Konflik Rusia vs Ukraina

RUSIA Akan Gunakan Senjata Nuklir Jika NATO Terus Menyudutkan, Dmitry Polyanskiy: Mengapa Tidak

Rusia akan menggunakan senjata nuklir jika pihak NATO terus menyudutkan mereka.

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Wema Satya Dinata
dailymail.co.uk
Rudal Kinzhal RUSIA Berkemampuan Nuklir dan hipersonik 

TRIBUN-BALI.COMRusia akan menggunakan senjata nuklir jika pihak NATO terus menyudutkan mereka.

Wakil Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pihak Istana Kremlin akan bergerak menggunakan senjata nuklir, jika pihak NATO terus memojokkan mereka.

Hal tersebut pun disampaikan oleh Dmitry Polyanskiy, perwakilan Rusia untuk Amerika Serikat.

Sebelumnya, pernyataan tersebut pun telah disampaikan Juru Bicara Vladimir Putin

Ketika ditanya oleh Sky News apakah Putin benar untuk mempertahankan prospek perang nuklir di seluruh dunia, Polyanskiy mengatakan: "Jika Rusia diprovokasi oleh NATO, jika Rusia diserang oleh NATO, mengapa tidak, kami adalah kekuatan nuklir.

“Saya tidak berpikir itu hal yang benar untuk dikatakan. Tapi itu bukan hal yang benar untuk mengancam Rusia, dan mencoba untuk mengganggu. Jadi ketika Anda berurusan dengan tenaga nuklir, tentu saja, Anda harus menghitung semua kemungkinan hasil dari perilaku Anda,” terang Polyansky dikutip Tribun-Bali.com dari Sky News pada Kamis 24 Maret 2022.

Baca juga: Forum IPU di Bali, Usulan Resolusi Konflik Rusia-Ukraina Dapat Suara Terbanyak Emergency Item

Lebih lanjut, Polyansky mengungkapkan jika pihaknya menolak pernyataan resmi pemerintah AS bahwa anggota angkatan bersenjata Rusia bersalah atas kejahatan perang di Ukraina.

Perdana Menteri Boris Johnson selama pertemuannya dengan Arturs Krisjanis Karins, Perdana Menteri Latvia, di 10 Downing Street, London, menjelang pertemuan bilateral. Tanggal gambar: Senin 14 Maret 2022.

"Saya tidak berpikir kami melakukan kejahatan perang di Ukraina," kata Polyanskiy.

"Tentu saja, bukan hak saya untuk menilai. Saya tidak ada di sana. Anda tidak ada di sana. Anda melihat videonya, Anda melihat banyak video yang dianggap sebagai berita palsu. Anda percaya satu hal, saya percaya hal lain,” sambungnya.

Saya menunjukkan foto-foto wakil duta besar yang diambil oleh wartawan Associated Press di kota Mariupol Ukraina, yang menggambarkan blok apartemen yang terkena rudal Rusia dan mayat anak-anak Ukraina yang dikubur di parit sempit tetapi dia menolak untuk mengakui bahwa Rusia bertanggung jawab.

Dia membuat klaim yang tidak masuk akal bahwa Ukraina menyerang bangunan dan warga sipilnya sendiri.

"Mereka tidak menjadi sasaran. Kami mengatakan sejak awal, bahwa militer kami bukanlah ancaman bagi penduduk sipil Ukraina,” terangnya.

Terserah Pengadilan Kriminal Internasional untuk menentukan apakah Rusia bersalah atas kejahatan perang di Ukraina tetapi para diplomat Rusia memotong angka-angka yang semakin terisolasi dengan klaim liar mereka tentang berita palsu.

Gedung Putih Nilai Rusia Serang Warga Sipil

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved