Konflik Rusia vs Ukraina
Tentara Rusia Disebut Rudapaksa Satu Perempuan Lalu Membunuhnya,Tinggalkan Tanda Ini di Tubuh Korban
Pasukan Rusia disebut mensetubuhi seorang wanita yang mereka bunuh dan meninggalkan tanda Swastika sebagai bukti kejahatan perang terhadap warga sipil
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM – Pasukan Rusia disebut mensetubuhi seorang wanita yang mereka bunuh dan meninggalkan tanda Swastika sebagai bukti kejahatan perang terhadap warga sipil Ukraina.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu anggota parlemen yang merupakan politisi partai Liberal Holos, Lesia Vasylenko.
Lesia pada Twitter pribadinya @lesiavasylenko memperlihat sebuah gambar yang memperlihat kekejaman yang diduga dilakukan tentara Rusia dimana seorang tubuh perempuan diberi simbol Nazi dengan cara dibakar.
Anggota parlemen itu mengatakan ada bekas luka pada "tubuh yang disiksa dari seorang wanita yang diperkosa dan dibunuh".
Dalam unggahan memperlihat area tubuh memar yang dicap dengan swastika mentah, yang tampaknya telah digores dengan tebasan dan luka bakar berulang kali.
Dikutip Tribun-Bali.com dari The Mirror pada Selasa 5 April 2022, Vasylenko tidak memberikan informasi apa pun terkait dimana gambar tersebut diambil, namun ia menuduh tentara Rusia bertanggung jawab atas hal tersebut
Vasylenko mengatakan bahwa tentara Rusia yang menggoreskan simbol Nazi di punggung wanita itu.
Baca juga: Hacker Beri Sanksi Unik pada Rusia, Belasan Ribu Data Pribadi Tentara Kremlin Diungkap ke Publik
MailOnline melaporkan akun-akun media sosial pro-Rusia mengklaim bahwa penyiksaan itu dilakukan oleh Batalyon Azov neo-Nazi Ukraina di sebuah lokasi dekat Mariupol.
Tapi akun Pemerintah Ukraina membantah bahwa itu adalah rekan senegaranya, mengklaim bahwa tentara Rusia memutilasi mayat wanita itu.
"Tentara Rusia menjarah, memperkosa dan membunuh, Wanita dengan luka bakar berbentuk swastika. Rusia. Pria Rusia melakukan ini."
Dalam tweet selanjutnya, anggota parlemen itu menumpahkan tuduhan lebih lanjut pada Istana Kremlin.
Salah tuduhan yang menyayat hati yang juga disuarakan oleh para jurnalis ketika memasuki kota-kota yang dibebaskan, mengklaim bahwa gadis-gadis berusia 10 tahun menunjukkan tanda-tanda fisik telah diperkosa dengan kejam.
"Gadis 10 tahun diduga telah diperkosa. Wanita dengan luka bakar berbentuk swastika. Rusia. Pria Rusia melakukan ini. Dan ibu Rusia membesarkan mereka. Bangsa penjahat tidak bermoral."
Dalam tweet lain, Vasylenko mengatakan "hatinya hancur" setelah dia diberitahu "untuk tidak mengirim makanan bayi ke desa-desa yang dibebaskan" karena "tidak banyak bayi yang tersisa",” jelasnya.
Hal ini pun memancing amarah dunia atas atas kematian warga sipil di Ukraina termasuk bukti mayat terikat ditembak dari jarak dekat dan kuburan massal ditemukan di daerah Bucha di dekat Kota Kyiv Ukraina.