Aturan Baru UEFA
BOS AC MIlan Sambut Baik Keputusan UEFA Hapus FFP, Pastikan Rossoneri Ikuti Aturan Keuangan Baru
Bos AC Milan ungkap mendukung penuh aturan baru UEFA terkait aturan keuangan baru.
Penulis: Putu Kartika Viktriani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM - Rencana penerapan aturan finansial baru oleh UEFA akhirnya disetujui melalui rapat komite eksekutif di Nyon, Swiss, Kamis 7 April 2022 waktu setempat.
UEFA menyetujui diberlakukannya aturan finansial baru yang akan menggantikan Financial Fair Play (FFP).
Diketahui, Financial Fair Play adalah cara UEFA mencegah aliran dana pribadi bos-bos tajir masuk ke kas keuangan sebuah klub.
Sebab hal ini bisa menimbulkan kesenjangan dan ketidakseimbangan kekuatan di arena laga atau kompetisi.
FFP mulai diberlakukan UEFA pada 2010 silam saat kursi presiden organisator sepak bola Eropa itu masih diduduki Michel Platini.
Nantinya, aturan finansial baru yang direncanakan UEFA diberi nama Financial Sustainability and Club Licensing Regulations (FSCLR).
Terdapat tiga pilar dalam aturan finansial anyar UEFA ini, yakni solvabilitas alias kemampuan klub melunasi utang, stabilitas, dan pengendalian biaya.
Singkatnya, dalam aturan finansial baru ini klub tak boleh membelanjakan uang lebih dari 70 persen total pemasukan mereka.
Baca juga: JADWAL Lengkap Liga Italia Serie A Pekan Ke 32, AC Milan Terancam, Persaingan Papan Atas Memanas
Artinya total pengeluaran klub untuk transfer, gaji, sampai komisi agen dilarang melebihi 70 persen dari pendapatan.
Aturan itu merupakan manifestasi dari pilar ketiga dalam FSCLR tadi, yakni pengendalian biaya.
Akan tetapi, batasan 70 persen tadi tidak akan langsung diterapkan.
Dalam rentang tiga tahun ke depan yang disiapkan sebagai masa transisi, batasan perlahan disesuaikan sampai nantinya mencapai 70 persen pada tahun ketiga.
Pemimpin klasemen Liga Italia 2021-2022, AC Milan, melalui sang CEO, Ivan Gazidis, menyambut aturan finansial baru UEFA dengan tangan terbuka.
Seperti dilansir Tribun-Bali.com melalui situs resmi klub AC Milan, Gazidis menyatakan aturan baru ini bisa mewakili evolusi struktur finansial.
"Aturan baru mewakili evolusi signifikan dari struktur Financial Fair Play sebelumnya." ungkap Gazidis seperti dikutip dari situs resmi AC Milan.
"Jelas bahwa menciptakan model keuangan berkelanjutan untuk sepak bola Eropa tetap menjadi tujuan yang sangat penting," kata Gazidis.
Baca juga: HOT TRANSFER: Kylian Mbappe Ke Real Madrid Akan Muluskan Rencana AC Milan Rekrut Marco Asensio
Ia pun berharap penegakan aturan ini akan dijalankan dengan ketat.
"Kami berharap, setelah periode transisi dari sistem sebelumnya, aturan baru aturan akan ditegakkan dengan kuat," tambahnya.
Tentunya, aturan ini diharapkan bisa membantu AC Milan meraih ambisinya karena persaingan yang makin sehat.
"untuk memastikan bahwa aturan tersebut dapat membantu mendorong kita menuju ambisi ini." tambahnya.
Gazidis menyebut AC Milan telah punya strategi khusus untuk bisa mematuhi aturan baru ini.
"Sebagai sebuah Klub, strategi kami memiliki kesinambungan finansial pada intinya dan kami telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa kami akan sepenuhnya mematuhi peraturan baru." ungkap Gazidis.
AC Milan disebut aktif terlibat dalam diskusi terkait kinerja keuangan klub dengan UEFA dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami secara aktif terlibat dalam diskusi dengan Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA seputar kinerja keuangan Klub dalam beberapa tahun terakhir." ungkapnya.
Baca juga: Stefano Piolli Puji Lini Pertahanan Bologna Usai Imbangi AC Milan, Olivier Giroud: Kami Frustasi
Bos AC Milan itu yakin bahwa hasil diskusi ini akan membuat kemajuan di keuangan klubnya karena kerja keras manajemennya.
"Kami yakin akan hasil yang sukses dari diskusi ini mengingat kemajuan signifikan yang telah kami buat dengan perputaran keuangan kami, berkat dukungan dan kerja keras tim manajemen kami." ujarnya.
Gazidis menegaskan meski ekosistem sepakbola Eropa telah berubah karena pandemi, namun hal itu hanyalah tantangan untuk menuju perubahan yang positif.
"Kita semua sadar bahwa tekanan dalam ekosistem sepak bola Eropa telah meningkat, diperburuk oleh implikasi finansial dari pandemi."
"Terlepas dari tantangan ini, kami memiliki peluang besar di depan kami untuk mendorong perubahan positif."
Baginya, sudah saatnya menciptakan lingkungan yang terbuka dan transparan.
"Kegagalan Liga Super menunjukkan bahwa satu-satunya cara untuk melakukan ini dengan sukses adalah dengan menciptakan lingkungan yang terbuka dan konstruktif berdasarkan transparansi, dialog, dan kepercayaan."
Mewakili AC Milan, Gazidis menyambut baik diskusi dengan EUFA dan berharap hubungan baik itu terus berlanjut.
"Kami telah melakukan diskusi yang positif dan luas dengan UEFA tentang pengembangan masa depan permainan dan berharap untuk terus mengembangkan hubungan kuat kami dengan kepemimpinannya di masa depan." tutup Gazidis.
Baca juga: Zlatan Ibrahimovic Sampai Pakai Perban Saat AC Milan Vs Bologna, Masih Belum Mampu Menang
Sebelumnya, Manchester City adalah klub yang sempat mendapat hukuman larangan bermain di Eropa oleh UEFA setelah melakukan "pelanggaran serius" terhadap peraturan Financial Fair Play (FFP) antara 2012 dan 2016.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "FFP Dihapus, UEFA Rilis Aturan Finansial Baru, AC Milan Nyatakan Sikap"