Berita Denpasar

Perempuan 19 Tahun di Denpasar Ditemukan Terjebak di Plafon Rumah Tetangga, Diduga Depresi

ak disangka-sangka, AKP ditemukan terjebak dalam kondisi pingsan di atap plafon rumah tetangganya. 

Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Noviana Windri
pexels/katsmith
depresi postpartum 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Diduga depresi masalah keluarga, perempuan 19 Tahun, terjebak di plafon rumah tetangga hingga tak sadarkan diri, Kamis, 12 Mei 2022

Evakuasi dramatis dilakukan oleh regu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terhadap seorang perempuan berusia 19 tahun berinisial AKP pada hampir tengah malam di Jalan Subak Dalem, Denpasar Utara l. 

Tak disangka-sangka, AKP ditemukan terjebak dalam kondisi pingsan di atap plafon rumah tetangganya. 

Diduga disebabkan karena adanya bermasalahan keluarga, dan AKP mengalami depresi

"Dari hasil penelusuran yang kami peroleh saat evakuasi ada dugaan permasalahan keluarga, saat itu dia keluar dari rumah jarang bawa mobil saat itu dia bawa mobil, orang tuanya mencari ditemukan di Sanur, dibawa pulang ke rumah, lalu sampai rumah ditinggal dan dikunci di dalam rumah, orang tuanya kembali ke Sanud mengambil sepeda motornya," ujar Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardy Ganggas.

Baca juga: Mengenal 10 Jenis Gangguan Kesehatan Mental yang Paling Sering Diderita, Insomnia hingga Depresi

Baca juga: Cara Atasi Kecapekan Luar Biasa yang Bisa Picu Depresi

Kemudian sekembalinya orang tua di rumah, AKP sudah tidak ada di ruangan rumah, rupanya ia lari naik ke atap plafon lalu dia menyeberang hingga masuk ke plafon rumah tetangga sebelah, diduga saat itu bersembunyi.

"Yang bersangkutan terjebak dengan posisi terjepit di plafon rumah tetangga, bersembunyi di situ hingga pingsan," kata Ardy

Setelah diketahui sosoknya ada di atap plafon tersebut, warga melapor untuk bantuan evakuasi, regu BPBD bergerak melakukan evakuasi yang berlangsung secara dramatis karena kondisi AKP yang tidak sadarkan diri.

"Diduga depresi, untuk fisik, setelah ditangani petugas medis dilakukan pemerikaaan fisik kesehatan menunjukkan tidak ada yang bermasalah, tensi normal nadi relatif baik satu lagi saturasi oksigen 90, langsung diberikan oksigen diduga karena udara di plafon yang pengap membuat sesak dan pingsan," paparnya.

Malam itu juga AKP dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya namun tidak dirawat inap dan dokter menyarankan keluarga untuk yang bersangkutan dibawa ke Psikiater.

"Pasien sempat dibawa ke RS tidak diinapkan dokter menyarakan dibawa ke psikiater, karena yang bermasalah kemungkinan psikisnya," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved