Berita Badung
Cuaca Ekstrim di Badung, Beberapa Pohon Tumbang di Petang Hingga Menutupi Jalan dan Listrik Padam
Cuaca Ekstrim di Badung, Beberapa Pohon Tumbang di Petang Hingga Menutupi Jalan dan Membuat Listrik Padam
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Badung, menyebabkan beberapa pohon tumbang di wilayah Desa Petang Kabupaten Badung pada Senin 21 Februari 2022. Salah satu pohon yang tumbang yakni pohon bambu yang berlokasi di Banjar Petang Tengah, Desa Petang.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Badung pun sempat kewalahan dalam penanganannya, mengingat pohon bambu lumayan besar. Tidak hanya menutupi jalan, tumbangnya pohon bambu juga mengakibatkan listrik padam beberapa jam.
Menurut informasi yang didapat, tumbangnya pohon tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 wita. Untungnya kejadian ini tidak menyebabkan korban jiwa, namun arus lalulintas sempat terganggu.
Kasi Trantib Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung Nyoman Wirya mengatakan, pohon tumbang tersebut terjadi pada pukul 04.00 wita. Tumbangnya pohon bambu tersebut terjadi karena adanya hujan lebat yang mengguyur Basung sejak pukul 20.00 wita sehari kemarin.
"Pohon yang tumbang itu bambu, tapi satu rumpun. Kemungkinan akibat hujan dari kemarin," ujar Wirya.
Menurutnya, diameter pohon bambu tersebut mencapai dua meter, dengan ketinggian pohon mencapai 8 meter. Beruntung saat kejadian tidak sampai menyebabkan korban jiwa, nakun arus lalulintas sedikit terganggu karena menutupi jalan.
"Pohon itu tumbang sampai masuk ke pekarangan rumah warga tetapi tidak sampai ada kerusakan. Hanya saja sempat memutuskan kabel hingga listrik padam selama kurang lebih dua jam," ungkapnya.
Baca juga: Pemuda Asal Buleleng Akhiri Hidup di Kamar Mandi Kosnya Wilayah Denpasar Selatan
Baca juga: Nekat Keroyok Sopir Truk, Oknum Polisi Digelandang ke Tahanan Mapolres
Baca juga: Ponpes Miftahul Khoirot Karawang Terbakar, Enam Santri Tewas Terpanggang Saat Tidur Siang
Setelah mengetahui kejadian tersebut, Wirya menerangkan, TRC BPBD Badung langsung turun melakukan evakuasi dibantu oleh beberapa masyarakat. Untuk proses evakuasi memakan waktu selama satu jam.
"TRC yang turun ke lapangan sebanyak tiga orang, kemudian dibantu dengan masyarakat setempat," ucapnya.
Diakui pihaknya sedikit kewalahan dalam penanganan pohon bambu itu, mengingat jumlahnya banyak dan licin karena terkena air hujan.
"Batangnya kan bisa membuat gatal juga kalau ngaur memotongnya," ucap Wirya.
Kendati demikian, pihaknya menghimbau selama musim penghujan dihatapkan agar masyarakat lebih waspada terhadap bencana. Bahkan disarankan agar masyarakat dapat mengantisipasi adanya pohon tumbang dengan cara pemangkasan. Terutama pohon yang dekat dengan rumah warga.
"Kalau memang perlu bantuan saat pemangkasan, dapat dilaporkan, sehingga tim DLHK dapat membantu. Jangan sampai baru ada bencana baru melapor. Alangkah baiknya kita antisipasi," ujarnya sembari mengatakan selain bambu ada juga pohon tumbang yang lain namun masih kecil-kecil. (*)