Mahasiswa Kedokteran UB Diduga Dibunuh

UPDATE Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran, Polisi Duga Bagus Dihabisi di Lokasi Lain

Setelah memeriksa saksi-saksi, polisi juga masih mencari barang bukti yang bisa dijadikan petunjuk mengungkap dugaan pembunuhan terhadap Bagus.

Editor: Bambang Wiyono
Kolase SURYA.co.id/Galih Lintartika/Samsul Hadi
Makam korban pembunuhan. Kanan: mahasiswa kedokteran UB Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25). Ayah Bagus mengungkap 3 hal setelah tahu anaknya tewas di Pasuruan. 

TRIBUN-BALI.COM, PASURUAN - Jajaran Polda Jawa Timur, Khususnya Polres Pasuruan masih mendalami dugaan pembunuhan terhadap mahasiswa Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi.

Setelah memeriksa saksi-saksi, polisi juga masih mencari barang bukti yang bisa dijadikan petunjuk mengungkap dugaan pembunuhan terhadap Bagus.

Polisi menduga, meski jasad Bagus ditemukan di semak - semak lahan kosong di Jalan Raya Surabaya - Malang, namun kemungkinan pembunuhan dilakukan di lokasi berbeda. 

Baca juga: TS Akui Keluar Makan dengan Bagus, Tak Ada Komunikasi Lagi Sampai Pacarnya Itu Ditemukan Dibunuh

Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto membeber dugaan Bagus dihabisi di lokasi berbeda dengan TKP penemuan jasadnya.

"Sebab, posisi mayat korban tidak jauh dari jalan raya, serta disembunyikan ke dalam semak-semak," kata Adhi melalui sambungan telepon, Kamis (14/4/2022). 

Namun, Adhi menuturkan, perlu penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut. 

Baca juga: SOSOK TS, Cewek asal Malang Kekasih Bagus, Jadi Orang Pertama yang Diperiksa Polisi

Terbaru, polisi mulai memeriksa CCTV di sekitar lokasi penemuan mayat Bagus.

"Kami periksa CCTV yang sekiranya lokasi tidak jauh dari lokasi penemuan mayat mahasiswa jurusan kedokteran ini," kata Adhi, sapaan akrab Kasatreskrim Polres Pasuruan, Jumat (15/4/2022).

Dia mengatakan, ada beberapa CCTV yang akan diperiksa, termasuk yang dari arah Tol Purwodadi.

Baca juga: Bagus Satu-satunya Anak Laki, Putra Dokter Kandungan Terkenal di Tulungagung Tutit Lazuardi

"Barangkali akan ada petunjuk dari rekaman CCTV itu," lanjut Kasat Reskrim.

Kasat menyebut, barang bukti sekecil apapun sangat penting dalam pengungkapan kasus ini secara utuh.

"Kami mohon doa dan dukungannya, agar pelaku bisa segera ditangkap dan kasus terungkap," jelasnya.

Makam korban pembunuhan. Kanan: mahasiswa kedokteran UB Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25). Ayah Bagus mengungkap 3 hal setelah tahu anaknya tewas di Pasuruan.
Makam korban pembunuhan. Kanan: mahasiswa kedokteran UB Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25). Ayah Bagus mengungkap 3 hal setelah tahu anaknya tewas di Pasuruan. (Kolase SURYA.co.id/Galih Lintartika/Samsul Hadi)

Harta Berharga Amblas

Saat mayat Bagus ditemukan, polisi hanya mendapati uang senilai Rp 150.000. 

Tidak ada satupun identitas korban yang ditemukan di lokasi. 

Identitas korban baru diketahui, setelah polisi melakukan pemeriksaan sidik jari melalui Mobile Automatic Multi Biometric Identification Sistem (MAMBIS). 

Baca juga: Bagus Dimakamkan di Blitar pada Dini Hari, Sosok Kalem yang Juga Pengusaha Ikan Koi

Sementara barang berharga korban seperti mobil dan ponsel, tidak ada di lokasi. 

"Untuk sementara, yang belum ditemukan adalah mobil dan handphone pribadi milik korban," jelas Adhi. 

Dijelaskan Adhi, saat ditemukan, korban hanya memakai jam, sabuk dan pakaian lengkap. Serta ada uang tunai Rp 150 ribu.

Baca juga: Pamit Keluar dengan Kekasih, Bagus Ditemukan Jadi Mayat di Semak-semak Lahan Kosong 

Seperti diketahui, terakhir kali Bagus diketahui sedang membawa mobil Innova saat mengajak jalan sang kekasih berinisial TS. 

Dr Tutit Lazuardi, Sp.OG (K), ayah Bagus mengaku bertemu terakhir dengan Bagus pada Minggu (3/4/2022).

Saat itu Bagus akan kembali ke Malang, lalu dr Tutit mengantarkannya sampai ke Blitar.

Bagus Prasetya Lazuardi semasa hidup.
Bagus Prasetya Lazuardi semasa hidup. (istimewa)

Pada Kamis (7/4/2022), Bagus diketahui buka puasa bersama dengan temannya, berangkat pada pukul 16.00 WIB dan pulang pukul 21.00 WIB.

Setelah itu tidak ada kabar dari Bagus.

"Tahunya hari Jumat, besoknya kan harus jemput ibunya, tapi kok tidak datang. Dihubungi tidak bisa," ungkap dr Tutit.

Keterangan dokter Tutit ini diakui TS, pacar Bagus. 

Dari keterangan TS ke polisi diketahui, perempuan asal Malang ini mengakui bertemu dan keluar dengan Bagus pada Kamis (7/4/2022) menggunakan mobil Toyota Innova milik Bagus.

TS mengaku hanya jalan-jalan lalu makan bersama.

Setelah itu, Bagus mengantarkannya pulang lalu berpamitan.

TS tidak mengetahui apakah Bagus akan bertemu dengan orang lain atau tidak, serta tujuannya kemana.

Hasil Autopsi

Sebelumnya diberitakan, seorang warga menemukan mayat tak dikenal dalam kondisi sudah membusuk di salah satu lahan kosong di Dusun Krajan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (12/4/2022) pukul 08.30 WIB.

Dari hasil autopsi jenazah Bagus yang dilakukan di RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong diketahui ada tanda-tanda janggal penyebab kematian Bagus.

Ditemukan ada bekas luka kekerasan.

"Dari dokter yang melakukan autopsi disimpulkan jika BPL ini mengalamai kekerasan benda tumpul di bagian dada, sehingga paru-parunya mengempis," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo, Rabu (13/4/2022).

Dia mengatakan, dugaan awal, korban kesulitan bernapas karena paru-parunya mengempis. Hal itulah yang membuat korban meninggal.

"Jadi ada indikasi kuat, korban adalah korban pembunuhan," lanjutnya.

Hingga berita diunggah Jumat (15/4/2022) polisi belum mengungkap pelaku serta motif di balik pembunuhan tersebut. 

Keluarga Tak Menuntut  

Dokter Tutit, ayah Bagus tidak mau membebani kepolisian dengan menuntut harus terungkap.

Sebab jika dirinya masih bersikap tidak terima dengan kenyataan ini, justru akan memberatkan Bagus.

Dokter kandungan yang terkenal di Tulungagung ini begitu mengiklaskan kepergian anaknya.

"Orang hidup, ada 3 hal yang sudah dipastikan: jodoh, rezeki dan ajal. Saya sudah menerima," ucap dr Tutit, Rabu (13/4/2022).

Dokter Tutit berharap putranya mendapatkan jalan yang baik, apalagi meninggal saat puasa.

Agar jalannya dimudahkan, maka orangtuanya harus mengampuni dosanya serta mengikhlaskan kepergiannya.

Sebagai ayah, dr Tutit mengaku berat namun tetap menerima kenyataan ini.

Ayah empat anak ini menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada polisi.

"Apapun hasilnya, anak saya tidak kembali. Saya harus mengkhilasnya supaya dia dapat jalan di akhirat," ucapnya.

Bagus adalah anak ke-2 dari empat bersaudara, dan satu-satunya anak laki-laki.

Sosoknya selama ini dikenal baik dan pediam.

Selama ini dr Tutit mengaku tidak pernah mendengar masalah dari anaknya. (david yohanes/samsul hadi/kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul UPDATE Lokasi Mahasiswa Kedokteran UB Dibunuh, Polisi Periksa CCTV, Mobil dan Ponsel Belum Ditemukan, 

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved