Berita Tabanan
Dinas Kesehatan Tabanan Catat 15 Kasus DBD di April 2022, Pemerintah Juga Waspadai Cikungunya
Sebanyak 15 kasus demam berdarah (DBD) ditemukan Dinas Kesehatan Tabanan hingga akhir bulan April 2022 ini.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Sebanyak 15 kasus demam berdarah (DBD) ditemukan Dinas Kesehatan Tabanan hingga akhir bulan April 2022 ini.
Hal ini menunjukkan tren peningkatan yang cukup tinggi.
Sebab, pada tahun 2021 lalu, dalam 10 bulan tercatat hanya ada 14 kasus.
Peningkatan kasus ini disebabkam oleh berbagai faktor salah satunya peralihan musim atu pancaroba.
Masyarakat pun kembali diharapkan untuk tetap waspada dan menerapkan perilaku 3M.
Selain itu juga akn dilakukan fogging di wilayah yang ditemukan kasus seperti di Kecamatan Tabanan, Kediri hingga Kerambitan.
Baca juga: TUJUH Ekor Anjing Mati Tak Wajar di Sebuah Rumah di Tabanan, Tinggal Kerangka dan Tulang Belulang
Baca juga: Pemkab Tabanan Peringati Hari Bumi, Semprotkan Eco Enzym dan Tanam Pohon Sandat
Menurut data yang diperoleh, pada periode Januari hingga April tahun 2022 ini tercatat sudah ada 28 kasus.
Rinciannya, pada Januari tercatatat 13 kasus DBD, Februari dan Maret tak ditemukan kasus, dan hingga akhir April ini sudah ditemukan 15 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Susila menjelaskan, musim pancaroba memng kerap kali terjadi peningkatan kasus.
Namun pihaknya sudah mulai melakukan fogging di beberapa tempat atau wilayah yang ditemukan kasus.
Pelaksanaan fogging juga tak dilakukan secara acak, namun sesuai dengan kebutuhan san kriteria yang diketahui dari hasil penyelidikan epidemologi.
"Jadi ketika ditemukan kasus DB, ada petugas yang menganalisa. Setelah itu, baru bisa melaksankan fogging atau tidak. Sejauh ini selain DB, kita juga pantau perkembangan cikungunya," jelas dr Susila saat dikonfirmasi, Minggu, 24 April 2022.
Terpisah, Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Diskes Tabanan, dr. Desiana Kartifa Dewi menyebutkan, untuk perkembangan kasus demam berdarah di Kabupaten Tabanan cukup meningkat.
Contohnya, hingga pertengah April 2022 ini sudah tercatat ada 15 kasus.
Jika sebelumnya, kasus DB di Tabanan tercatat pada bulan Januari sebanyak 13 kasus.
Kemudian di bulan Pebruari dan Maret masih kosong.
Kemudin untuk cikungunya juga belum ditemukan.
Terakhir pada akhir Desember 2021.
"Untuk DB, Januari lalu tercatat 13 kasis kemudian di Pebruari dan Maret kosong. Tapi kasus ini bulan April ini sudah tercatat 15 kasus," sebut pejabat yang lebih akrab disapa dr Desi ini.
Dia melanjutkan, tren peningkatan ini terjadi di tiga wilayah di Tabanan yang masih dalam lingkup perkotaan.
Diantaranya Kecamatan Tabanan, Kediri dan juga Kerambitan. Jumlah kasus yang ditemukan hampir merata di wilayah tersebut.
"Sementara masih di sekitar perkotaan seperti Tabanan Kediri dan Kerambitan juga. Kami harap tidak bertambah lagi seiring dengan kesadaran masyarakat melakukan upaya penanganan sarang nyamuk itu," tandasnya.
(*)