Tentara Wanita Ukraina Dikabarkan Alami Penyiksaan Hingga Dipaksa Bikin Video

Tentara Wanita Ukraina Dikabarkan Alami Penyiksaan Hingga Dipaksa Bikin Video

AFP / RONALDO SCHEMIDT
Presiden Volodymyr Zelensky (kedua dari kiri) berjalan di kota Bucha, tepat di barat laut ibu kota Ukraina, Kyiv, pada 4 April 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022, kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv , di mana mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. 

 
Home
 Internasional
 Afrika
Konflik Rusia Vs Ukraina
Tentara Wanita Ukraina yang Jadi Tawanan di Rusia Disiksa dan Dipaksa Ikut Buat Video Propaganda
Rabu, 6 April 2022 10:30 WIBPenulis: Rica Agustina
Editor: Wahyu Gilang Putranto



TRIBUN-BALI.COM - Sebanyak 15 tentara wanita Ukraina yang ditangkap pasukan Rusia menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk di tahanan.

Dikatakan Komisaris Parlemen Ukraina untuk Hak Asasi Manusia, Lyudmyla Denisova, 15 wanita itu termasuk di antara 86 tentara yang dibebaskan dari tahanan Rusia pada Jumat (1/4/2022).

Setelah penangkapan mereka oleh pasukan Rusia, para wanita itu dibawa ke Belarus dan kemudian ke pusat penahanan pra-ajudikasi di Bryansk, Rusia.

"Di tahanan itu mereka disiksa dan diancam," kata Denisova seperti dikutip CNN.

Baca juga: SULIT DIBANTAH, Gambaran Satelit Ungkap Secara Jelas Tumpukan Mayat di Ukraina, Rusia Tak Mengakui

Menurut Denisova, mereka telah ditelanjangi di hadapan pria, dipaksa berjongkok, dan memotong rambut mereka.

Mereka juga diinterogasi dalam upaya mematahkan semangat mereka sebagai tentara.

Beberapa di antara mereka dipaksa untuk mengambil bagian dalam pembuatan film video propaganda Rusia.

Lebih lanjut, Denisova mengatakan tindakan Rusia merupakan pelanggaran Pasal 13 Konvensi Jenewa terkait Perlakuan terhadap Tawanan Perang.

Pasal 13 menyatakan bahwa tawanan perang harus setiap saat diperlakukan secara manusiawi.

Baca juga: Rusia Bantah Habisi Warga Hingga Mayat Bergelimpangan, Ukraina: 11 Wali Kota Ditahan, Satu Dibunuh

"Saya menyerukan kepada Komisi PBB untuk Investigasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dari Invasi Rusia ke Ukraina dan misi ahli yang dibentuk oleh negara-negara peserta OSCE di bawah Mekanisme Moskow untuk mempertimbangkan pelanggaran hak-hak tawanan perang Ukraina ini," kata Denisova.

Denisova sebelumnya mengatakan tawanan perang Ukraina telah menjadi sasaran pemukulan, dibiarkan kelaparan dan kedinginan, dan intimidasi saat berada di tahanan Rusia, Senin (4/4/2022).

Setelah negosiasi minggu lalu, pertukaran tahanan Ukraina dan Rusia sebanyak 86 tahanan dari masing-masing pihak, menandai pertukaran tahanan terbesar dalam konflik hingga saat ini.

Sanksi Baru Dapat Targetkan Anak-anak Putin

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved