Sidang IPU Ke 144

Singgung Konflik Rusia-Ukraina Dalam Sidang IPU Ke-144, Puan: Jangan Lupakan Kemerdekaan Palestina

Ketua DPR RI, Puan Maharani menyinggung soal konflik Rusia-Ukraina hingga kemerdekaan Palestina dalam Sidang IPU ke-144, 20 Maret 2022.

Penulis: Putu Kartika Viktriani | Editor: Putu Kartika Viktriani
dailymail.co.uk
Rudal Kinzhal RUSIA Berkemampuan Nuklir dan hipersonik 

TRIBUN-BALI.COM - Sidang IPU ke-144 resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Minggu malam 20 Maret 2022.

DPR RI menjadi tuan rumah pelaksanaan 144th Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings yang diselenggarakan pada 20-24 Maret 2022.

Sidang IPU ke-144 dihadiri oleh delegasi dari 132 negara.

Baca juga: BANJIR PUJIAN, Kombinasi Mbak Rara dan Quartararo Jadi Pawang Hujan Mandalika Serta Apiknya Drainase

Dengan 33 ketua parlemen negara dunia akan hadir langsung. 

Total peserta IPU kali ini ada sekitar 1.000 orang.

Selain Ketua parlemen atau anggota parlemen, IPU ke-144 turut dihadiri pimpinan organisasi internasional, para ahli/pakar dan praktisi sebagai narasumber sesi sidang, serta stakeholder lainnya.

Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut seluruh delegasi peserta 144th IPU Assembly & Related Meetings. 

Ketua DPR RI, Dr (HC) Puan Maharani dalam 144th Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings yang diselenggarakan pada 20-24 Maret 2022 di Nusa Dua, Bali.
Ketua DPR RI, Dr (HC) Puan Maharani dalam 144th Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings yang diselenggarakan pada 20-24 Maret 2022 di Nusa Dua, Bali. (istimewa)

Ia pun menekankan pentingnya perdamaian global di pembukaan forum parlemen internasional itu.

Baca juga: TEPAT Prediksi Staf Hotel Ini Soal Juara MotoGP Mandalika, Oliveira Persembahkan Kemenangan Untuknya

Puan menyinggung konflik Ukraina dan Rusia sebagai bagian dari isu perdamaian dan keamanan dunia.

Ketua DPR RI, Dr (HC) Puan Maharani menyebut ditunjuknya Bali sebagai tuan rumah menjadi momentum bagi Indonesia berperan aktif turut menyelesaikan permasalahan global.

Selain itu, Majelis IPU ke-144 dapat menjadi momentum bagi Parlemen untuk menyebarkan "budaya damai" (culture of peace) yang selalu mempromosikan toleransi, dan dialog, serta menolak kekerasan. 

"Melalui upaya damai, pertemuan Majelis IPU ini mendorong diakhirinya perang di Ukraina. Tentunya kita mengharapkan perang segera berakhir, dan dilakukan gencatan senjata," ungkap Puan.

Baca juga: Pemimpin Wanita Berhasil Tangani Covid-19, Penjelasan Puan di Forum Parlemen Perempuan IPU

Puan juga menekankan pentingnya penghormatan kepada hukum internasional.

Menurutnya, diperlukan peneguhan terhadap integritas teritorial untuk mencapai resolusi konflik Rusia dan Ukraina.

Tak hanya konflik Rusia-Ukraina, Puan juga menekankan bahwa konflik di semua negara tak boleh dilupakan.

 "Namun, kita jangan melupakan untuk menyelesaikan konflik di berbagai belahan bumi lainnya."

Ia menegaskan salah satu tujuan pertemuan ini adalah untuk mendesak terwujudnya kemerdekaan penuh palestina.

"Pertemuan ini juga dapat mendesak tercapainya kemerdekaan penuh Palestina," tegas Puan.

Baca juga: Puan Pamer Keberhasilan Pemimpin Wanita Tangani Pandemi COVID-19 di Forum Parlemen Perempuan IPU

Parlemen pun didesak untuk mendorong diplomasi preventif guna mencegah terjadinya konflik dan perang. 

Parlemen juga diminta untuk bisa memobilisasi dukungan masyarakat internasional dalam penanganan dampak sosial pandemi seperti bertambahnya kemiskinan dan ketimpangan.

Seperti diketahui, sebelumnya kabar yang menggemparkan seluruh dunia telah tersebar pada 24 Februari 2022.

Saat itu Rusia secara resmi memulai invasi skala penuh ke negara Ukraina.

Serangan militer besar-besaran telah menewaskan ratusan orang.

Baca juga: Bahas Iklim hingga Konflik Rusia-Ukraina, Ketua DPR Puan Pimpin Forum Parlemen Dunia di Bali

Para pemimpin dunia mengutuk serangan Rusia yang "tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan" terhadap negara tetangga itu.

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin pun secara tegas memperingatkan agar negara lain tidak ikut campur.

Ledakan dilaporkan telah terjadi di banyak kota dan pangkalan militer Ukraina.

Serangan ini semakin meningkatkan spekulasi bahwa konflik bisa saja mengarah pada perang dunia.

Semua warga desa di seluruh dunia pun gelisah saat mereka menyaksikan semua serangan ini.

Upaya mediasi telah beberapa kali coba dilakukan kedua belah pihak, namun tak kunjung menemukan titik temuk.

Hingga hari ini, Senin 21 Maret 2022, saling balas serangan militer kedua negara telah berlangsung selama kurang lebih 26 hari.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved