Berita Denpasar
Selama 5 Tahun, Pemukiaman Menjamur, Denpasar Kehilangan 494 Hektar Lahan Pertanian
Selama 5 Tahun, Pemukiaman Menjamur, Denpasar Kehilangan 494 Hektar Lahan PertanianSelama 5 Tahun, Pemukiaman Menjamur, Denpasar Kehilangan 494 Hekta
Penulis: Putu Supartika | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Alih fungsi lahan pertanian di Denpasar terus terjadi setiap tahunnya.
Lahan ini dialihfungsikan menjadi perumahan.
Meskipun dalam masa pandemi Covid-19 alih fungsi lahan masih tetap terjadi.
Dan berdasarkan data terbaru tahun 2021, lahan pertanian di Kota Denpasar kini hanya tinggal 2.425 hektar.
Sementara setahun sebelumnya luas lahan pertanian di Denpasar yakni 2.468 hektar sehingga mengalami penyusutan 43 hektar.
Sementara itu, selama lima tahun terakir terjadi penyusutan lahan pertanian mencapai 494 hektar.
Dimana tahun 2017 lalu, lahan pertanian tersisa 2.919 hektar.
“Alih fungsi lahan di Denpasar banyak untuk perumahan dan pemukiman,” kata Kadis Pertanian Kota Denpasar, AAG Bayu Brahmasta saat dihubungi Selasa, 8 Maret 2022 siang.
Baca juga: Koleksi 20 Gol, Komentar Ilija Spasojevic Puncaki Top Skor Liga 1: Lumayan Bagus Ya Untuk Pemain Tua
Baca juga: Selamat Hari Perempuan Sedunia atau International Womens Day 2022, Berikut Sejarah dan Temanya
Baca juga: Putra Kepala Suku Tewas Dibantai KKB Papua, Abeloni Tabuni: Anak Saya Berpatisipasi Membangun Puncak
Adapun rincian lahan pertanian ini yakni untuk lahan sawah irigasi tahun 2021 tersisa 1.915 hektar.
Jumlah ini menyusut seluas 43 hektar dibandingkatn tahun 2020 seluas 1.958 hektar.
Sementara lahan pertanian bukan sawah tak mengalami penyusutan dengan luas 510 hektar.
Dikarenakan adanya penyusutan lahan pertanian, lahan perumahan hingga perkantoran mengalami peningkatan 494 hektar selama lima tahun.
Tahun 2017 lahan tersebut seluas 9.859 hektar, naik menjadi 10.353 hektar pada tahun 2021.
Untuk menanggulangi hal tersebut Dinas Pertanian mengaku melakukan beberapa upaya salah satunya menjadikan sawah sebagai agrowisata.
“Ke depan kami menjadikan pertanian yang efektif dan efisien sesuai keadaan perkotaan agar petani bisa mendapatkan penambahan pendapatan dan peningakatan prasarana pertanian untuk menjadikan sawah sebagai agrowisata,” katanya. (*)
Baca juga: Koleksi 20 Gol, Komentar Ilija Spasojevic Puncaki Top Skor Liga 1: Lumayan Bagus Ya Untuk Pemain Tua
Baca juga: Selamat Hari Perempuan Sedunia atau International Womens Day 2022, Berikut Sejarah dan Temanya
Baca juga: Persib Bandung Ragu-ragu, Arema FC Ngotot Nyalib, 2 Pilar Pangeran Biru Terancam