Persib
Ketika Bos Persib Kukuh dan Tak Mau Latah Copot Pelatih Maung Bandung, Ungkap Alasan Strategis Ini
Membangun tim tangguh adalah kerja keras dan ‘percaya proses’, demikian slogan yang selalu didengungkan Persib Bandung di kompetisi Liga 1 2021/2022.
TRIBUN-BALI.COM – Membangun tim tangguh adalah kerja keras dan ‘percaya proses’, demikian slogan yang selalu didengungkan Persib Bandung di kompetisi Liga 1 2021/2022.
Persib Bandung tak latah dan tidak mau turut dalam arus pemecatan pelatih yang mencuat beberapa waktu terakhir di kompetisi Liga 1 2021/2022.
Menariknya, Persib Bandung justru ingin fokus dan belajar dari Manchester City dan Barcelona.
Pasalnya kedua klub elit di Benua Biru ini menorehkan prestasi ciamik tidak pada hasil instan semata.
Baca juga: Robert Alberts Ungkap Kepercayaan Diri David da Silva Kini Pulih, Siap Jadi Bomber Berbahaya Persib
Baca juga: PERSIB BANDUNG Belum Stabil, Posisi Robert Alberts Terancam, Bakal Dipecat Seperti Pelatih Persija?

Sebagaimana yang diketahui, kerasnya persaingan BRI Liga 1 2021 sudah memakan 'korban'.
Sebanyak 12 pelatih dipecat lantaran tak mampu memberikan hasil yang memuaskan.
Maung Bandung sejatinya tak lepas dari permintaan untuk mendepak Robert Alberts.
Juru taktik asal Belanda itu sempat digoyang tagar #ReneOut sebanyak dua kali.
Namun Maung Bandung tetap kekeh untuk memberikan kepercayaan lebih lama kepada pelatih yang pernah menukangi PSM Makassar ini.
Direktur tim Persib, Teddy Tjahjono pun menjawab bagaimana desakan yang dilakukan pendukung Persib untuk mencopot Robert Alberts.
"Tapi kembali, kita dalam menjalankan suatu klub harus melihat semua itu ada proses," ujar Teddy, seperti yang dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Jelang Bentrok Melawan Persikabo, Fisik Para Pemain Persib Terus Digenjot
Baca juga: Transfer Liga 1: Persib dan Persis Solo Buru Pemain yang Sama, Pilar Persebaya?
Dia pun memberikan contoh kepada Manchester City dan Barcelona.
Dua tim Eropa ini sama-sama meraih sukses kala dibesut pep Guardiola.
Namun bukan sosok pelatih yang menjadi acuannya. Melainkan proses untuk meraih hasil gemilang membutuhkan waktu yang tak singkat.
"Di Manchester City, Pep Guardiola berapa tahun baru bawa klub juara."