Music Zone

Imaji Romansa Hidup Benten+62 di Single "Pagi Datang, Lagu Lenyap Sudah" 

Trio alternatif rock asal Denpasar, Benten+62 kembali hadir menyuguhkan komposisi terbarunya.

Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Personel Benten+62 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Trio alternatif rock asal Denpasar, Benten+62 kembali hadir menyuguhkan komposisi terbarunya.

Berhasil menelurkan single bertajuk "Deru Musim Hujan" yang menjadi favorit setelah lagu "Penguntit" tahun lalu, kali ini band yang digawangi Ginting (gitar, vokal), Dona (gitar) dan Edo (bass) mengumandangkan single terbarunya berjudul "Pagi Datang, Lagu Lenyap Sudah".

Single ini telah mereka rilis di sejumlah platform musik digital, 31 Januari 2022.

Lagu "Pagi Datang, Lagu Lenyap Sudah" sendiri bercerita tentang fenomena kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Wajah Baru Vokalis Band Nymphea, Rilis Single Gaslighter dengan Band Excira Persiapkan Videoklip

Berangkat dari pengalaman pribadi personel Benten+62, akan imajinasi menjalani hidup ke depannya.

Ragam pertanyaan muncul, bagaimana menghadapi hari bersama sosok yang dicintainya.

Bagaimana hidup dengan pasangan hidupnya. Semua tentang dinamika kehidupan sepasang kekasih, mulai dari pagi datang, hingga kembali pagi lagi. 

"Lirik lagu ini ditulis oleh Ginting yang bermula dari kehidupan pribadinya. Secara personal lirik lagu ini tertuang dari keresahan yang terlintas dalam pikirannya."

"Tentang ia yang menjalani dinamika kehidupan romansanya," tutur Dona sang gitaris Benten+62.

Namun, terlepas dari itu semua, personel Benten+62 lainnya mengatakan lagu yang diciptakan oleh Ginting itu memiliki makna yang bisa diinterpretasikan lebih luas.

Ini karena, gagasan materi yang disajikan masih berdekatan dengan ragam peristiwa yang dialami oleh anak muda dalam kehidupan sehari-hari, apalagi di era kehidupan yang serba cepat ini.

Baca juga: Eks Personel Nosstress Tjok Bagus Segera Luncurkan Single Ya Sudahlah, Dipersembahkan untuk Sang Ibu

"Liriknya itu berawal dari puisiku dulu, lalu aku tuangkan di musik. Kalau ideku itu puitis ya aku tuangkan langsung menjadi musik yang puitis," ungkap Ginting.

"Keresahan yang aku alami pun menjadikan hal positifnya menjadi puitis dan musiknya tercipta ketika rasa yang aku alami pada saat itu juga," imbuh vokalis juga gitaris Benten+62 ini. 

Gambaran tersebut kata Ginting, muncul dari hal-hal sederhana.

Seperti terbangun tidur pagi hari, karena istri bersiap untuk berangkat kerja.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved