Serba serbi

Wuku Ukir, Berikut Hari Suci Pada Wuku Ukir

Pada Minggu, wuku Ukir diperingati hari Umanis Ukir yang diyakini sebagai hari suci Bhatara Guru, karena beliau melakukan yoga semadi.

Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Contoh banten salaran pejati 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah melalui Tumpek Landep, pada wuku Landep.

Kemudian Bali memasuki pekan atau wuku Ukir. Berikut beberapa hari suci pada wuku Ukir bulan April tahun 2022. 

Pada Minggu, wuku Ukir diperingati hari Umanis Ukir yang diyakini sebagai hari suci Bhatara Guru, karena beliau melakukan yoga semadi.

Untuk itu hari Minggu kemarin (10 April 2022), umat Hindu disarankan melakukan sembahyang di sanggah kamulan. 

Dengan membuat banten upakara, berupa sasayut pengambean, sedah apon 25 buah, dan kwangen 8 buah. Bisa pula dilengkapi dengan sesajen lainnya, sesuai kemampuan. Pada Minggu Umanis Ukir ini, umat Hindu memohon anugerah keselamatan dan kesejahteraan kehadapan Bhatara Guru. 

Baca juga: Sabuh Mas Hingga Pagerwesi, Berikut Ini Piodalan Pada Wuku Sinta

Sehingga mendapatkan anugerah ketabahan dan kesabaran yang telah diberikan Tuhan pada hari suci sebelumnya.

Dalam lontar Sundarigama, dijelaskan bahwa hari suci ini berkaitan dengan Tumpek Landep pada wuku Landep. Sebab segala yang ditajamkan pada wuku Landep, kemudian disyukuri pada Minggu Umanis Ukir ini. 

Sehingga segala kekuatan, anugerah, hingga kecerdasan yang diberikan oleh Bhatara Pasupati saat Tumpek Landep.

Dimohonkan restu, perlindungan atau pala kepada Bhatara Guru.

Sehingga umat manusia tidak salah langkah. Serta semua benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik dalam mengukir dan merah masa depan gemilang. 

Baca juga: Wuku Watugunung, Wuku Terakhir Dalam Pawukon Serta Kisah Dibaliknya

Hal tersebut, sesuai dengan makna kata ukir dalam lontar Sundarigama, koleksi Geria Gede Banjarangkan, Klungkung. Dimana disebutkan 'ukir ngaran pala salah ning laku'. Atau dapat diartikan ukir adalah perlindungan agar tidak salah langkah. 

Kemudian kata guru pada Bhatara Guru, mengindikasikan kedudukan atau peran beliau sebagai Guru Yang Agung. Baik di dalam arti sebagai sumber ilmu pengetahuan, dan ketrampilan ataupun sebagai pelindung maupun sumber kehidupan lahir batin. 

Setelah itu, pada tanggal 13 April 2022, akan dirayakan hari Budha Cemeng Ukir. Dalam lontar Sundarigama, hari suci yang jatuh setiap Rabu Wage diperingati sebagai hari suci pemujaan Bhatara Sri atau Dewi Padi. Serta Bhatara Manik Galih, atau Dewi Beras. 

Umat Hindu meyakini, bahwa pada Budha Cemeng, maka Bhatara Sri dan Bhatara Manik Galih akan turun ke dunia. Beliau memberi anugerah berupa kesuburan, serta kehidupan bagi dunia. Makna lainnya, adalah pada hari suci Budha Cemeng sebagai simbol pikiran kosong dan sempurna. 

Sebab telah terputus dari ikatan nafsu Indria. Hal ini juga terkait dengan tanggal 15 April 2022, karena merupakan hari suci Bhatara Sri. Kemudian pada tanggal 16 April 2022, umat Hindu akan merayakan hari suci Purnama Sasih Jiyestha. Dalam lontar Sundarigama dijelaskan, bahwa Purnama adalah waktu terakhir pada paroh terang. Serta waktu awal dari paroh gelap. 

Sehingga Purnama juga disebut sebagai waktu sakral. Apalagi pada Purnama diyakini bahwa Bhatara Parameswara, atau Sang Hyang Purusangkara bersama saktinya.

Kemudian diiringi para dewa dan bidadari serta roh leluhur melakukan yoga. Serta Dewa Bulan melakukan yoga, untuk itu umat Hindu disarankan melakukan persembahyangan dan persembahan sesajen. (*)

Artikel lainnya di Serba serbi

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved