Konflik Rusia vs Ukraina

50 Warga Termasuk Anak-anak Tewas Akibat Serangan Rudal di Stasiun Kereta Kramatorsk Ukraina

Setidaknya 50 warga termasuk lima anak-anak menjadi korban meninggal dalam serangan roket di stasiun kereta di Kramatorsk, Ukraina Timur

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Widyartha Suryawan
AFP / FADEL SENNA
Mobil yang dikalsinasi terlihat di luar stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi warga sipil, setelah terkena serangan roket yang menewaskan sedikitnya 35 orang, pada 8 April 2022. 

“Para 'Rasyist' ['fasis Rusia'] tahu betul ke mana mereka membidik dan apa yang mereka inginkan: Mereka ingin menabur kepanikan dan ketakutan, mereka ingin mengambil sebanyak mungkin warga sipil," katanya.

Kyrylenko menerbitkan sebuah foto online yang menunjukkan beberapa mayat di tanah di samping tumpukan barang bawaan.

Tentara Ukraina membersihkan mayat setelah serangan roket menewaskan sedikitnya 35 orang pada 8 April 2022 di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi sipil.
Tentara Ukraina membersihkan mayat setelah serangan roket menewaskan sedikitnya 35 orang pada 8 April 2022 di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi sipil. (AFP / FADEL SENNA)

Polisi bersenjata mengenakan jaket anti peluru berdiri di samping mereka.

Rusia Bantah Tuduhan Tersebut

Rusia telah membantah menargetkan warga sipil sejak menginvasi Ukraina.

Baca juga: SULIT DIBANTAH, Gambaran Satelit Ungkap Secara Jelas Tumpukan Mayat di Ukraina, Rusia Tak Mengakui

"Semua pernyataan perwakilan rezim nasionalis Kyiv tentang 'serangan roket' yang diduga dilakukan oleh Rusia pada 8 April di stasiun kereta api di kota Kramatorsk adalah provokasi dan sama sekali tidak benar," kata kementerian pertahanan Rusia pada Jumat 8 April 2022.

“Kami menekankan bahwa rudal taktis Tochka-U, yang pecahannya ditemukan di dekat stasiun kereta Kramatorsk dan diterbitkan oleh saksi mata, hanya digunakan oleh angkatan bersenjata Ukraina,” tambahnya.

Kramatorsk terkena serangan Rusia awal pekan ini tetapi sebaliknya sebagian besar terhindar dari kehancuran yang disaksikan oleh kota-kota Ukraina timur lainnya sejak invasi Rusia.

Tiga kereta yang membawa pengungsi diblokir di wilayah yang sama di Ukraina pada Kamis setelah serangan udara di jalur tersebut.

Serangan Baru Ukraina

Para pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah berkumpul kembali untuk serangan baru, dan bahwa Moskow berencana untuk merebut sebanyak mungkin wilayah di bagian timur Ukraina yang dikenal sebagai Donbas yang berbatasan dengan Rusia.

Otoritas lokal di beberapa daerah telah mendesak warga sipil untuk pergi selagi masih memungkinkan, dan relatif aman, untuk melakukannya.

Seorang analis mengatakan hanya Rusia yang memiliki alasan untuk menyerang infrastruktur kereta api sipil di Donbas, dan Ukraina tidak akan dengan sengaja membunuh warga sipilnya sendiri dalam “perang untuk bertahan hidup”.

“Militer Ukraina berusaha mati-matian untuk memperkuat unit di daerah itu dan stasiun kereta api di daerah itu di wilayah yang dikuasai Ukraina sangat penting untuk pergerakan peralatan dan orang,” kata Justin Bronk, peneliti di Royal United Services Institute di London.

Di tempat lain di Donbas, Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai, mengatakan Rusia sedang memusatkan peralatan dan pasukan dan meningkatkan penembakan dan pengeboman untuk membantu kemajuan mereka.

“Kami merasakan akhir dari persiapan untuk terobosan besar itu, untuk pertempuran hebat itu, yang akan terjadi di sekitar kita di Luhansk dan wilayah Donetsk,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved