Berita Gianyar

HET Dicabut, Minyak Goreng Kemasan Berlimpah di Gianyar, Kini Minyak Curah Justru Langka

HET Dicabut, Minyak Goreng Kemasan Berlimpah di Gianyar, Kini Minyak Curah Justru Langka

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Polsek Gianyar Bali menggelar sidak stok minyak goreng, Selasa 22 Maret 2022. HET Dicabut, Minyak Goreng Kemasan Berlimpah di Gianyar, Kini Minyak Curah Justru Langka 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - HET Dicabut, Minyak Goreng Kemasan Berlimpah di Gianyar, Kini Minyak Curah Justru Langka.

Persoalan minyak goreng (migor) untuk masyarakat bulum juga berakhir.

Sebab, meskipun jumlah minyak goreng toko-toko telah melimpah pasca Harga Eceran Terendah (HET) dicabut.

Namun, kini persoalan yang timbul di Kabupaten Gianyar, Bali, adalah persoalan harga.

Dimana saat ini harga migor kemasan dijual di kisaran harga Rp 22-25 ribu per liter.

Baca juga: Mafia Minyak Goreng Dibidik Mabes Polri, Menteri Perdagangan Jadi Kunci Utama

Dimana sebelumnya dijual Rp 14-15 ribu per liter.

Kenaikan harga juga terjadi pada minyak curah yang kini dijual Rp 15-18 ribu per liter.

Dulu dijual Rp 10-12 ribu per liter. Dan, minyak curah sendiri saat ini dalam kondisi langka. 

Hal tersebut terungkap saat jajaran Polsek se Gianyar menggelar sidak di gudang distribusi, Selasa 22 Maret 2022.

Salah satunya adalah Polsek Gianyar, yang mengambil lokasi di sejumlah gudang penyimpanan minyak goreng yang akan dijual toko ritail, agen minyak murah, dan membandingkan langsung dengan situasi di pasar-pasar desa.

Sidak dimulai dari gudang Alfamart di By Pass Prof Ida Bagus Mantra.

Hasilnya, jumlah stok melimpah, dan dipastikan stok tersebut cukup untuk disebar di seluruh Bali.

Melihat hal tersebut, aparat lantas memeriksa minyak tersebut secara detail, untuk mengindari kemasan oplosan atau minyak tak berizin.

Hasilnya, dipastikan bahwa minyak tersebut sesuai dengan kemasan dan telah mengantongi izin. 

Kondisi berbeda terjadi saat aparat yang dipimpin Kapolsek Gianyar Kompol I Gede Putu Putra Astawa tersebut menyambangi Pasar Adat Tulikup.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Sawit Naik Lagi, Dewan Bali Usul Pemerintah Gelorakan Penggunaan Lengis Tandusan

Biasanya di pasar ini, stok minyak curah melimpah. Namun ini, yang dijual justru minyak kemasan.

Bahkan dari sejumlah pedagang, hanya Gusti Ayu Puspantini saja yang masih menjajakan minyak curah.

"Saat ini stok (minyak curah) cuma ini (3 kantong plastik). Saya order tidak dapat," ujarnya. 

Setelah di Pasar Adat Tulikup, aparat pun menyambangi UD Seroni yang menjadi pemasok minyak goreng curah di Kota Gianyar.

Di sana terlihat bahwa stok minyak curah terbatas.

Gudang yang berlokasi di Jalan Raya Bukit Jato tersebut hanya memiliki stok sekitar 100 liter. 

Pemilik UD Seroni Ni Wayan Seroni mengatakan, selama ini pihaknya mendapatkan stok minyak curah dari Denpasar.

Saat ini, kata dia, memang pendistribusiannya relatif jarang.

"Sebelumnya bisa mendapatkan tujuh kali pengiriman setiap bulannya, dengan jumlah 75 drum sekali kirim. Bulan ini baru dapat sekali kiriman dengan jumlah 50 drum," ujar Seroni. 

Kapolsek Gianyar Kompol I Gede Putu Putra Astawa mengatakan, sidak dilakukan untuk mengantisipasi adanya penimbunan.

Baca juga: Permintaan Lengis Tandusan dan Minyak Goreng Curah Meningkat di Karangasem

Kata dia, tidak ditemukan indikasi tersebut.

Namun terkait stok migor kemasan yang melimpah dan stok minyak curah yang justru berkurang, hal tersebut menjadi perhatian pihaknya. 

"Kami pantau kencendrungan berkurangnya ketersediaan minyak curah di masyarakat. Jangan sampai minyak curah dikemas, karena minyak kemasan wajib ada izin. Jangan coba-coba,  kalau tidak ingin berurusan dengan kami," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved