Human Interest Story
Kisah Evi dan Pade Ikut Lomba Kuliner di Klungkung, Sulap Lawar Jadi Kuliner Internasional
Dewa Ayu Evi (22) dan Pade Wahyu Putra (23) tampak sangat antusias ketika mengikuti lomba Kuliner Pendamping Beras
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Lomba itu merupakan pengalaman pertama mereka untuk beradu keterampilan mengolah kuliner.
Dewa Ayu Evi (22) dan Pade Wahyu Putra (23) tampak sangat antusias ketika mengikuti lomba Kuliner Pendamping Beras yang digelar di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura, Klungkung, Minggu 17 April 2022.
Dewa Ayu Evi dan Pade Wahyu Putra merupakan siswa di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Glory International.
Meskipun baru pertama kali mengikuti lomba mengolah kuliner, mereka tampak tidak canggung dalan mengikuti lomba kuliner pendamping beras yang digelar DPC PDIP Klungkung.
Baca juga: Kisah Owner Rawganic Gary, Produk Herbal dari Alam Indonesia
Bahkan tangan mereka tampak terampil mengolah ubi dan bungkak (kelapa muda) menjadi kuliner lawar yang unik.
"Kami persiapan sudah selama seminggu untuk lomba ini, agar tampil maksimal. Apalagi ini pengalaman pertama kami lomba kuliner," ujar Dewa Ayu Evi saat ditemui di sela-sela lomba.
Mengingat lomba tersebut harus berbahan dasar pangan nonberas, mereka mencoba mengolah ubi menjadi kuliner yang istimewa.
Jika biasanya lawar berbahan daging, mereka justru memanfaatkan ubi.
Bahkan lawar bungkak mereka olah dengan cita rasa internasional dengan plating ubi dan berbagai bahan lainnya.
"Kami mengangkat kuliner lawar dalam lomba ini, karena kami ingin mengangkat makanan tradisional. Namun dengan cita rasa yang internasional," ungkapnya.
Daging yang biasanya menjadi bahan utama lawar, mereka ganti dengan ubi. Lalu dipadukan dengan bungkak (kelapa muda), sebagai bahan utama lainnya.
Mereka juga menambahkan plating dengan black olive, sehingga lawar bungkak karya mereka memiliki cita rasa Internasional.
"Konsep kami vegetarian juga. Daging kami ganti dengan ubi sebagai bahan dasar dan plating internasional dengan black olive," timpal Pade Wahyu Putra.
Meskipun itu pengalaman pertama mereka beradu keterampilan memasak, mereka berharap bisa meraih juara dalam lomba tersebut.
"Astungkara juara, yang penting kami tampil maksimal dulu," jelasnya.
Ketua DPC PDIP Klungkung AA Gde Anom menjelaskan, Lomba Kuliner Pendamping Beras digelar untuk mempopulerkan makanan nonberas, sekaligus memperkuat produk pertanian lokal dan memantapkan ketahanan pangan di daerah.
Terlebih saat ini penganekaragaman pangan sedang digalakkan pemerintah.
"Ini untuk lebih memantapkan ketahanan pangan, dan penganekaragaman pangan. Misalnya, saat kesulitan dalam pemenuhan padi sebagai makanan pokok, bisa dimaksimalkan komoditi lain, seperti singkong, ubi dan jagung," ungkap AA Gde Anom.
Selain Lomba Kuliner Pendamping Beras, di Klungkung juga digelar Lomba Mixologi Arak Bali, dan Lomba Barista Kopi Bali serangkaian HUT ke-49 PDIP.
Sementara Ketua Panitia sekaligus Koordinator HUT PDIP ke-49 di Klungkung Anak Agung Gde Utama Indra Prayoga mengatakan, lomba yang dirangkaikan HUT PDIP ke-49, diikuti peserta lomba mixiologi arak Bali 9 orang, peserta barista kopi Bali 9 orang dan lomba kuliner pendamping beras 8 tim.
Mereka berasal dari masyarakat umum dan pelaku UMKM. Kegiatan juga diisi pasar rakyat.
"Harapan kami kegiatan ini berdampak positif kepada masyarakat. Misal pasar rakyat untuk membantu UMKM di Klungkung, serta perlomba yang tujuannya untuk mempopulerkan hasil pertanian produk pangan nonberas, termasuk arak dan kopi khas Bali," jelasnya.
Kegiatan dihadiri pula oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang juga kader PDIP, pengurus DPD PDIP Bali Made Sumiati serta kader PDIP I Wayan Tagel Winarta yang juga ketua DPRD Kabupaten Gianyar. (eka mita suputra)
Kumpulan Artikel Klungkung