Kecelakaan di Tol Surabaya Mojokerto
Gelar Olah TKP di 3 Lokasi Kecelakaan Maut Tol Sumo, Polisi Tak Temukan Tanda Pengereman
Korlantas Mabes Polri dan Tim Traffic Accident Analysis Ditlantas Polda Jatim gelar olah TKP di lokasi kecelakaan maut bus Tol Sumo
TRIBUN-BALI.COM, MOJOKERTO – Korlantas Mabes Polri dan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jatim pada Selasa 17 Mei 2022 menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di tempat kecelakan maut bus di Tol Surabaya-Mojokerto.
Dikutip Tribun-Bali.com dari TribunJatim.com pada Selasa 17 Mei 2022 dalam artikel berjudul Olah TKP Kecelakaan Maut Bus di Tol Sumo, Bekas Roda di Rumput hingga Tak Terlihat Bekas Pengereman, olah TKP tersebut melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Satlantas Polres Mojekorto, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, dan Jasamarga selaku pengelola Tol Surabaya-Mojekorto atau (Sumo).
Tim TAA melakukan olah TKP di lokasi kejadian kecelakaan sekitar pukul 07.47 WIB hingga pukul 08.20 WIB.
Mereka menggunakan metode Traffic Accident Analysis dengan alat teknologi 3D Laser Scanner menggunakan alat Leica dilengkapi kamera 350 derajat yang digunakan untuk Scene kendaraan yang terlibat kecelakaan tunggal tersebut.
Ini digunakan untuk memastikan kronologi penyebab terjadinya kecelakaan menonjol yang korbannya lebih dari lima orang, yakni menganalisa mulai kontak fisik antara kendaraan bus hingga menyentuh tiang besi VMS (Variable Message Sign) di sisi kiri jalan tol.
Nantinya, hasil olah TKP menggunakan alat tersebut akan dipakai untuk bahan gambar visual terkait kronologi kejadian kecelakaan.
Kasi Pullahjianta Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri, AKBP Hendra Wahyudi menjelaskan, pihaknya melakukan olah TKP dengan Tim TAA Ditlantas Polda Jatim di lokasi kejadian kecelakaan maut bus di Tol Sumo.
Baca juga: FAKTA Kecelakaan Maut di Tol Sumo: Sekitar 30 Menit Rombongan Diperkirakan Sampai Tujuan
"Kami melakukan olah TKP terkait kecelakaan bus di jalan tol (Sumo) untuk mencari bukti tambahan guna kepentingan penyelidikan Polda Jatim. Kami Tim TAA memberikan gambaran sebelum, sesaat dan sesudah kecelakaan," jelasnya di lokasi, Selasa 17 Mei 2022.
Data otentik analisa dari lokasi kejadian akan diinput melalui software program Traffic Accident Analysis untuk merekonstruksi setiap detik adegan dalam gambar visual berbasis video animasi.
Software TAA akan menganalisa mulai arah tabrakan, kecepatan kendaraan, hingga dapat mengukur secara akurat kecepatan tabrakan yang diduga kurang lebih sekitar 100 kilometer per/jam.
Hasil gambar visual animasi terkait kronologi kecelakaan ini bukan untuk dipublikasikan, melainkan untuk membantu penyidik mengungkap penyebab kecelakaan saat di persidangan.
"Ada tiga titik olah TKP menggunakan alat 3D Scanner, mulai dari 100 meter sebelum terjadi kecelakaan, titik lokasi tabrakan dan sesudah kecelakaan, ucap AKBP Hendra Wahyudi.
Dari pantauan di lokasi, terlihat bekas roda kiri kendaraan bus yang menggilas rumput di sisi kiri bahu jalan tol.
Namun tidak terlihat bekas pengereman hingga di lokasi tabrakan yang jaraknya dengan guardrail 60 meter dari tiang VMS.
AKBP Hendra Wahyudi menyebut, pihaknya akan memastikan terkait dugaan kendaraan bus tidak sempat melakukan pengereman hingga kecelakaan.