HILAL 1 Ramadan 1443 Hijriah Tak Terlihat dari 101 Titik Pemantauan, Apa Itu Hilal?
HILAL 1 Ramadan 1443 Hijriah Tak Terlihat dari 101 Titik Pemantauan, Apa Itu Hilal?
TRIBUN-BALI.COM - HILAL 1 Ramadan 1443 Hijriah Tak Terlihat dari 101 Titik Pemantauan, Begini Hasil Sidang Isbat.
Posisi hilal 1 Ramadan 1443 Hijriah dari 101 titik pemantauan hilal di 34 Provinsi tidak terlihat.
Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, Thomas Djamaluddin, mengungkapkan posisi hilal di Indonesia masih terlalu rendah.
"Artinya di Indonesia hilal masih terlalu jauh dan tidak mungkin mengalahkan cahaya safak jadi tidak mungkin terlihatnya hilal," kata Thomas dalam seminar posisi hilal Sidang Isbat di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (1/4/2022).
Meski hilal tak terlihat, Kementerian Agama (Kemenag RI) telah mengumumkan hasil Sidang Isbat (penetapan) awal puasa Ramadan 1443 H.
Berdasarkan hasil Sidang Isbat, awal Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada Minggu, 3 April 2022.
"Berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk, akan tetapi belum memenuhi kriteria mabibs baru, yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, serta laporan rukhiyatul hilal."
"Secara mufakat bahwa 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Ahad, 3 April 2022 M," kata Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kemenag RI, Jumat (1/4/2022).
Lebih lanjut, Menag menambahkan, penetapan 1 Ramadan ini dilakukan berdasarkan perhitungan hisab dan pemantauan hilal.
"Selalu menggunakan dua metode yang selama ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan, yaitu metode hisab atau perhitungan dan metode dengan cara melilhat langsung keberadaan hilal," jelasnya.
Apa itu Hilal?
Diberitakan Sains Kompas.com edisi 22 April 2020, astronom amatir Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa hilal adalah bulan sabit tertipis yang berkedudukan rendah di atas cakrawala langit barat, dan sudah diamati tepat selepas terbenamnya Matahari.
“Jadi terbenamnya Matahari menjadi patokan. Hilal menjadi penentu bagi awal bulan kalender Hijriyyah karena sifatnya," kata Marufin kepada Kompas.com.
"Bilamana pada senja hari hilal terlihat, maka di senja hari sebelumnya hilal tidak akan ada di atas cakrawala langit Barat karena Bulan memang tidak ada di sana,” paparnya.
Selain menentukan awal bulan kalender Hijriyyah, hilal juga menentukan awal dua hari raya.
“Meski di sini ada sedikit perbedaan. Lembaga seperti Nahdatul Ulama berpedoman seluruh awal bulan kalender Hijriyyah harus ditentukan oleh terlihat atau tidaknya hilal, maka rukyatul hilal (observasi hilal) digelar setiap awal bulan,” papar Marufin.
Sementara itu, lembaga yang lain berpedoman rukyatul hilal cukup dilakukan hanya pada awal Ramadhan dan dua hari raya.
Pada bulan-bulan kalender Hijriyyah lainnya, ditetapkan berdasarkan hisab (perhitungan numerik-astronomik) yang bersandar pada sebuah kriteria yang memuat parameter-parameter minimal posisi Bulan.
“Sementara lembaga seperti Muhammadiyah berpedoman, seluruh awal bulan kalender Hijriyyah ditetapkan dengan cara hisab berdasarkan kriteria tertentu saja,” tambahnya.
Jadwal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha 2022 menurut Muhammadiyah
Berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022, berikut jadwal Ramadhan 2022, Idul Fitri hingga Idul Adha:
- 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M
- 1 Syawal 1443 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M
- 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada hari Kamis Pahing, 30 Juni 2022 M
- Hari Arafah (9 Zulhijah 1443 H) jatuh pada hari Jumat Kliwon, 8 Juli 2002 M
- Idul Adha (10 Zulhijah 1443 H) jatuh pada hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M
Jadwal Ramadhan Menurut Nadhlatul Ulama
Sementara itu, Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Minggu (3/4/2022).
Pengumuman ini diumumkan oleh Lembaga Falakiyah PBNU pada Jumat (1/4/2022).
Dikutip dari laman NU, penetapan didasarkan atas hasil rukyatul hilal pada di sejumlah tempat pada petang hari ini di mana perukyat di seluruh Indonesia tidak dapat melihat hilal.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengatakan penentuan 1 Ramadhan 1443 H dilakukan oleh tim Rukyatul Hilal PBNU di bawah korrdinasi Lembaga Falakiyah PBNU pada hari ini.
Tim tersebut telah melakukan rukyatul hilal bil fi’li di 50 lokasi yang telah ditentukan di seluruh Indonesia.
Laporan Lembaga Falakiyah PBNU di seluruh lokasi tempat dilakukannya rukyatul hilal bil fi’li itu tidak berhasil melihat hilal sehingga umur bula Sya’ban 1443 H adalah 30 hari atau dengan kata lain istikmal (disempurnakan.
“Atas dasar istikmal tersebut dan sesuai dengan pendapat empat madzhab engan ini, PBNU mengikhbarkan atau memberitahukan awal bulan Ramadhan 1443 jatuh pada hari Ahad Wage 3 April 2022 M,” ujar Gus Yahya di Lantai 3 Gedung PBNU.
Keputusan ini diperoleh dengan metode yang berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan di dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung dan juga dengan memperhatikan kesepakatan di antara negara-negara ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS//Fahdi Fahlevi/Farrah Putri/Yohanes Liestyo Poerwoto Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasil Rukyatul Hilal, PBNU Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada 3 April 2022| Kemenag: Awal Puasa 1 Ramadhan 1443 H Jatuh Minggu, 3 April 2022 | Kompas.com dengan judul Mengenal Hilal, Penentu Awal Bulan Ramadhan dan Sabda Nabi SAW