AC Milan

Mengulas Strategi Mendalam Pioli Hingga AC Milan Sukses Tumbangkan Inter, Gunakan Taktik Bunglon

Striker Oliver Giroud pada laga Derby Della Madonnina menjadi pahlawan kemenangan AC Milan berkat dua gol yang disarangkannya ke gawang Inter Milan

Editor: Ady Sucipto
Piero Cruciatti / ANADOLU AGENCY / Anadolu Agency via AFP
MILAN, ITALIA - FEBRUARI 5: Olivier Giroud dari AC Milan melakukan selebrasi setelah mencetak gol dalam aksinya pada pertandingan sepak bola kejuaraan Serie A Italia FC Internazionale vs AC Milan di Stadion San Siro di Milan, Italia pada 05/02/22 Piero Cruciatti / Anadolu Agen Piero Cruciatti / ANADOLU AGENCY / Anadolu Agency via AFP 

TRIBUN-BALI.COM – Striker Oliver Giroud pada laga Derby Della Madonnina menjadi pahlawan kemenangan AC Milan berkat dua gol yang disarangkannya ke gawang Inter Milan di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu 6 Februari 2022 lalu.

Akan tetapi apabila ditelisik lebih dalam soal dua gol Oliver Giroud, ada sentuhan ciamik soal taktik bunglon dari allenatore Stefano Pioli yang menjadi faktor penting keberhasilan AC Milan menumbangkan Inter Milan di Giuseppe Meazza.

Dalam ulasan MilanNews baru-baru ini, taktik Stefano Pioli di laga AC Milan lawan Inter Milan, pelatih berkepala plontos tersebut memberikan peran fleksibel bagi para pemainnya.

Pola Stefano Pioli bersama AC Milan selama ini sering menggunakan skema 4-2-3-1, sebuah formasi yang lekat bagi Rossoneri.

Baca juga: Video Viral Aksi Striker Inter Lautaro Martinez Diduga Ludahi Bek Milan Theo Hernandez di Laga Derby

Baca juga: AC Milan: Sinyal Positif Perpanjangan Kontrak Rafael Leao, Tapi Cemas Soal Kasusnya di Sporting

Stefano Pioli, Pelatih Kepala AC Milan saat FC Internazionale melawan AC Milan, Serie A, di Stadion Giuseppe Meazza pada 5 Februari 2022. Foto oleh Alessio Morgese / NurPhoto
Stefano Pioli, Pelatih Kepala AC Milan saat FC Internazionale melawan AC Milan, Serie A, di Stadion Giuseppe Meazza pada 5 Februari 2022. Foto oleh Alessio Morgese / NurPhoto (Foto oleh Alessio Morgese / NurPhoto)

Namun, Pioli memberikan fleksibilitas terhadap para pemainnya untuk bisa bertukar peran, khususnya saat bermanuver menyerang.

Contoh terbaru dan mencolok terjadi pada laga itu adalah bagaimana, Pioli memplot Frank Kessie yang cenderung bermentalitas bertahan, untuk menjalankan peran nomor 10 saat pertandingan melawan Inter.

Diketahui, peran nomor 10 diperuntukkan bagi gelandang serang atau playmaker.

Pun, peran ini juga sering dipakai oleh pemain berposisi penyerang.

Lazimnya, Kessie bermain lebih ke belakang dalam peran double pivot bersama Sandro Tonali di sektor lapangan tengah.

Keputusan bunglon Pioli pada laga itu, justru mendorong Kessie untuk bermain lebih ke depan.

Ulasan tersebut menggambarkan, Pioli sepertinya tengah mengukur kedalaman permainan Inter.

Memasang Kessie sebagai starter di posisi 'bunglon', membuat Pioli dapat gambaran bagaimana Inter mengelola sisi pertahanan dan penyerangan mereka.

Meski begitu, strategi ini penuh risiko. Inter mampu unggul duluan pada laga itu.

Baca juga: Jelang Duel AC Milan vs Lazio di Coppa Italia: 2 Pilar Kunci Rossoneri Ini Pulih & Siap Diturunkan

Frank Kessie Jadi Bencana

Franck Kessie di Liga Italia Serie A antara Atalanta vs AC Milan di Stadion Gewiss, 23 Mei 2021.
Franck Kessie di Liga Italia Serie A antara Atalanta vs AC Milan di Stadion Gewiss, 23 Mei 2021. (Marco Luzzani/Getty Images/AFP)

Baca juga: AC Milan di Bursa Transfer Juni 2022 Siap Gelontorkan Cuan Datangkan Pemain Baru, Ini Daftar Bidikan

Satu di antara faktor yang membuat Milan tertinggal duluan adalah Kessie tak mampu menjadi penyeimbang dalam peran bunglonnya tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved