Info Populer
Daftar 3 Konglomerat yang Kaya Raya Berkat Minyak Goreng Versi Forbes 2022
Harga minyak goreng melonjak sejak akhir tahun lalu dikeluhkan masyarakat karena perannya sebagai kebutuhan pokok.
Keluarga Widjaja atau Grup Sinar Mas menjadi keluarga pemilik bisnis minyak goreng terkaya di Indonesia dengan kekayaan 9,7 miliar dollar AS atau setara Rp 139,5 triliun.
Di Tanah Air, Keluarga Widjaya berada di urutan kedua di daftar orang terkaya.
Kekayaan Sinar Mas hanya kalah oleh Keluarga Hartono pemilik BCA dan Djarum.
Kelompok bisnis ini didirikan oleh Eka Tjipta yang meninggal pada Januari 2019 di usia 98 tahun.
Empat putra tertua Widjaja mengawasi kerajaan bisnis yang dibangunnya, sementara yang lain membangun bisnis sendiri.
Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari.
Salah satu perusahaan penyumbang pendapatan terbesar berasal dari minyak goreng.
Produk minyak goreng terkenalnya adalah Filma.
Bersama dengan Sudono Salim, Eka Tjipta sebelumnya juga sukses membuat produk minyak goreng Bimoli, namun kemudian pecah kongsi dengan Grup Salim.
Selain sawit dan minyak goreng, bisnis Sinar Mas yang bergerak di bidang kertas, real estate, jasa keuangan, kesehatan, dan telekomunikasi.
Baca juga: SINOPSIS Ikatan Cinta Minggu 13 Maret 2022, Michi Curiga Dengan Kedatangan Nino ke Rumah Sakit
Baca juga: 5 Buah yang Aman Dikonsumsi oleh Penderita Asam Lambung, Salah Satunya Semangka
Baca juga: SIMAK Cara Malaysia Dalam Mengatasi Masalah Minyak Goreng
Grup Salim berada di urutan kedua keluarga terkaya di Indonesia yang memiliki bisnis sawit dan minyak goreng. Pewaris Grup Salim yang juga putra Sudono Salim, Anthoni Salim memiliki total kekayaan sebesar 8,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 122,9 triliun yang sebagian besar berasal dari Indofood (5,8 miliar dollar AS).
Kelapa sawit dan minyak goreng juga jadi penyumbang pundi-pundi kekayaan Grup Salim.
Bisnis kelapa sawit Keluarga Salim dijalankan lewat perusahaannya Indofood Agri Resources Ltd.
Perusahaan sawit lain di bawah Grup Salim antara lain PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).