PROFIL Padepokan Tunggal Jati yang 11 Anggotanya Tewas, Biasa Gelar Ritual di Pantai dan Sungai
Menurut keterangan Bupati Jember, Hendy Siswanto, Tunggal Jati Nusantara bukanlah nama asli dari padepokan tersebut.
"Itu nama kelompoknya Padepokan Garuda Nusantara, tapi nama populernya Tunggal Jati Nusantara," kata Hendy sebagaimana dikuti dari video wawancara di MetroTV, Senin (14/2/2022).

Hendy mengatakan padepokan tersebut masih baru dan diduga tidak memiliki izin.
Meski demikian, Hendy bakal melakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan apakah padepokan itu benar-benar tidak memiliki izin.
Adapun anggota padepokan ini sebanyak 40 orang.
Perihal ritual di pantai yang diadakan, Hendy mengaku tidak bisa memantau karena kelompok ini beberapa kali melakukan ritual di dua tempat yang berbeda.
Ritual diadakan pukul 21.00 hingga 01.00.
"Belum terpantau, terus terang saja, karena mereka melakukan ritual di dua tempat lainnya itu di sungai, dan ndak tahu kita jadwal mereka," bebernya.
Kesaksian Korban Selamat
Bayu, seorang korban selamat dari ritual laut di Pantai Payangan yang menewaskan 11 warga Jember, Jawa Timur, menceritakan ritual yang dilakukan oleh rombongan berjumlah 24 orang tersebut.
Bayu menjelaskan, mereka datang untuk melakukan ritual berupa meditasi di tepi Pantai Payangan, Jember.
"Meditasi," kata Bayu, Minggu (13/2/2022), melansir dari Kompas TV dalam artikel 'Korban Selamat Ungkap Ritual di Pantai Payangan Jember, 10 Meninggal Terseret Ombak'.
Menurutnya, mereka melakukan meditasi di pinggir laut.
Namun, saat itu tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret rekannya.
"Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari saya menghindari ombak kedua," lanjutnya.
Ombak tersebut kemudian menyeret belasan orang dan 11 orang di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.