Berita Nasional

Puan Pesan Perempuan Jadi Tiang Negara Saat Harlah Fatayat NU ke-72

Puan Pesan Perempuan Jadi Tiang Negara Saat Harlah Fatayat NU ke-72 Puan Pesan Perempuan Jadi Tiang Negara Saat Harlah Fatayat NU ke-72

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Harun Ar Rasyid
ist
ilustrasi HUT Fatayat NU 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Ketua DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) RI Puan Maharani meminta Fatayat Nahdlatul Ulama yang sudah 72 tahun dideklarasikan kedepannya bisa terus berjuang pada isu-isu terkait pemberdayaan perempuan.

Hal itu sesuai dengan tujuan berdirinya Fatayat NU yang dideklarasikan pada 24 April 1950. Puan menegaskan di era modern sekarang ini, para perempuan harus berperan dan berkontribusi bagi negeri ini sesuai perannya masing-masing.

Puan berharap, wanita muda Fatayat NU selaku sayap dari organisasi massa Islam wanita muda terbesar di Indonesia itu terus melakukan kerja-kerja nyata dan terus berdaya untuk bangsa.

"Pemberdayaan perempuan harus menjadi prioritas pembangunan, selamat Harlah Fatayat NU. Terus berjuang dan mengabdi," ucap perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI itu, dalam keterangan yang diterima Tribun Bali, pada Selasa 26 April 2022.

Puan menekankan agar Fatayat NU berperan untuk membawa umat muslim perempuan menuju kemajuan, sebagaimana ajaran Islam yang sangat populer bahwa perempuan adalah tiang negara.

Baca juga: Bertemu Sekjen PBB, Putin Berharap Gencatan Senjata dengan Ukraina: Minta Akui Kedaulatan Crimea

Baca juga: Meski Puan Akui Tak Jago Memasak, Lumpia Ayam Hingga Tumis Buncis Tersaji

Baca juga: Dua Hari Terakhir Trafik Penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali Belum Terjadi Peningkatan

"Jika perempuannya baik maka baiklah negaranya, dan jika perempuannya rusak, maka hancurlah negaranya. Peran tiap perempuan penting, termasuk para perempuan yang menjadi ibu rumah tangga. Disitu lah kunci mengembangkan generasi Indonesia yang unggul," ungkapnya.

"Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, jika ibu mempersiapkan mereka dengan baik, maka ibu telah mempersiapkan bangsa yang baik dan kuat,” tambahnya.

Puan sendiri selama ini memiliki kedekatan khusus dengan Fatayat NU, saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) pada 2017 lalu, Puan diundang untuk membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Fatayat NU di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Pada acara yang dihadiri oleh seluruh perwakilan Pimpinan Wilayah Fatayat NU dari 34 Provinsi di Indonesia itu, Puan secara resmi diterima sebagai anggota kehormatan Fatayat NU. (*)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved