Diam-diam Ukraina Unjuk Gigih, Rusia Frustasi, Vladimir Putin Siapkan Langkah Strategis

Diam-diam Ukraina Unjuk Gigih, Rusia Frustasi, Vladimir Putin Siapkan Langkah Strategis

Photo by Russian Defence Ministry/ AFP
Video handout yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, menunjukkan peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Angkatan Bersenjata Negara Serikat.  

Sebagian besar analis memperkirakan, fase perang saat ini hanyalah tahap pertama dari taktik multi-cabang, dan bahwa militer Rusia sekarang akan memperluas serangan.

“Mereka mulai dengan semacam perang hibrida yang diharapkan semua orang. Maksud saya Pasukan Khusus, penerjun payung, yang bukan hal klasik yang dikuasai militer Rusia."

"Ini bukan cara pertempuran di Suriah, di mana mereka membebaskan kota-kota Suriah, mengubahnya menjadi tumpukan puing."

"Sekarang kemungkinan besar mereka akan lebih serius, lebih bergaya Rusia, dan lebih agresif dalam menggunakan persenjataan berat," terang Felgenhauer.

Langkah Putin Selanjutnya

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah bereaksi terhadap serangan militer yang terhenti.

Masih mengutip DW, ia telah menempatkan pasukan pencegah nuklir di Rusia dalam siaga tinggi.

Selain terkait serangan, aksi Putin ini dilakukan lantaran buntut dari pernyataan agresif pejabat tinggi anggota NATO.

"Negara-negara Barat tidak hanya mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita di bidang ekonomi, tetapi pejabat tinggi dari anggota NATO terkemuka membuat pernyataan agresif mengenai negara kita," kata Putin dalam komentar yang disiarkan televisi, dilansir Tribunnews.com.

Dalam perkembangan lebih lanjut, dilaporkan ada banyak penampakan peluncur roket termobarik ganda yang dapat dipasang ke sasis tank T-72.

Salah satu peluncur roket tersebut, TOS-1, terlihat di dekat kota Belgorod dekat perbatasan Rusia dengan Ukraina pada Sabtu sore, CNN melaporkan.

TOS-1 adalah salah satu sistem senjata paling menakutkan di gudang senjata konvensional Rusia.

Ini terdiri dari wadah bahan bakar dan dua bahan peledak terpisah.

Mereka menggunakan oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi.

Senjata itu pertama kali digunakan oleh militer Soviet di Afghanistan, dan terakhir di Suriah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved