Konflik Rusia vs Ukraina
PENGADILAN Memutuskan Kapal Pesiar Diduga Milik Oligarki Rusia yang Disita AS Tetap Berada di Fiji
Pengadilan Fiji telah memutuskan bahwa kapal pesiar senilai US$300 juta yang diduga milik oligarki Rusia usai disita AS harus tetap berada di Fiji
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
TRIBUN-BALI.COM, WELLINGTON – PENGADILAN Memutuskan Kapal Pesiar Milik Oligarki Rusia yang Disita AS Tetap Berada di Fiji
Pengadilan Fiji telah memutuskan bahwa kapal pesiar senilai US$300 juta yang diduga dimiliki oleh oligarki Rusia Suleiman Kerimov dan disita oleh Amerika Serikat harus tetap berada di Fiji untuk saat ini.
Pengadilan Banding Fiji telah memutuskan bahwa kapal pesiar mewah Amadea tidak dapat dipindahkan dari negara kepulauan Pasifik Selatan sampai banding terhadap penyitaan didengar, pengacara pembela Feizal Haniff, yang bertindak untuk pemilik terdaftar Amadea, Millemarin Investment Ltd, mengkonfirmasi.
Dikutip Tribun-Bali.com dari CNA pada Sabtu 7 Mei 2022, kedutaan Besar AS di Suva tidak segera menanggapi permintaan komentar atas putusan pengadilan terbaru.
Pengadilan Fiji telah memutuskan bahwa Amerika Serikat dapat menyita superyacht milik Rusia, beberapa minggu setelah tiba dan disita oleh polisi setempat dan agen FBI pada Kamis 5 Mei 2022.
Pihak berwenang di berbagai negara telah menyita kapal dan vila mewah milik miliarder Rusia sebagai tanggapan atas sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina, yang disebut Kremlin sebagai operasi militer khusus.
Kerimov dikenai sanksi oleh Amerika Serikat pada tahun 2014 dan 2018 sebagai tanggapan atas tindakan Rusia di Suriah dan Ukraina. Dia juga telah diberi sanksi oleh Uni Eropa.
Pengacara untuk Investasi Millemarin sebelumnya mengatakan kepada pengadilan bahwa Amadea dimiliki oleh oligarki Rusia lainnya, Eduard Khudainatov, mantan kepala raksasa energi Rusia Rosneft (ROSN.MM), yang belum diberi sanksi, media melaporkan.
Semalam sebuah kapal pesiar mewah yang dilaporkan dimiliki oleh Khudainatov senilai sekitar US$700 juta disita oleh polisi di Italia.
Baca juga: Hari Ini, Bule Rusia Viral Berpose Tanpa Busana di Tabanan Ikuti Prosesi Pebersihan di Pura Babakan
PBB Dukung Pernyataan Antonio Guterres Suarakan Perdamaian Rusia-Ukraina
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan pernyataan pertamanya terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Dengan suara bulat, Badan tersebut menyatakan dukugan kuat seruan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antionio Guterres untuk menemukan solusi damai "perselisihan" di Ukraina.
Dikutip Tribun-Bali.com dari Al Jazeera pada Sabtu 7 Mei 2022, pernyataan singkat yang diadopsi selama pertemuan sangat singkat itu tidak menggunakan kata-kata 'perang', 'konflik', atau 'invasi'.
Seperti diketahui, banyak anggota Dewan menyebut aksi militer Rusia yang berkelanjutan di Ukraina dengan kata-kata itu.
Sedangkan Moskow menjulukinya sebagai "operasi militer khusus".
Anggota tetap Dewan Keamanan PBB di antaranya AS, China, Prancis, Inggris, termasuk Rusia.
"Dewan Keamanan menyatakan dukungan kuat untuk upaya Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres) dalam mencari solusi damai," kata pernyataan itu.
Dikutip Tribun-Bali.com dari The Guardian lewat Tribunnews.com pada Sabtu 7 Mei 2022, pernyataan Dewan Keamanan PBB juga mengungkapkan keprihatinan mendalam mengenai pemeliharaan perdamaian dan keamanan Ukraina.
"Dewan Keamanan menyatakan keprihatinan mendalam mengenai pemeliharaan perdamaian dan keamanan Ukraina," bunyinya.
Baca juga: WN Rusia Tanpa Busana di Tabanan Akan Segera Dideportasi
"Dewan Keamanan mengingatkan bahwa semua Negara Anggota telah melakukan, di bawah Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, kewajiban untuk menyelesaikan perselisihan internasional mereka dengan cara damai."
Rusia yang memegang hak veto di Dewan Keamanan, sebelumnya menghalangi semua upaya.
Duta Besar Meksiko untuk PBB Juan Ramon De La Fuente, yang negaranya membantu menyusun pernyataan itu, ditanya tentang kritik bahwa butuh dua bulan untuk menyusun dan hanya mendukung Sekretaris Jenderal PBB.
Juan Ramon De La Fuente mengatakan kepada Associated Press harus ada awal di suatu tempat dan merupakan "langkah awal yang sangat pertama tetapi itu menunjuk ke arah yang benar"
(*)