Berita Denpasar
Dishub Denpasar Hadirkan Program Andong Gratis, Peminat Tinggi Saat Uji Coba
Dinas Perhubungan Kota Denpasar akan mengoperasikan andong gratis di Kota Denpasar.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Dinas Perhubungan Kota Denpasar akan mengoperasikan andong gratis di Kota Denpasar.
Hal ini dilakukan untuk mendukung program city tour yang dimiliki Pemkot Denpasar saat ini.
Sebelum pengoperasian secara resmi, andong ini sudah sempat diujicobakan pada tanggal 20 hingga 31 Desember 2021 lalu.
Baca juga: Jatuh di Kamar, Seorang Kakek di Denpasar Meninggal Dunia
Baca juga: Denpasar Hapus Syarat Swab Test Pawai Ogoh-ogoh
Baca juga: WAJIB TAHU! 5 Jenis Makanan yang Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Dan menurut rencana andong ini akan dioperasikan secara resmi pada tanggal 1 Februari 2022 mendatang.
Kadishub Denpasar, Ketut Sriawan mengatakan program andong ini nantinya akan berdampingan dengan program dokar gratis yang ditangani oleh Dinas Pariwisata.
“Andong ini rencananya akan mangkal di depan Pasar Badung untuk bisa berkeliling kawasan wisata kota,” kata Sriawan.
Menurut Sriawan, dalam uji coba andong kemarin banyak masyarakat yang berminat.
Rata-rata per hari mendapat 60 orang penumpang.
“Mereka ini berkeliling dari Terminal Tegal melewarti Jalan Gajah Mada dan akan kembali ke Terminal Tegal,” katanya.
Dalam sehari andong ini beroperasi sebanyak 6 kali.
Saat ini sudah ada dua andong yang rencananya akan dioperasikan.
Andong ini ditarik oleh dua ekor kuda dan berbeda dengan dokar yang hanya ditarik satu ekor kuda.
Sementara itu, untuk saat ini, dua kereta andong masih ‘diistirahatkan’ di Terminal Tegal.
Kedua kereta andong tersebut tertutup terpal hijau.
Terkait program andong gratis ini, Dewan Denpasar kurang setuju dan meminta tak mengembangkan program ini.
Seharusnya Dinas Perhubungan tetap mengoptimalkan transportasi darat yang menjadi budaya Bali, yakni dokar.
Anggota Komisi III DPRD Kota Denpasar, AA Susruta Ngurah Putra mengatakan selama ini Pemerintah Kota Denpasar maupun Pemprov Bali sangat gencar untuk menjaga dan melestarikan budaya Bali.
“Namun, kenapa kita mendatangkan budaya luar. Padahal, kita punya moda transportasi darat lokal, yakni dokar,” kata Susruta.
Senada dengan Susruta, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Wayan Mariyana Wandhira, Ketua Komisi III Eko Supriadi juga berharap program Andong ini tidak dikembangkan lagi.
Baca juga: Masuk 10 Besar Terbaik Nasional, Nilai MCP Pemkot Denpasar Capai 95,2 Persen
Baca juga: Mulai Berburu Pernak-pernik, Warga Tionghoa Denpasar Jelang Imlek
Baca juga: Termasuk Henti Jantung, Ini 3 Penyakit Mematikan yang Bisa Menghilangkan Nyawa Dalam 24 Jam
“Cukup yang sudah ada saja. Bila ingin mengembangkan transportasi lokal, harusnya tetap menggunakan dokar,” kata Wandhira.
(*)