Berita Bali

Infrastruktur Taman Nusa Gianyar Rusak Terdampak Pandemi, Kemenparekraf Siapkan Skema Bantuan

Sandiaga melihat kondisi terkini dari infrastruktur Taman Nusa yang mengalami kerusakan dampak pandemi Covid-19 karena tidak adanya kunjungan

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Menparekraf saat mengunjungi Taman Nusa di Gianyar Bali, Kamis 24 Maret 2022. 

TRIBUN BALI.COM, GIANYAR - Dalam kunjungan kerja ke Bali hari pertamanya Kamis 24 Maret 2022, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi pusat kebudayaan di Taman Nusa, Desa Sidan, Gianyar.

Dalam kunjungannya, Sandiaga melihat kondisi terkini dari infrastruktur Taman Nusa yang mengalami kerusakan dampak pandemi Covid-19 karena tidak adanya kunjungan wisatawan.

"Singkat cerita, kami melihat satu dampak yang luar biasa dari pandemi ini, seperti bisa dilihat sendiri bagaimana dua tahun ini begitu beratnya bagi industri pariwisata dan lapangan pekerjaan yang terhantam pandemi ini," ujar Menparekraf Sandiaga.

Ia menambahkan bisa dilihat sendiri kondisi infrastruktur maupun juga bagaimana Taman Nusa ini sedang mengupayakan untuk melakukan revitalisasi.

Baca juga: Sidak Minyak Goreng di Gianyar, Kapolsek Payangan Akan Tindak Tegas Pelaku Penimbunan

Oleh karena itu kami hadir sebagai bagian dari tugas pemerintah secara cepat, dan akurat kita akan mengintervensi kebijakan-kebijakan nanti akan kita susun.

Salah satunya adalah menjadikan tempat ini side event dari Rapat Koordinasi kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif nasional, mungkin akan dilakukan paruh kedua semester kedua tahun 2022.

Selain itu juga kita akan melibatkan provinsi-provinsi serta Politeknik Pariwisata yang ada dibawah naungan Kemenparekraf akan kita tugaskan, karena terenpretasi lima destinasi super prioritas (DSP).

"Oleh karena itu saya menugaskan pak Vincen nanti kita bekerjasama juga dengan pembiayaan yang inovatif, kita bantu pak Alit ini dengan pendekatan yang tentunya kolaboratif dan adaptif untuk menggiatkan serta membangkitkan kembali hingga membuka peluang kerja lagi pekerja disini," imbuh Sandiaga.

Dimana dalam operasional Taman Nusa saat normal sebelum pandemi Covid-19 itu dapat memperkerjakan hingga 140 orang dan sekarang hanya 14 orang saja.

Harapan kita ini bisa direvitalisasi, dan saya garis bawahi inilah sparing efek daripada pandemi atau luka dalam yang susah sembuh tanpa intervensi pemerintah dan pemerintah mesti hadir dengan pendanaan, pembiayaan, kerjasama maupun juga pelatihan-pelatihan kepada SDM-nya.

"Kita harus bangkit dengan tatanan ekonomi baru, bapak Presiden Jokowi menitipkan kepada kita bahwa kita harus tanggap atas kebutuhan yang diperlukan, karena Bali ini adalah venue dari G20 kedepan," kata Sandiaga.

Skema bantuan yang akan diberikan kepada pengelola Taman Nusa, Menparekraf akan memasukkannya ke dalam salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) karena melihat yang ditawarkan disini adalah keberagaman kebudayaan dan kebhinekaan tunggal ika dihadirkan di Taman Nusa ini.

A.A Ngurah Alit Wiraputra selaku pemilik Taman Nusa mengungkapkan bahwa untuk revitalisasi keseluruhan infrastruktur dihitung membutuhkan dana kurang lebih Rp 3 miliar.

Ia menambahkan kedepan akan kita bangun pasar tradisional yang menjual produk-produk ekonomi kreatif seluruh Indonesia.

Sebelum pandemi Covid-19 kunjungan wisatawan ke Taman Nusa rata-rata harian 3 hingga 5 ribu orang, tetapi sekarang hanya ada tiga sampai lima orang saja bahkan tidak ada kunjungan wisatawan sama sekali.

Baca juga: Desa Sidan Gianyar Manfaatkan Lahan Terbengkalai Jadi Objek Wisata

Taman Nusa merupakan taman wisata budaya yang memberikan pengetahuan menyeluruh tentang budaya dari berbagai etnis Indonesia dalam suasana alam pulau Bali.

Di kawasan seluas 10 hektar, pengunjung berkesempatan untuk menjelajah dan menikmati panorama perjalanan waktu Bangsa Indonesia, dimulai dari masa prasejarah dengan alamnya yang tua dan primitif, kemudian melintasi masa perunggu, menuju ke masa kerajaan dengan salah satu mahakaryanya yang berbentuk Candi Borobudur.

Setiap pengunjung berkesempatan untuk mengenal kembali keanekaragaman budaya dari beragam kelompok etnis di Indonesia di dalam kawasan kampung budaya, dimana pengunjung dapat merasakan suasana kehidupan kampung yang sederhana dan menyaksikan berbagai ketrampilan serta pertunjukan seni tradisional.

Meninggalkan kampung budaya dan melintasi daerah pecinan, pengunjung masuk ke masa Indonesia awal.

Disini sekali lagi pengunjung merasakan suasana era kerajaan, dimana terdapat Candi Trowulan dan figur Patih Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa.

Dengan melalui Gapura Sumpah Pemuda, pengunjung masuk ke masa Indonesia merdeka, yang terdapat figur Proklamator Bapak Soekarno dan Bung Hatta, dengan latar belakang teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Dengan memasuki kawasan Indonesia masa kini, pengunjung dapat merasakan denyut pembangunan sosial ekonomi bangsa Indonesia saat ini melalui diorama miniatur kereta api dalam suasana kota dan alam Indonesia.

Tibalah pengunjung di kawasan masa depan Indonesia, dimana terdapat perpustakaan dan dua museum yang menampilkan berbagai warisan budaya Indonesia seperti wayang, batik, tenunan, dan sulaman.(*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved