Berita Bali
Hotel di Bali Banting Harga 50 Persen, PHRI: Ini Promo Sambut Pemulihan Pariwisata
Ketua PHRI Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan promo untuk hotel sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pariwisata bertahap kembali pulih.
Untuk menunjang pemulihan ini hotel di Bali khususnya Badung mulai promosi.
Harga yang dijual jauh di bawah harga semula.
Rata-rata kini hotel di Bali promo harga sebesar 50 persen.
Baca juga: Tingkatkan Okupansi Hotel, PHRI Badung Sebut Banyak Promo Hotel Hingga Kisaran 50 Persen
Hal itu pun dilakukan untuk membantu pemulihan ekonomi.
Selain itu untuk meningkat jumlah hunian hotel atau tingkat okupansi hotel di Bali.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan promo untuk hotel sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu.
Hanya saja kini kembali dilakukan menjelang lebaran.
"Jadi kami sudah lakukan promo dari hotel buka. Namun kini jelang Lebaran kembali dilakukan," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Bali, Minggu 10 April 2022.
Kata dia, promo yang dilakukan bekerjasama dengan travel termasuk penerbangan atau airline.
Harga khusus yang diberikan untuk meningkatkan kunjungan ke Badung.
"Jadi airline kan juga memberikan harga khusus. Seperti dari Australia, penerbangannya kan dekat hanya tiga jam sehingga ada harga promo," jelasnya.
Dengan sistem promo mencapai 50 persen, ia berharap okupansi atau keterisian hotel di Bali meningkat pada momen menjelang libur lebaran ini.
Ia juga berharap wisatawan mancanegara khususnya Australia bisa datang.
"Selain diharapkan adanya wisatawan domestik dengan promo ini, wisatawan mancanegara juga diharapkan. Khususnya untuk wisatawan mancanegara kita juga harapkan tamu Australia datang," jelasnya.
Ia mengatakan, sejatinya warga negara Australia sudah banyak yang ingin ke Bali.
Setelah Australia memberi warganya untuk bepergian, banyak yang berharap bisa datang ke Bali.
"Jadi banyak warga Australia yang ingin ke Bali. Bahkan kami sudah melakukan kerjasama dengan Australia," ujar Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah PHRI Bali ini.
"Mengingat Australia adalah market untuk Bali yang paling besar. Bahkan tahun 2019 sampai di angka 1,3 juta warganya pergi ke Bali. Kalau tidak salah 2,6 persen," demikian sambungnya.
Ia mengatakan, hotel bintang lima yang biasanya dijual dengan harga Rp 5 juta per malam kini dijual dengan harga Rp 2,5 juta.
Dengan promo ini, ia harap bisa membuat kunjungan ke Bali melonjak.
"Kami berharap dengan adanya banyak promo dan juga kelonggaran wisatawan, pariwisata di Bali kembali pulih. Bahkan untuk Australia juga melakukan promosi Bali dengan mengajak media ke Bali. Saya beberapa kali sempat diwawancara," imbuhnya.
Baca juga: Bookingan Hotel Meningkat Jelang Hari Raya Nyepi, PHRI Karangasem: Naik 20 Hingga 30 Persen
Okupansi Masih Rendah
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, meski banting harga, namun okupansi hotel saat ini masih rendah.
Kata dia jumlah wisatawan yang datang belum maksimal.
"Rata-rata okupansi saat ini 20 persen. Itu pun bisa turun bergantung tujuan wisatawan ke Bali. Untuk promo juga diberikan tergantung pada lamanya wisatawan menginap. Iya semoga perlahan pariwisata kembali pulih," ucapnya. (*)
Kumpulan Artikel Badung