sorotan.
Lima bulan dibayang-bayangi sorotan tersebut, kini Danu blak-blakan curhat perasaannya menjadi saksi dalam kasus Subang.
Hal ini diungkapkan Danu dalam podcast di kanal Youtube Monogram Production.
Dalam podcast tersebut, awalnya Danu menceritaka kegiatan sehari-harinya.
Ia menceritakan kegiatan sehari-hari untuk mengisi waktu luang yang dilakukan bermain gim.
Selain itu, baru-baru ini menjadi youtuber pemula, Danu mengaku kini kegiatannya juga membuat konten.
Danu juga bersyukur dalam waktu tak lama, konten YouTube-nya itu sudah mendapat gaji (monetisasi).
Menurutnya keberuntungan tersebut juga karena berkat pendukungnya selama ini.
Bicara pendukung, lalu Danu pun disinggung bagaimana perasaannya kini mendapat sorotan dan punya penggemar.
Pemuda 21 tahun menjawab sejauh ini dukungan dari masyarakat itu tak mengganggunya.
Ia mengaku justru dirinya cuek disebut punya banyak penggemar tersebut.
Namun, Danu juga sekaligus bersyukur karena ada sejumlah orang yang peduli kepadanya.
“Jujur, alhamdulillah, tapi cuek sih Danu mah,” ujar Danu.
Danu juga disinggung perasaan dan kondisinya apakah pusing terus dikait-kaitkan dalam kasus Subang.
Menanggapi hal tersebut, Danu curhat perasaannya, mengaku dirinya pun pusing, tertekan hingga trauma.
Namun, Danu mengaku bersyukur karena berkat orang yang mendukungnya ia bisa mengatasi hal tersebut.
“Kalau pusing ya mungkin keinget-inget lagi lah gitu,” ungkap Danu.
Saat disinggung pengalamannya bulak-balik ke kantor polisi, Danu pun curhatan menjadi saksi kasus Subang tersebut.
Selama proses pemeriksaan ia mengaku awalnya tidak merasa tegang.
Namun, setelah masuk ke ruangan pemeriksaan ia mulai merasakan tegang.
“Asalnya itu biasa aja, tapi kalau udah masuk itu, subhanallah gitu, tegang pasti,” ungkap Danu.
Danu membeberkan rata-rata ia menjalani pemeriksaan menghabiskan waktu 6 sampai 9 jam.
Meski mengaku merasa gugup hingga tegang, baginya pengalaman menjadi saksi dan memberikan keterangan adalah sesuatu yang baru.
Oleh karena itu, Danu tak menampik dirinya pun pernah merasa syok hingga trauma.
“Jadi apa ya, mungkin baru, namanya juga baru, pasti syok dan trauma itu campur aduk,” kata dia.
Danu menceritakan sebelum tragedi kasus Subang, kesehariannya ia habiskan bekerja di yayasan dan warnet.
Ia juga mengaku kerap membantu kedua korban saat bekerja di yayasan.
Terakhir, Danu mengungkapkan harapannya agar kasus Subang segera diungkap polisi.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul UPDATE KASUS SUBANG, Tangis Danu Pecah Tiba-tiba Cium Kaki Minta Maaf ke Kedua Orang Tua, Ada Apa?,