Travel

Triwulan Pertama 2022, Tingkat Hunian Rata-rata Hotel di Kawasan The Nusa Dua Bali Naik 182 Persen

Dengan demikian, tingkat hunian rata-rata The Nusa Dua pada Triwulan I 2022 tumbuh 182 persen dibandingkan tahun 2021

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
istimewa
Triwulan Pertama 2022, Tingkat Hunian Rata-Rata di Kawasan The Nusa Dua Naik 182 Persen 

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA – Selama Triwulan I tahun 2022, tingkat occupancy rate dan kunjungan wisatawan ke Kawasan Pariwisata The Nusa Dua, kembali menunjukkan pertumbuhan positif, bahkan lebih dari 100 persen.

Tingkat occupancy atau hunian kawasan The Nusa Dua selama Januari – Maret 2022 tercatat secara berturut-turut sebesar 20,15 persen, 12,78 persen, serta 30,77 persen atau rata-rata mencapai 21,23 persen selama 3 bulan, dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 60.388 orang.

Angka-angka ini meningkat dibanding tingkat hunian periode yang sama tahun lalu sebesar berturut-turut 7,71 persen, 5,08 persen dan 9,80 persen atau rata-rata sebesar 7,53 persen, dengan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 26.913 orang.

Dengan demikian, tingkat hunian rata-rata The Nusa Dua pada Triwulan I 2022 tumbuh 182 persen dibandingkan tahun 2021.

Baca juga: Wisata Religi di Bali, 5 Rumah Ibadah dalam Satu Tempat di Puja Mandala Nusa Dua, Simbol Toleransi

Sedangkan kunjungan wisatawan, yang didominasi oleh wisatawan domestik, tumbuh juga lebih dari 100% yaitu sebesar 124 persen.

Hal ini disampaikan Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita dalam keterangan tertulisnya, Selasa 5 Aprip 2022.

“Kami bersyukur bahwa tingkat occupancy kawasan selama periode Januari hingga Maret 2022 kembali menunjukkan tren positif,” ungkap Ngurah Ardita.

Menurutnya, peningkatan occupancy ini antara lain didorong oleh meningkatnya kegiatan event, kunjungan wisatawan domestik, jumlah pertemuan yang diselenggarakan di dalam kawasan serta kebijakan bebas karantina dan Visa on Arrival (VOA) untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang masuk ke Indonesia melalui Bali.

“Kami harapkan peningkatan ini dapat terus terjaga seiring dengan meningkatnya kegiatan kepariwisataan,” imbuhnya.

Pada periode Januari – Maret 2022, beberapa event dan konferensi telah dilaksanakan di The Nusa Dua antara lain Goldcoin Conference, COP-4 Minamata Convention on Mercury, serta 144th Assembly of The Inter Parliamentary Union (IPU) yang diikuti oleh lebih dari 1.000 orang.

Pada akhir Maret lalu, Pulau Peninsula The Nusa Dua kembali menjadi lokasi event outdoor dengan jumlah peserta mencapai 1.000 orang setelah vakum selama 2 tahun akibat pandemi.

Sedangkan ke depan, beberapa event juga telah terjadwal dilaksanakan di kawasan The Nusa Dua pada tahun 2022.

Diantaranya event Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada bulan Mei 2022, Bali and Beyond Travel Fair 2022 pada bulan Juni 2022 serta rangkaian event KTT G20 pada akhir tahun 2022.

Sebagai sebuah destinasi wisata berkonsep world class tourism complex, Kawasan The Nusa Dua memiliki kelengkapan akomodasi lebih dari 5.000 kamar hotel serta fasilitas MICE yang mampu menampung lebih dari 20.000 delegasi.

Baca juga: Warung Warga Laris Saat Joyland, Rezeki untuk Pedagang di Sekitar Taman Bhagawan Nusa Dua

Sampai Maret 2022, tercatat sebanyak 18 hotel dan vila sudah beroperasi dari total 21 hotel dan vila yang ada di kawasan.

Selain kelengkapan fasilitas MICE, The Nusa Dua juga menyediakan berbagai fasilitas dan atraksi yang dapat dinikmati oleh wisatawan yang menginap di The Nusa Dua, seperti shopping center, Museum Pasifika, theater (Devdan Show), dan golf course, DTW Water Blow Peninsula Nusa Dua serta mobil listrik sebagai alternative transportasi di Kawasan.

The Nusa Dua juga memiliki outdoor space yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pendamping MICE, yaitu Pulau Peninsula seluas 5 hektar dengan fasilitas open stage, helipad standard Chinook, stage Kecak untuk menampung 500 orang, serta toilet sebanyak 2 unit.

Sementara, sebagai kawasan yang ditetapkan menjadi Green Zone Destination, The Nusa Dua telah menerapkan sejumlah tata kelola kawasan berbasis protokol kesehatan, mewajibkan sertifikasi CHSE bagi kawasan dan tenant, menyelesaikan program vaksinasi dan booster COVID-19 bagi seluruh pekerja di dalam kawasan, serta mendorong pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi sebagai upaya untuk memitigasi penyebaran COVID-19 di kawasan dan sekitarnya.

Pada awal tahun ini, 5 hotel di The Nusa Dua juga menjadi lokasi program Bali Warm Up Vacation yang merupakan program khusus bagi PPLN yang baru datang ke Bali agar dapat menjalani karantina mandiri dalam hotel dengan sistem bubble.

“Saat ini tingkat kunjungan dan occupancy rate The Nusa Dua belum normal seperti sebelum pandemi, namun kami optimistis tren pertumbuhan akan terus terjaga hingga akhir tahun ini,” kata Ngurah Ardita.

Semoga saja dengan kebijakan pemerintah terkait karantina dan VOA bagi PPLN, wisatawan mancanegara dapat kembali datang ke Bali, sehingga upaya pemulihan pariwisata Indonesia, khususnya Bali dapat berjalan dengan baik.(*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved