Berita Nasional
JOKOWI Sebut Pemerintah Tidak Mungkin Tidak Menaikan Harga BBM: Dunia Sedang Krisis
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal kenaikan harga kebutuhan barang pokok, salah satunya harga bahan bakar minyak (BBM)
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Harun Ar Rasyid
"Sekali lagi, merumuskan kebijakan yang tepat, melakukan langkah-langkah dan kepemimpinan yang tepat di lapangan dan memberikan sekali lagi pernyataan yang sangat berempati kepada rakyat," tuturnya.
Kenaikan Masih Wajar
PT Pertamina (Persero) menyebut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), khususnya Pertamax masih terjangkau.
Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan, kenaikan harga BBM Pertamax guna menekan beban keuangan Pertamina.
Hal itulah yang membuat harga BBM harus disesuaikan.
Diketahui, saat ini harga minyak dunia masih berada diatas 100 dolar Amerika Serikat per barelnya.

Ini membuat harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 berada di angka 114,55 dolar AS per baller.
Harga inipun melok lebih dari 56 persen sejak periode bulan Desember 2021 yang mana 73,36 dolar AS per barelnya.
Lebih lanjut, Irto mengatakan, Pertamina dalam menaikan harga Pertamax masih tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
"Harga baru masih terjangkau, khususnya untuk masyarakat mampu. Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhan," ungkapnya.
Baca juga: Sepi Selama 2 Tahun, Destinasi Kerta Gosa Akhirnya Dikunjungi Rombongan Wisatawan Asing
"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya,” jelas Irto, diktuip Tribun-Bali.com dari Tribunnews.com pada Rabu 6 April 2022 dalam artikel berjudul Pertamina Sebut Harga Terbaru Pertamax Masih Jauh dari Harga Keekonomian.
Oleh karena itu, harga Pertamax tersebut tetaplah lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis.
"Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019," jelasnya sesuai rilisan yang diterima Tribunnews.com.
Sebelumnya Kementerian ESDM sempat menyatakan terkait pertimbangan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp. 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp. 16.000 per liter.
Dengan demikian, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter ini masih lebih rendah Rp3.500 dari nilai keekonomiannya.
"Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat," ujar Irto.
(*)