Lebaran 2022
Waduh! 3.400 Kilogram Sampah Lebaran Sehari di Gilimanuk Saat Lebaran
Sebanyak 3.400 Kg atau 3,4 ton sampah, ditangani oleh pasukan kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Jembrana.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Sebanyak 3.400 Kg atau 3,4 ton sampah, ditangani oleh pasukan kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Jembrana.
Sampah menjadi persoalan klasik, yang harus ditangani saat lebaran berlangsung.
Produksi sampah ini, didominasi plastik bungkus minuman dan makanan ringan.
Penumpukan terjadi saat puncak arus mudik lalu.
Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Toni Wirahadikusuma, mengatakan pihaknya sendiri sudah berkoordinasi dan menerjunkan sekitar 20 orang, dengan tiga armada truk untuk mengangkut sampah.
Beberapa titik atau kawasan, yang menjadi fokus pembersihan.
Khususnya di titik-titik kantong parkir.
Seperti di terminal kargo, parkir manuver, dan anjungan Betutu Gilimanuk, yang menjadi tempat produksi sampah.
Hal itu seiring dengan memang meningkatnya jumlah pemudik, sejak sebelum Lebaran hingga puncak arus mudik.
“Kami koordinasikan dengan dinas dan sudah ditangani, untuk pembersihan sampah selama puncak Lebaran,” ucapnya Rabu 4 Mei 2022.
Untuk data penumpang sendiri, mulai dari H-4 atau pada 27 April 2022 pukul 08.00 WITA hingga 1 Mei 2022 pukul 08.00 WITA.
Tercatat sekitar 182.816 penumpang baik roda dua, roda empat, dan roda besar lainnya meninggalkan Bali.
Dan puluhan ribu kendaraan pula meninggalkan Bali.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana, Dewa Gde Ary Candra Wisnawa, mengatakan selama arus mudik produksi sampah harian yang masuk ke TPA mengalami peningkatan.
Khusus di Gilimanuk, rerata per hari mencapai 2.400 Kg sampah.
Sedangkan di puncak arus mudik akhir pekan lalu, tercatat ada 3.400 Kg sampah yang masuk ke TPA Peh.
“Ada 20 yang kami terjunkan dan memang meningkat sewaktu puncak Lebaran,” ungkapnya.
Sedangkan untuk detail pemudik sendiri, rinciannya dari 182 ribu pemudik itu, sekitar 30 ribu lebih penumpang baik pejalan kaki, kendaraan roda dua, empat hingga kendaraan besar lainnya, meninggalkan Bali mulai 27 April kemarin pagi hingga 28 April tadi pagi pukul 08.00 WITA.
Data ini didapat dari ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, yang mencatat bahwa ada sekitar ada sebanyak 195 trip kapal-kapal ihilir mudik di selat Bali.
Sedangkan jumlah pejalan kaki, ada sekitar 369 orang penumpang.
Penumpang di dalam kendaraan ada sekitar 29.389 penumpang.
Sehingga total ada sekitar 30.208.
Untuk kendaraan yang keluar Bali, ada sekitar 9157 kendaraan.
Mulai kendaraan roda dua, empat dan kendaraan besar lainnya.
Pada H-3, dari data yang dihimpun, bahwa jumlah kapal yang beroperasi dalam satu hari atau pukul 08.00 WITA pada 27 April hingga pukul 08.00 WITA, pada 28 April 2022 ada sekitar 28 kapal, dengan 194 trip.
Sedangkan jumlah pejalan kaki, ada sekitar 519 orang penumpang.
Penumpang di dalam kendaraan ada sekitar 45.325 penumpang.
Total penumpang ada sekitar 45.844.
Untuk kendaraan yang keluar Bali, ada sekitar 15.263 kendaraan.
Mulai dari roda dua hingga kendaraan roda besar.
Pada H-2 dari data yang dihimpun, jumlah kapal yang beroperasi dalam satu hari atau pukul 08.00 WITA pada 29 April hingga pukul 08.00 WITA pada 30 April 2022 ada sekitar 32 kapal.
Dan sebanyak 186 trip, memuat pejalan kaki, sekitar 644 orang penumpang.
Sedangkan penumpang di dalam kendaraan ada sekitar 47.167 penumpang.
Pendek kata, total penumpang ada sekitar 47.811.
Sedangkan kapal yang beroperasi sebanyak 32 dengan 202 trip.
Untuk kendaraan yang keluar Bali, ada sekitar 13.625 kendaraan.
Mulai dari roda dua hingga kendaraan roda besar.
Pada H-1, atau mulai pukul 08.00 WITA pada 30 April kemarin hingga 1 Mei 2022 di jam yang sama, tadi pagi.
Ada sebanyak 58.953 penumpang.
Penumpang mulai dari kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
Sedangkan untuk jumlah kendaraan mulai roda dua, empat hingga kendaraan roda besar lainnya 18.979.
Dan untuk kepadatan sendiri, dari puncak Lebaran terpantau di tanggal 29 dan 30 April menjadi puncak Lebaran.
Di mana kepadatan sangat signifikan.
Sehingga pihak ASDP melakukan penambahan kapal, sebanyak empat unit menjadi 32.
Sebelumnya hanya 28 buah kapal. (*).