Berita Denpasar
Prof Widnya Tutup Usia, Putu Govinda Sebut Almarhum Sosok Pekerja Keras dan Punya Dedikasi Tinggi
“Bapak sosok pekerja keras dan cinta keluarga. Beliau juga pembelajar sejati hingga di akhir-akhir hidupnya,” katanya.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Sudiana mengatakan jika sejak selesai menjadi Dirjen, Prof. Widnya kembali menjadi dosen di UHN.
Akan tetapi ia belum sempat ke kampus karena sakit dan pandemi Covid-19.
Menurut Sudiana, ia menderita diabetes sejak lama dan juga komplikasi.
“Setelah beliau purna tugas di Dirjen, beliau kembali ke kampus. Tapi karena sakit dan juga corona belum sempat ke kampus, ngajar juga daring dan komunikasinya lewat daring saja,” katanya.
Sudiana mengatakan, Prof. Widnya pernah menjabat sebagai Direktur Pascasarjana yang saat itu masih IHDN Denpasar tahun 2014.
Namun hanya beberapa bulan menjabat, langsung ditunjuk menjadi Dirjen Bimas Hindu.
“Jadi beliau hanya sebentar di kampus. Datang dari Lombok sebagai Ketua STAHN Gde Pudja Mataram lalu jadi Direktur Pasca di IHDN. Beberapa bulannya ditunjuk jadi Dirjen,” katanya.
Sementara saat Prof. Widnya menjadi Dirjen, Sudiana yang menjadi Ketua PHDI Bali juga melakukan komunikasi dengan beliau.
“Komunikasi kami yakni hubungan organisasi antara Dirjen dengan PHDI Bali,” katanya.
Baca juga: PROFIL Kolonel Jusak, Ahli Arhanud yang Meninggal Serangan Jantung Saat Vicon dengan Pangdam
Diketahui bahwa Prof. Widnya, lahir di Banjar Ponjok, Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, 10 Juni 1960.
Ia memiliki istri bernama Ni Made Suci dan tiga anak yakni Putu Govinda Prasada, Radharani Prasada dan Nyoman Krisna.
Ia menamatkan Sekolah Pendidikan Guru Agama Hindu Negeri (SPGAHN) Denpasar tahun 1983 dan melanjutkan ke Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, sekaligus bekerja sebagai wartawan Karya Bhakti, koran lokal di Bali yang digagas Gubernur Bali saat itu Prof Dr Ida Bagus Mantra.
Ia juga pernah menjabat Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Indonesia Negeri (IHDN) Denpasar.
Ia juga melanjutkan pendidikan program pascasarjana (S2) di University Of Delhi, India (2000-2001), kemudian langsung menyelesaikan studi program doktor (S3) di perguruan tinggi yang sama tahun 2006.
Ia juga pernah menjadi Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram, NTB pada tahun 2009-2013.
Sejak akhir Oktober 2014 dipercaya sebagai Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI menggantikan pejabat sebelumnya Prof Ida Bagus Yudha Triguna.
Ia menjadi Dirjen Bimas Hindu hingga tahun 2020 dan kemudian digantikan oleh Tri Handoko Seto. (*)
Artikel lainnya di Berita Denpasar