Berita Badung
Jadi Tuan Rumah G20, Pemkab Mulai Vaksin 2.420 Anjing Liar di Badung Selatan
Jadi Tuan Rumah G20, Pemkab Mulai Vaksin 2.420 Anjing Liar di Badung Selatan
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Jadi Tuan Rumah G20, Pemkab Mulai Vaksin 2.420 Anjing Liar di Badung Selatan.
Ribuan anjing liar di wilayah Kabupaten Badung selatan mulai menjadi atensi Pemerintah Kabupaten Badung.
Hal itu dilakukan karena Kabupaten Badung menjadi tuan rumah delegasi peserta pertemuan G20 yang akan berlangsung di Bali.
Hal itu dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat khususnya yang ada di kawasan GWK.
Pasalnya wilayah GWK menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi peserta pertemuan G20 tersebut.
Pemkab Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan akan menggencarkan kegiatan vaksinasi rabies dan pengawasan terhadap keberadaan anjing liar di sekitar kawasan tersebut.
Bahkan ada kurang lebih sebanyak 2.420 ekor anjing yang menjadi sasaran.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana saat dikonfirmasi, Kamis 14 April 2022, tak menampik hal tersebut.
Ia mengaku pelaksanaan vaksin terus dilakukan di setiap kecamatan.
"Untuk di Badung selatan, kami sudah pernah laksanakan pada bulan Maret 2022 lalu. Jadi jika ada yang masih tercecer kami tetap laksanakan," ujarnya.
Menurut Wijana, sebagai daerah yang sangat heterogen, wilayah Kuta Selatan memang rawan terhadap penyebaran rabies.
Maka dari itu, sesuai perintah Bupati Badung, pihaknya gencar melakukan upaya pencegahan kasus gigitan positif rabies di wilayah Badung selatan.
"Jadi yang rawan itu daerah penyangga kawasan Nusa Dua, seperti Kelurahan Benoa, Jimbaran, dan Tanjung Benoa serta Desa Ungasan. Itu yang kami antisipasi," jelasnya.
Wijana juga mengaku mendapat laporan dari manajemen GWK terkait keberadaan anjing liar di kawasan GWK.
Dari hasil pemantauan tim yang diterjunkan ke lapangan, ditemukan populasi anjing liar memang cukup banyak.
"Banyak anjing liar di GWK, jika tidak ditangani secara bersama-sama akan dapat mengganggu kenyamanan para delegasi dan wisatawan yang sudah mulai ramai berkunjung ke sana," tegasnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya sudah merancang strategi, mulai dari menerjunkan tim untuk melakukan pemetaan, berkoordinasi dengan pemerintah Desa Ungasan untuk mengimbau warganya agar tidak melepas liarkan anjingnya.
Selain itu melaksanakan vaksinasi massal, berkomunikasi dengan manajemen GWK dan LSM penyayang anjing untuk melakukan realokasi.
"Kami akan melakukan eliminasi jika ada indikasi rabies serta mengancam keselamatan masyarakat, itu jalan terakhir," imbuhnya.
Berdasarkan hasil pemetaan, populasi HPR di Badung selatan sekitar 2.420 ekor yang akan diupayakan untuk mendapatkan vaksinasi rabies.
Diharapkan kepada masyarakat agar membawa anjing dan kucing peliharaannya ke tempat pelayanan sesuai jadwal atau menghubungi petugas untuk layanan jemput bola.
"Kami juga melayani vaksinasi rabies di Mangupura Vet Care Puspem Badung," ungkapnya, sembari mengatakan saat ini terus berlanjut di Kecamatan lain, seperti Abiansemal dan Mengwi.
(*)