Dubes RI Moskow Bacakan Puisi Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono
Pembacaan puisi tersebut menjadi pembuka acara presentasi edisi dwibahasa (Rusia-Indonesia) buku kumpulan puisi SDD Hujan Bulan Juni.
“Puisi “Aku Ingin” yang tadi dibacakan Pak Dubes sering dibacakan sebagai pengantar prosesi pernikahan yang khidmat di Indonesia dan jika dinyanyikan, sangat menyentuh perasaan. Ini karena makna puisinya yang mendalam, tentang luhurnya nilai kasih sayang antara sepasang manusia dan menjadi simbol kesetiaan yang tanpa syarat,” ujar Anna.
Selain Anna, ilustrator buku, Vladimir Kirichenko yang gemar menggambar motif batik, wayang golek dan hal-hal mengenai Indonesia, menjelaskan ide pembuatan cover buku berupa dua kepala wayang serta beberapa sketsa di dalam buku “Hujan Bulan Juni” muncul setelah membaca beberapa puisi.
Viktor Pogodaev, pengajar bahasa Indonesia di ISAA yang juga penerjemah kamus Indonesia – Rusia, menilai penerjemahan buku “Hujan Bulan Juni” dari bahasa asal ke bahasa sasaran cukup berhasil berkat pengalaman dan pengetahuan yang luas dari para penerjemahnya.
“Hanya saja akan lebih baik lagi jika di buku ini riwayat hidup para penerjemahnya juga turut dicantumkan,” ujar Viktor yang disetujui Anna akan melakukan revisi pada edisi cetak ulang buku.
Kegiatan presentasi juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi “Hujan Bulan Juni” oleh Hosea Manurung, diplomat KBRI Moskow dan musikalisasi puisi “Aku Ingin” yang dibawakan Anna dan Maria diiringi denting gitar Nanang Fadillah, Korfung Pensosbud KBRI Moskow.
Hanyut dengan suasana lagu, penonton kembali meminta puisi “Aku Ingin” dinyanyikan lagi bersama-sama.
Salah seorang penonton, Polina Razinkina mahasiswi ISAA semester 2, menyatakan acara pesentasi ini sangat nyaman dan informatif secara budaya.
“Sebagai mahasiswa yang baru belajar bahasa dan budaya Indonesia, malam ini sungguh luar biasa bagi saya karena berkesempatan bertemu para senior Indonesianis yang telah menerjemahkan puisi Indonesia ke dalam bahasa Rusia dengan begitu anggun,” ujar Polina.
Sepanjang hidupnya, penyair Sapardi Djoko Damono (1940 - 2020) telah menerbitkan lebih 50 buku puisi, cerpen, teori sastra dan telaah budaya – karya asli maupun terjemahan.
Buku puisi pertamanya berjudul "Duka-Mu abadi" (1969), kemudian buku "Mata Pisau" dan "Akuarium" (1974), kumpulan puisi "Hujan Bulan Juni", "Melipat Jarak", "Perahu Kertas", "Sihir Hujan", "Ayat-Ayat Api", "Namaku Sita", "Sutradara itu Menghapus Dialog Kita", "Kolam", "Perihal Gendis dan mBoel" terbit berturut-turut sampai tahun 2020.
Karya Sapardi telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Arab, Jepang, Cina, Jawa, Bali, Italia, Portugis, Korea, Tagalog, Thai, Malayalam, Rusia, serta Urdu.
Kumpulan puisi "Hujan Bulan Juni" sendiri terakhir diterbitkan dalam bahasa Mandarin pada 2017. bahasa Jepang, Arab, dan berikutnya akan terbit dalam bahasa Thailand dan Serbia. (*)