Berita Bali

Positif Covid-19 Naik 300 Persen, Pemkot Denpasar dan Badung Hentikan PTM

Kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar terus meningkat. Bahkan selama lima hari terakhir kenaikan kasus mencapai 300 persen.

Pixabay
Ilustrasi covid Varian Omicron - Positif Covid-19 Naik 300 Persen, Pemkot Denpasar dan Badung Hentikan PTM 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar terus meningkat.

Bahkan selama lima hari terakhir kenaikan kasus mencapai 300 persen.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Kamis 3 Februari 2022.

“Kita adakan rapat mengkaji PTM ini. Arahnya akan melakukan penutupan sementara karena kasus sangat melonjak. Jangkan dua minggu, lima hari saja sudah naik 300 persen dari 20 jadi 53, naik 120 naik lagi jadi 258 orang,” kata Arya Wibawa.

Baca juga: Buntut Lonjakan Kasus Covid-19, Mulai Besok Sekolah di Badung Kembali Terapkan Pembelajaran Daring

Kondisi ini, menurut Arya Wibawa, agak sedikit rawan, karena berkaca dari kasus pada Juli 2021.

Saat puncak kasus pada 16 Juli 2021 maksimal kasus hariannya 600 orang.

Namun untuk kali ini kenaikannya lebih cepat, dalam sehari mencapai 250-an orang.

“Karena karakteristik varian baru sekarang memang berbeda. Sehingga nanti kita rapatkan,” katanya.

Meskipun demikian, Agus mengatakan tingkat hunian rumah sakit tidak tinggi.

Hal ini karena kebanyakan yang terkonfirmasi positif tanpa gejala.

“Karena tanpa gejala ini juga sangat berbahaya, akan mudah menulari orangtua, balita di rumah karena kita tidak tahu apa terjangkit atau tidak,” katanya.

Menyikapi peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar, Satgas Covid-19 Kota Denpasar memutuskan menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Denpasar, Bali, mulai Jumat 4 Februari 2022.

Penghentian PTM ini diputuskan saat rapat koordinasi Satgas Covid-19 yang digelar di Ruang Praja Utama Kantor Wali Kota Denpasar.

Wawali mengatakan jumlah kasus aktif Covid-19 sebanyak 1.024 kasus.

Dari jumlah tersebut, 106 kasus merupakan siswa baik SD, SMP, SMA/SMK.

"Ini artinya 10 persen kasus disumbangkan dari siswa PTM. Hampir setiap SMP di masing-masing kecamatan sudah terkonfirmasi positif," katanya.

Untuk tingkat SD, jumlah siswa yang positif 14 orang dari 9 sekolah.

Di Denpasar ada 256 SD. Tingkat SMP, jumlah siswanya 24 orang, dan 5 guru dari 8 SMP.

Jumlah SMP 76 sekolah.

Total siswa dan guru yang positif dari SD dan SMP yakni 43 orang.

Dan untuk SMA/SMK siswa yang positif 63 siswa dari 4 sekolah yakni SMA 42 orang, OTG 17 orang dan SMK 4 orang.

"Dengan adanya hal ini kami hentikan PTM hingga batas waktu yang belum ditentukan, untuk antisipasi perkembangan saat ini," katanya.

Sekolah yang dihentikan yakni TK/PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK yang berada di Denpasar.

Keputusan rapat ini dituangkan ke dalam surat edaran Wali Kota Denpasar yang diteruskan ke sekolah-sekolah.

Wakil Wali Kota Denpasar mengatakan penghentian ini dilakukan karena meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar.

Merujuk data hingga Rabu 2 Februari 2022, dari total kasus aktif 1.024 kasus, 106 kasus merupakan siswa dan guru.

“Artinya sebanyak 10 persen penyumbang kasus aktif adalah kluster PTM,” kata Arya Wibawa.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, AA Gde Wiratama mengatakan, untuk di Kota Denpasar ada di 25 sekolah yang siswa maupun gurunya terkonfirmasi Covid-19.

“Jumlah ini terdiri atas 9 SD, 12 SMP, dan 4 SMA/SMK,” kata Wiratama.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Ni Luh Putu Sri Armini mengatakan, klaster sekolah mulai ditemukan pada 21 Januari 2022 lalu di SMAN 1 Denpasar.

Selanjutnya pihaknya melakukan tracing dan screening ke beberapa sekolah.

Dari hasil tersebut, ditemukan beberapa sekolah yang siswa maupun gurunya terkonfirmasi positif.

Dengan banyaknya screening yang dilakukan terhadap siswa di sekolah, lab PCR di Denpasar pun kewalahan.

“Kami punya dua lab yakni Universitas Warmadewa dan RSUD Wangaya dan semuanya kewalahan. Yang awalnya satu hari hasil bisa keluar, sekarang bisa sampai dua hari,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan screening.

Namun pihaknya menggencarkan tracking kepada kontak erat.

“Jadi kalau ada siswa positif kami akan lakukan tracing kepada siapa yang bersangkutan melakukan kontak erat,” katanya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Denpasar, I Made Pasek Mandira mengatakan, saat ini status zona wilayah di Kota Denpasar didominasi zona orange.

Diketahui 3 desa/lurah berstatus zona hijau, 8 wilayah zona kuning, 24 wilayah zona orange dan 8 wilayah zona merah.

“BOR di RSUD Wangaya yakni dari 97 bed, terpakai 14 bed. Dan untuk ICU dari 12 bed terpakai 4 bed,” katanya.

Sedangkan tingkat hunian isoter yakni Hotel Inna Bali Jalan Veteran terpakai 31 bed dari 50 bed yang tersedia.

Baca juga: Covid-19 Melonjak, DPRD Bali Panggil Dinkes, Sebut Puncak Kasus Diperkirakan pada Akhir Bulan Ini

Sementara di Bapelkesmas terpakai 35 bed dari 52 bed yang tersedia.

Di sisi lain, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali meng-update perkembangan Covid-19 di Bali. Kasus positif melonjak tinggi, Kamis 3 Februari 2022.

Rincian kasus tersebut yakni positif 1.501 orang, sembuh 89 orang dan meninggal 1 orang.

Selain itu kasus aktif 4.652.

Sementara itu, seluruh sekolah di Kabupaten Badung kembali melaksanakan sistem pembelajaran secara jarak jauh atau daring, mulai Jumat 4 Februari 2022 hingga akhir Februari.

Hal itu karena kasus positif Covid-19 di Kabupaten melonjak drastis.

"Hari ini saja informasinya terjadi penambahan sekitar 400 lebih kasus baru. Alasan ini yang menjadi pertimbangan, sehingga pembelajaran dilakukan secara daring," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung, I Gusti Made Dwipayana, Kamis.

Selain kasus melonjak, mengingat tercatat ada 6 sekolah yang siswanya terpapar covid-19.

"Jadi kebijakan tersebut akan terus dievaluasi secara berkala. Jika kasus Covid-19 tidak melandai, maka kebijakan pembelajaran secara daring juga akan diperpanjang. Sebaliknya jika kembali melandai, maka pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilakukan," paparnya.

Pihaknya mengaku akan melihat perkembangan kasus Covid-19.

Kendati demikian, pihaknya berharap kasus melandai, sehingga PTM bisa kembali dilaksanakan di Badung.

Untuk diketahui dari data Satgas Covid-19, Kamis 3 Februari 2022, tercatat kasus positif Covid-19 bertambah 460 kasus.

Sehingga kasus kumulatif positif di Gumi keris di angka 22.435 kasus.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Badung, I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra mengaku akan terus memperketat pengawasan prokes di sekolah-sekolah.

Tak hanya itu, pihaknya juga menggencarkan sosialisasi terkait vaksinasi guna menekan lonjakan kasus.

Di Tabanan, Satgas Penanganan Covid setempat melakukan swab antigen massal terhadap ratusan siswa di SMKN 3, Kamis.

Dari hasil tracing tersebut, diketahui 8 orang siswa dan 4 guru dinyatakan positif.

Sehingga, PTM di sekolah tersebut terpaksa dihentikan sementara dan dialihkan kembali ke pembelajaran daring.

Menurut informasi yang diperoleh, sebelumnya ada 6 orang siswa yang dinyatakan positif.

Sehingga, Satgas kemudian melakukan tracing dengan melakukan tes ke ratusan orang dan diketahui 8 siswa kembali positif. Selain itu 4 guru juga dinyatakan positif.

"Jadi tadi sudah dilaksanakan tracing terhadap siswa dan guru. Dari ratusan yang dites ada yang positif yakni siswa dan gurunya," ungkap Camat Selemadeg Timur, I Putu Agus Hendra Manik, Kamis.

Di Bangli, seorang siswa SMKN 1 Tembuku positif terpapar Covid-19.

Menindaklanjuti hal tersebut, Satgas Covid-19 segera melakukan tracing kontak erat.

Ada beberapa guru yang menjalani test swab PCR, Kamis 3 Februari 2022.

Kepala SMKN 1 Tembuku, I Nengah Sarjana menjelaskan, kasus tersebut bermula saat seorang siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19. Ia diduga tertular dari orangtuanya yang lebih dulu terkonfirmasi positif Covid-19.

Humas Satgas Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa mengatakan, total kasus Covid-19 per Kamis 3 Februari 2022 bertambah 22 kasus.

Terkait peningkatan kasus Covid, Komisi IV DPRD Bali memanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali untuk melakukan rapat koordinasi, Kamis 3 Februari 2022.

Rapat koordinasi itu membahas kesiapan Pemprov Bali, khususnya Dinkes dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

Rapat yang berlangsung secara tertutup itu dihadiri Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes), Made Rentin beserta jajaran.

Selain itu, rapat itu juga diikuti para anggota Komisi IV DPRD Bali.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali, I Gusti Putu Budiarta menjelaskan, varian Omicron telah merebak.

Selain kasusnya naik secara signifikan, juga dianggap meresahkan masyarakat.

Dalam rapat tersebut terungkap bahwa diperkirakan ledakan kasus Covid-19 varian Omicron tersebut akan terjadi akhir Februari 2022.

“Varian Omicron sudah merebak peningkatannya juga cukup signifikan dan meresahkan masyarakat. Jadi paling tidak kita bertanya kepada Dinkes, karena informasi yang kita dapatkan bahwa kasus ini ledakannya akan terjadi akhir Februari,” jelas Gung Budiarta, sapaan akrabnya. (sup/gus/mpa/sar/mer/gil)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved