Berita Bali

Dosis Vaksin Sinovac di Bali Kini Hanya Digunakan untuk Anak-anak, Begini Alasannya

Dosis Vaksin Covid-19 Jenis Sinovac di Bali Kini Hanya Digunakan untuk Anak-anak, Begini Alasannya

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Badrun
Ilustrasi - Dosis Vaksin Sinovac di Bali Kini Hanya Digunakan untuk Anak-anak, Begini Alasannya 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dosis Vaksin Sinovac di Bali Kini Hanya Digunakan untuk Anak-anak, Begini Alasannya.

Provinsi Bali terus mengejar target capaian vaksinasi Covid-19 pada anak.

Adapun vaksin Covid-19  jenis Sinovac kini hanya diberikan untuk anak-anak.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom menjelaskan, hal tersebut disebabkan karena stok vaksin Sinovac sudah mulai menipis.

Berbeda halnya dengan ketersediaan dosis vaksin jenis AstraZeneca yang masih banyak. 

"Memang (Sinovac hanya untuk anak-anak). Karena kita mengejar untuk anak-anak usia 6 hingga 11 tahun itu untuk anak memang masih menggunakan Sinovac. Dan untuk menghindari rebutan, kadang masyarakat ingin yang tidak ada KIPI nya, yang selama ini Sinovac dinilai tidak ada KIPI nya," kata dia, Selasa 5 April 2022. 

Dijelaskan, capaian vaksinasi Covid-19 pada anak di Bali juga cukup tinggi yakni, vaksin dosis pertama sejumlah 107,7 persen dan kedua 103 persen.

Bali Siap Jika Jadi Endemi

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali baru yakni I Nyoman Gede Anom mengatakan Bali siap jika nantinya pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Ia berharap semoga hal tersebut bisa segera terwujud terlebih kasus harian Covid-19 di Bali sudah melandai.

Data per 4 April 2022, kasus positif Covid-19 di Bali berjumlah 32 orang, sembuh sejumlah 61 orang dan meninggal nihil kasus.

Menurutnya angka kasus Covid-19 tersebut sudah rendah. Hal itu juga ditandai dengan bed occupation rate (BOR) Rumah Sakit di Bali saat ini sekitar 1,3 persen saja.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali baru yakni I Nyoman Gede Anom ketika ditemui di Dinkes Provinsi Bali.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali baru yakni I Nyoman Gede Anom ketika ditemui di Dinkes Provinsi Bali. (Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)

"Kita ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi endemi dengan melandainya kasus dan RT (positif rate) menurun sesuai standar WHO," kata dia, Selasa 5 April 2022. 

"Cukup rendah. Jadi, kita berharap karena ini keputusan pemerintah pusat untuk membuat masuk endemi atau tidak, dan itu ada parameter yang harus dipenuhi. Bali sangat sangat siap kalau sudah diputuskan menjadi endemi," imbuhnya. 

Meski menuju endemi, Gede Anom menyebut penerapan protokol kesehatan tetap perlu dilaksanakan.

"Banyak orang sudah mulai datang kok ke Bali. Saya lihat kemarin pertemuan di Kuta juga sudah ada artinya kepercayaan ada di Bali. Di bali sangat rendah kasus Covid-19 dan vaksin tinggi sampai booster," tutupnya. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved